Senin, 30 April 2012

BisMania Community goes to Puspa Jaya, Lampung

Berawal dari chatting yang tidak sengaja antara saya dan Rhovant, salah satu teman saya dari BMC Bandung, tercetuslah ide untuk turing jarak pendek dengan alasan waktu yang tidak banyak karena kesibukkan masing". Kami sepakat untuk mengunjungi kota Bandar Lampung. Alasan nya adalah kami belum pernah berwisata di kota Lampung, selain itu di kota ini juga terdapat sedulur dari BisMania Community yaitu Mas Roby dan Mas Febri Handoko yang dapat menemani kami selama di kota Bandar Lampung. Namun, sebagai penggemar Bis, tak cukup rasanya jika hanya jalan-jalan di kota Lampung saja, kami sempat berdiskusi untuk mengunjungi salah satu Perusahaan bis di kota Lampung ini. kebetulan, Mas Febri sendiri bekerja di Perusahaan bis "Puspa Jaya", salah satu Perusahaan Bis yang cukup terkenal di kota Lampung. setelah berkomunikasi dengan mas Febri, sepakatlah kami untuk mengunjungi PO Puspa Jaya. Berikut catatan perjalanan yang kami rangkum dari awal perjalanan sampai akhir perjalanan. 

Malam itu, Sabtu 28 April 2009, saya kedapatan seorang tamu yang tidak terlalu ganteng, namanya Hendra. Kedatangannya untuk bersilaturahmi sekaligus "modus" untuk mengajak saya pergi ke Lampung. memang, beberapa hari sebelum hari H acara di Lampung, saya sempat menyatakan bahwa tidak bisa pergi karena alasan tugas kampus yang berlebihan. Namun akhirnya saya memilih berangkat karena merasa "segan" dengan teman saya yang datang ratusan kilometer dari Jogja untuk pergi ke Lampung. Selain itu juga timbul kekecewaan yang luar biasa yang ditunjukkan oleh Rhovant tatkala membalas BBM saya yang sangat singkat tanda tidak enak badan dengan saya.. Well, kembali ke prinsip saya, "Jangan sampai Kuliah mengganggu hobi kita", berangkatlah saya malam itu bersama hendra dengan tatapan aneh banyak orang yg melihat sepasang cowok naik motor buat malem mingguan di terminal Pulogadung. 

Sesampainya di terminal, kami menunggu satu orang teman kami yaitu Windi. Dia salah satu calon member BMC Sumatra yang pengen ikut kegiatan BisMania Community ini. itung" modus biar kalo pulang dari acara nanti dapat diterima menjadi member BMC Sumatra. sorry Windi, tidak semudah itu.. Hha becanda

Jam 9 malam, kami semua berangkat ke Pelabuhan Merak naik bis Asli Prima, salah satu "anak" bus perusahaan Hiba Utama. Dengan membayar 17.000 per orang, kami diantar ke Pelabuhan Merak dengan nyaman dan cepat. Sepanjang perjalanan kami tertidur agar lebih fit dalam acara esok. Keasikan tidur, kami hampir tiba di Merak, disana sudah menunggu sepasang kekasih yang yang saling mencintai yaitu Rhovant dan Devi. tak lama kemudian kami sampai di Merak. satu hal penting dalam perjalanan ke Merak ini, sang kenek bus "lupa" mengembalikan kelebihan ongkos kami. Yowes gapapa, gak saya laporin ke manajemen kok tenang aja.. hhe

Sampai di Merak jam 12 malem, kami semua tampak bahagia bisa berkumpul bersama, terutama Rhovant yang terlihat hampir memeluk saya ketika tahu saya ikut. kami segera mencari rumah makan Padang langganan kami untuk mengisi tenaga dalam perjalanan ini. saat makan, datang pula teman kami yang jauh" dari Jogja, yaitu Bayu yang tampak "shock" melihat saya ikut. 3 orang kena tipuuuuu hha.

 
well, setelah selesai makan dan bayar dengan bahasa Padang biar dapet murah, kami segera menuju Pelabuhan Merak. Terlihat di jadwal pemberangkatan kapal yang terdekat yaitu kapal KMP Nusa Mulia. kami segera membeli tiket seharga 11.500 per orang. Oke, segera menuju dermaga 3 disana sudah menunggu kapal KMP Nusa mulia yang sedang bongkar muat. Narsis dulu yaa :D




 
Jam 2 pagi, kapal mulai berangkat meninggalkan dermaga. klakson kapal sebanyak 3x yang cukup membuat pengang kami yang berdiri persis dibawah klakson kapal menandakan kapal berangkat. Perjalanan kapal diperkirakan selama 2 jam, selama itulah kami saling bernostalgia dan bercengkrama untuk saling mengenal kepada yang baru ikut turing kali ini.





Tepat 2 jam, kapal bersandar di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. para penumpang dan kendaraan segera keluar satu per satu dengan tertib dibawah pengaturan awak kapal. perjalanan akan kami lanjutkan ke terminal Rajabasa. di terminal Bakauheni banyak sekali pilihan bis dan travel untuk menuju Rajabasa. namu sebagai penggemar bis, kami tahu bis mana yang terbaik diantara yang baik. pilihan jatuh ke bis Gumarang Jaya eksekutif bernomor pintu 21, kenapa bis ini kami pilih? dulu saya pernah naik bis ini dari Jakarta menuju Bukittinggi, bis ini memiliki kursi/seat yang nyaman dan tidak terlalu sempit, selain itu AC nya berfungsi dengan sangat baik. Berbeda dengan bis" lain yang kadang terlihat memiliki fasilitas AC, tapi pas di jalan AC nya anget. Bis Gumarang jaya ini bemesin Mercedez Benz 0H 1521 yang memiliki suspensi yang sangat nyaman untuk menjelajah pulau sumatra yang jalannya banyak yg rusak. setelah membayar ongkos seharga 22.000, kami tertidur pulas diatas Bis Gumarang Jaya paling nyaman sedunia ini.. *halah

Mentari pagi mulai memancarkan sinar nya, saya terbangun. beberapa teman saya terlihat masih terlelap akibat kelelahan selama perjalanan. Tampak hendra di depan sedang berusaha memotret bis dan truck yang lewat, tapi sayang usahanya siasia karena hasilnya ngeblur semua dikarenakan jalan yg rusak sehingga tidak mendapatkan fokus akibat bis berguncang. Maklum, kamera kreditan hahaha.. 

Jam 7 pagi, kami sudah mendekati Rajabasa. namun sedulur kami yaitu mas Roby dan temannya Agung telah menunggu kami di simpang sebelum Rajabasa. Kami semua segera turun dari bis dengan wajah ngantuk dan rambut acak"an. namun itu semua sirna tatkala kami melakukan perjalanan perdana naik Trans Lampung, sejenis "busway" nya Lampung. beda nya Trans lampung ini belum memiliki shelter atau halte untuk naik/turunnya penumpang, jadi kami bisa naik dengan nyetop dipinggir jalan. 




 
ongkosnya 2.500 per orang, kebetulan bis nya saat itu sedang kosong jadi kami dapat leluasa norak di trans lampung ini.. Gak sampe 2 kilo, kita sampai di basecamp nya mas Robi. kalo nengok kebelakang masih keliatan tuh simpang tempat kita naik tadi.. hha







 
kami segera istirahat dan mandi untuk persiapan ke kantor Puspa Jaya. sambil menunggu giliran, kami ngobrol banyak gimana masalah kota Lampung, kehidupan masyarakat disini, dan banyak hal lainnya. Obrolan santai yang sangat kami rindukan kalo kembali ke Lampung lagi.. setelah semuanya terbebas dari bau badan, kami siap" untuk ke kantor Puspa Jaya.  





 
Kali ini kami jalan kaki ke simpang tempat kami naik trans lampung tadi, sembari nyari tempat sarapan untuk mengganjel perut sampe siang hari. Kami menemukan tempat sarapan yang terlihat sangat sepi dan lapaknya kecil, disitu terlihat seorang ibu dan anaknya yang menjual nasi uduk. its okey, itung" memberikan rezeki kepada mereka, makan lah kami 7 orang di tempat tersebut. sang penjual nasi uduk tampak sumringah ketika kami datang dan langsung kerepotan melayani sarapan kami. Bahkan saking rame nya yg mau makan dan tidak sebanding dengan kapasitas yg tersedia, hendra sampe rela duduk lesehan di lantai warung. teman saya yg satu ini emang sudah terbiasa tertindas kalo turing sama saya, yg sabar ya Hendra.. :)

Penjual nasi uduk senang, kami pun kenyaaaang. Jangan liat dari kecilnya tempat, tapi cita rasa yang disajikan di warung ini cukup enak. kamipun langsung melanjutkan perjalanan ke simpang tadi. sampai di simpang, kami segera mencari tempat yang adem karena matahari sudah benar" panas. untuk orang berkulit putih seperti saya dan Devi, hal itu mutlak dibutuhkan agar kulit kami tidak hangus terbakar. *halaah

tidak lama menunggu, kami segera naik bis kota menuju kantor Puspa Jaya. kali ini ongkosnya dibayarin Bayu, mungkin karena dia lagi seneng deket sama cewek yg di bengkulu. Kiuuww

 
jam 10 kurang, kami tiba di kantor Puspa Jaya. sampai disana kami istirahat sejenak sambil menunggu mas Febri. disini juga datang lagi teman" penggemar bis yang datang cukup jauh dari Bandar Jaya. Total kami semua ada 15 orang yang akan bersilaturahmi dengan pihak Manajemen Puspa Jaya. tidak lama kemudian mas Febri datang dan mempersilahkan bertemu dgn pihak Manajemen. kami disambut oleh Pak Putut dari manajemen operasional Puspa Jaya. Disini kami berdiskusi hangat mengenai banyak hal tentang Puspa Jaya, baik itu masalah Bis AKDP Rajabasa-Bakauheni, Trans Lampung, SDM Puspa Jaya, dan juga Sejarah Puspa Jaya sendiri. Terlihat antusuasme dari peserta kunjungan yang datang dengan melakukan diskusi tanya jawab dengan pihak manajemen. Disini kami banyak sekali mendapatkan ilmu dan informasi bagaimana Perusahaan Bis itu beroperasi. Kami juga memberikan sedikit kenang”an kepada Puspa Jaya sebagai bentuk apresiasi kami terhadap PO Puspa Jaya. 


 
Setelah diskusi selesai, kami diajak oleh Pak Putut untuk makan siang bersama. Terlebih lagi, armada yang akan menngantar kami menuju makan siang adalah Puspa Jaya Pariwisata Scorpion King. Suka cita langsung terpancar di wajah para peserta kunjungan, kami akan diajak makan siang sambil mengelilingi kota Bandar Lampung menggunakan bis Puspa Jaya Scorpion King. 




Tampak armada Puspa Jaya Pariwisata dan AKAP terparkir rapi dalam garasi. Bis Puspa Jaya identik dengan warna hijau dan bermotif bunga bali dikarenakan sang pemilik/owner Puspa Jaya sendiri berasal dari Bali. jika Anda tertarik untuk menggunakan jasa PO Puspa Jaya ini dapat dilihat di www.puspawisata.com , atau join di Fanspage PO Puspa Jaya di https://www.facebook.com/groups/popuspajaya/members/

Kami di ajak makan siang ke Rumah Kayu, sebuah restoran bernuansa khas sunda yang sangat nyaman. Disini kami menyantap hidangan yang sangat memanjakan lidah kami, menu yang kami pilih yaitu Gulai ikan tuna, Ayam goreng kremes lengkap dengan kriuk”nya, sayur kangkung plus sambal yang sangat khas, dan dilengkapi jus jambu, leci, alpukat, dan masih banyak lagi. Hati senang, perut pun kenyang.. hhe


Selesai makan, kami melanjutkan perjalanan mengelilingi kota Bandar Lampung. Kami juga menyempatkan diri untuk belanja oleh-oleh khas Lampung. 
Dalam city tour kali ini kami jadi mengetahui seluk beluk kota lampung, kegiatan perbelanjaan masyarakat Lampung yang terlihat sangat ramai di Mall Robinson, Mall yang terbesar di Kota Lampung karena disini belum banyak ada pusat perbelanjaan modern seperti di Jakarta atau kota” besar lainnya. Kami juga mengelilingi terminal Rajabasa, terminal induk di kota Bandar Lampung yang pada saat itu tidak tampak keramaian seperti terminal” pada umumnya. Setelah puas jalan-jalan, kami kembali ke Kantor Puspa Jaya.

Sesampainya di kantor, Pak Putut memberikan souvenir berupa kaos Puspa Jaya Lovers. Walaupun ukuran nya kebesaran buat saya, tetapi ini merupakan hal yang sangat berkesan khususnya untuk saya, dan juga untuk teman” yang lain. Raut wajah kelelahan dari peserta seolah sirna dengan apa yang kami dapatkan hari ini. Alhamdulillah :) 



Hari semakin sore, waktu untuk pulang ke jakarta ngaret 2 jam dari yang semula saya kondisikan, tapi hal itu sudah saya prediksikan juga sebelumnya. Lalu kami semua berpamitan untuk kembali ke tanah jawa. Saya, hendra, Windi, hendak ke Jakarta, sementara Rhovant, Devi, dan Bayu menuju Bandung. Saat berpamitan dengan Pak Putut, beliau tiba” mempersilahkan kami untuk naik bis Puspa Jaya tujuan Blitar, dimana pak Putut menawarkan kepada kami untuk turun di Merak sesuai tujuan kami. Kami tak kuasa untuk menolak, maka naiklah kami di dua bis berbeda. Saya, Hendra, windi, dan Ames berpisah dengan Rhovant, Devi, dan Bayu di bis yang satu lagi. Hari itu terlihat Puspa Jaya memberangkatkan 3 bis menuju pulau Jawa. (maaf kalo keliru)
Perjalanan ke Pelabuhan Bakauheni selama 3 jam dari kantor Puspa Jaya, raut wajah kelelahan kembali terpancar di wajah kami. Tak lama kemudian kami terlelap dengan hati berbunga-bunga seperti livery Puspa Jaya. Oh Indahnya :)

 
Memasuki pelabuhan Bakauheni, kami parkir di dermaga 1 bersama bis Puspa Jaya yg dinaiki Rhovant, lalu ada juga Bintang Kedjora jetbus, Tranex Jumbo, dan SAN. Kami segera turun dari bis untuk foto” bis tersebut. Tidak lupa pula crew puspa jaya yang kami naiki minta di foto sebagai kenang”an. Hhe













Jam 8 malam, bis memasuki kapal. Nama kapalnya KMP Jatra II. Setelah masuk kapal kami semua ngumpul lagi di geladak kapal bersama Rhovant cs. Lelah, ngantuk, pegel, laper, masuk angin, semuanya lengkap kami rasakan dalam perjalanan ini. Tapi itu semua terbayar dengan sukses nya acara yang kami buat dalam kunjungan ke Puspa Jaya ini. Rhovant tampak tidur lelap bergaya supir Kami Saiyo yang habis tempur dalam perjalanan. 2,5 jam perjalanan kapal sampai pelabuhan Merak. Setelah itu kami semua berpisah disini. Saya, Hendra, dan windi melanjutkan perjalanan naik bis Transport Expres tujuan rawamangun, sementara Rhovant, Devi, dan Bayu ke Bandung naik Kramat Jati dari terminal Merak. Sedangkan bocah penguasa Merak, yaitu Armes naik angkot untuk sampai ke rumahnya di Cilegon. 

Acara selesai. Semua kelelahan kami terbayar oleh semua yang kami dapatkan hari ini. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih sebesar”nya kepada pihak Manajemen Puspa Jaya, Pak Putut, mas Febri yang telah melayani kedatangan kami dan teman” dengan sangat ramah dan sangat memuaskan. Juga kepada teman” Bismania Lampung, Mas Robi, Agung, dan juga teman” Puspa Jaya lover atas partisipasi nya dalam acara ini. Terima Kasih :) 


"Mohon maaf kalo ada salah kata yang meninggung dalam penulisan blog saya, masih banyak belajar soalnya.. " :) created by : Fadri Adhie

Sabtu, 14 April 2012

Gempa Sumatera

10 April 2012
Hari ini saya merasa sangat lelah karena aktifitas sehari-hari, kuliah dan sebagainya membuat tenaga saya terkuras. Ditambah dengan kebiasaan tidur yang sangat larut. Beberapa hari sebelumnya saya sangat merasa tidak enak badan dan yang ada di pikiran saya adalah kuliah dan kekhawatiran akan satu hal, saya merasa tidak aman berada disini.

11 April 2012
Hari ini adalah hari rabu, biasanya saya mengalami banyak kesialan pada hari selasa, tapi hari ini saya teringat akan kejadian 2009 lalu dimana hari itu adalah hari rabu, terjadi gempa dahsyat di daerah Sumatera Barat dan sekitarnya.
Sore hari, saya mengikuti kuliah MMK 2 (peer teaching). Dosen saya hadir tapi tidak dapat mengikuti PBM seperti biasa karena ada keperluan di jurusan lain. Saya merasakan kepala saya sangat teramat sakit, tidak tahu kenapa, sama seperti yang saya alami tahun 2009 lalu. Biasanya setiap hari saya selalu pulang malam, yah namanya juga hantu internet, saya menghabiskan waktu browsing di kampus sampai malam hari.
Tapi hari ini, rencana saya berubah, saya ingin pulang ke kos, shalat, mandi, menanak nasi, makan, dan istirahat. Tak disangka tak diduga, dalam perjalanan pulang, terjadi gempa, saya tidak merasakannya karena sedang berada di bis kota. Jalanan menjadi macet, dan bis kota yang tadinya isinya cuma saya dan satu orang penumpang lain menjadi penuh. Bagi saya yang pernah berada dalam situasi gempa dahsyat 2009, alhamdulliah saya tidak panik.
Ibu kos saya beserta keluarga memutuskan untuk berkumpul di dekat sebuah hotel dekat kos jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kami berkumpul disana, terjadi sebuah percakapan yang intinya warga daerah ini sangat jarang bertegur sapa tapi dipertemukan karena bencana gempa. Kemudian saya mendapat telepon dari kekasih saya bahwa dia memilih aman di gedung FE UNP. Saya memintanya untuk mengungsi ke kontrakan sepupunya.
Sesampai di kos saya melihat banyak orang yang panik, alarm tsunami berbunyi. Tapi tetap saja saya tak ingin mengungsi kemanapun, hati saya meyakinkan saya untuk tetap tinggal di kos. Saya menanak nasi dan mandi, kemudian melihat berita. Ternyata pusat gempa berada di daerah Aceh. Tak lama kemudian, kekasih saya datang dan saya mengantarkannya ke kontrakan sepupunya. Kembali dari sana saya melihat keadaan sekitar, sunyi sepi, kota Padang seperti kota mati.

Dari apa yang saya alami dan saya ceritakan diatas, saya cuma berpesan kepada penduduk Padang dan daerah Sumatera agar tetap waspada dan selalu berhati-hati. Bencana bisa datang kapan saja, hendaknya hal ini menjadi sebuah pembelajaran bagi kita bersama agar kita selalu mengingat Tuhan dan agar kita peduli terhadap sesama. Pray for Sumatera.

Senin, 09 April 2012

Wirausaha, AmOre Shop

Lama sekali rasanya gak upload postingan lagi, yah maklum semester ini adalah masa-masa yang super sibuknya. Seperti biasa, ada banyak informasi yang akan saya berikan pada agan-agan sekalian.

Apo tu di? gitu kata temen saya nanyain, #orang.Padang#. Oke dah, gue jelasin yang mau gue bagi-bagi kali ini adalah mengenai usaha sampingan mahasiswa atau wirausaha.

Kebetulan banyak banget temen-temen di kampus yang jual ini itu, promosi ini itu dan menurut gue apa yang mereka lakukan sangat positif dan bermanfaat. Salah satunya temen gue ibe #aslinya.Ibnu.Habibullah# yang jualan pulsa di lingkungan kampus Teknik, gue dulu juga pernah usaha beginian, sayang gue lupa pin gw, ya udah account gw dibiarin aja. Lanjut ke yang berikutnya yaitu nya cepu gw Cungli alias Shanny, dia ngerubah account facebooknya menjadi sebuah toko online, namanya Shanny Qhossimi Shop-Shop kalo gak salah, gw bilangin aja, "emangnya gw temenan ama toko online?", hahahaha #ngakak.

Untuk yang berikutnya, ini nih yang bikin gue semangat juga buat wirausaha. Istri masa depan gue, Riska Aulia #baca.postingan.pertama.gue# mulai membangun usaha bunga, bikin bunga buat acara wisudaan di UNP. Bahannya dari kain en bukan bunga plastik dan murni bikin sendiri. Gue bangga ama Ika #panggilan.cewek.gue#, gue merasa usaha nya bakal sukses. Dengan dibantu temen gue Miswardi, kami mulai jualan.
Buju busyeeet dah, kagak ada yang beli sementara yang lain yang jualan laku-laku aja en lancar-lancar aja. Capek muter-muter akhirnya kita kompak buat nurunin harga bunga, 10 ribu per 3 pcs, dan dannn akhirnya ada satu cewek yang beli 20 ribu, 6 bunga, spontan gw kaget, "wah hebat juga nih". Kemudian label 3-10ribu gw bikin di kardus bunganya, sekaligus nama AmOre Shop.

AmOre Shop sendiri merupakan usaha yang dibuat oleh Istri masa depan gue bareng sepupunya, ada berbagai macam hijab, bunga dan juga kosmetik. Gue kemudian mencari pelanggan kosmetik karena gue tertarik juga, dengan modal wajah ganteng gue dan kehalusan suara gue, #biar.dah.ngaku.sendiri.daripada.gak.diakui.sama.sekali.ckck# gue nyari pelanggan. Alhamdulillah untuk yang pertama gue berhasil mencari pelanggan dengan total pembelian 40 ribu, lumayan. Bulan berikutnya yaitu bulan ini, gue berhasil mendapatkan 3 orang pelanggan dengan total pembelian yang cukup besar. Dari apa yang gue lakukan, gue mengerti bagaimana caranya berusaha dalam wirausaha.

Nah, agan-agan sekalian, mo ikutan sukses gak? Mulai lah berwirausaha dari sekarang, kayak di iklan, "daripada wara wiri cari kerja, mending wirausaha", cihuuy...

Info : like AmOre Shop on facebook Community Page about Hijab