Jumat, 30 November 2012

Tradisi Lompat Batu Nias yang Spektakuler

Tradisi Lompat Batu Nias - Saya yakin sebagian besar dari anda yang membaca artikel ini sudah tak asing lagi dengan Tradisi unik dari pulau Nias ini. Ya.. Tepat sekali, gambar Tradisi lompat batu Nias pernah terpampang di salah satu pecahan 1000 mata uang Indonesia sebelum digantikan oleh gambar Kapitan patimura sampai sekarng. Lompat batu atau dalam bahasa lokal disebut hombo batu merupakan tradisi yang sangat populer pada masyarakat Nias di Kabupaten Nias Selatan. Tradisi ini telah dilakukan sejak dahulu dan diwariskan turun temurun oleh masyarakat di Desa Bawo Mataluo (Bukit Matahari).
Tradisi Lompat Batu, Pulau Nias, Sumatera Utara, Sumut

Lompat batu atau hombo batu sudah dilakukan sejak jaman para leluhur untuk berlatih perang karena seringnya terjadi  perang antar suku. Seiring berkembangnya jaman, tradisi ini turut berubah fungsinya. Karena jaman sekarang mereka sudah tidak berperang lagi maka tradisi lompat batu digunakan bukan untuk perang lagi melainkan untuk ritual dan juga sebagai simbol budaya orang Nias. Tradisi lompat batu adalah situs budaya untuk menentukan apakah seorang pemuda di Desa Bawo Mataluo dapat diakui sebagai pemuda yang telah dewasa atau belum. Para pemuda itu akan diakui sebagai lelaki pemberani apabila dapat melompati sebuah tumpukan batu yang dibuat sedemikian rupa yang tingginya lebih dari dua meter.
Tradisi Lompat Batu, Pulau Nias, Sumatera Utara, Sumut

Ada upacara ritual khusus sebelum para pemuda melompatinya. Sambil mengenakan pakaian adat, mereka berlari dengan menginjak batu penopang kecil terlebih dahulu untuk dapat melewati bangunan batu yang tinggi tersebut. Sekarang ini, sisa dari tradisi lama itu, telah menjadi atraksi pariwisata yang spektakuler, tiada duanya di dunia. Berbagai aksi dan gaya para pelompat ketika sedang mengudara. Ada yang berani menarik pedang, dan ada juga yang menjepit pedangnya dengan gigi.

Tradisi Lompat Batu, Pulau Nias, Sumatera Utara, Sumut
Mungkin anda berpikir Melompati batu tersebut mudah. Tentu tenrgantung kemampuan anda tapi anda harus tau kalau batu tersebut lumayan tinggi dan bukan hanya sekadar melampaui susunan batu tapi juga harus memiliki teknik yang baik agar terhindar dari cidera. Yang dinilai dalam lompat batu ini adalah cara mendarat pelompat tersebut. Dan jika mendarat dengan cara yang salah, kemungkinan cedera otot atau bahkan patah tulang bisa saja terjadi. Ketika anda berkunjung ke Pulau Nias pasti anda akan menjumpai cukup banyak susunan batu yang digunakan untuk tradisi lompat batu.

Rabu, 28 November 2012

Surga itu Bernama Pulau Siladen


Pulau Siladen merupakan satu dari lima pulau yang berada di Taman Nasional Bunaken, Manado. Pulau yang luasnya hanya sekitar 31,25 ha ini begitu indah dikelilingi pantai berpasir putih, ditumbuhi pepohonan palem, sagu, woka, silar, dan kelapa. Nama Siladen sendiri berarti kandas, berasal dari cerita tentang sebuah kapal yang dipergunakan orang Sangier saat sedang berlayar kemudian mengalami kecelakaan di tengah laut dan tenggelam. Lokasi tempat kapal tersebut tenggelam kemudian diberi nama Siladen. Pulau Siladen berada di sebelah timur Pulau Bunaken atau berjarak 3 km dan 8 mil dari pusat kota Manado dan dapat ditempuh dengan kapal motor sekitar 45 menit. Anda akan menjumpai pantai dengan pasir yang putih dan bersih. Sehingga, Anda dapat menghabiskan waktu dengan berjemur, bermain istana pasir atau bahkan hanya sekedar berjalan-jalan sambil menunggu sunset. Pantai ini cocok untuk Anda yang ingin berenang, snorkling dan diving. Terumbu karang di sini tidak terlalu banyak dan lebih didominasi oleh pasir, sehingga cocok untuk Anda yang ingin berenang dan melepas kejenuhan.

Pulau Siladen, Sulut, Sulawesi Utara
Walau tidak banyak, terumbu karang di Pulau Siladen berwarna-warni dan sangat indah. Siladen juga kaya dengan biota laut seperti ikan dan bintang laut yang akan menjadi teman Anda saat snorkling. Bagi Anda pecinta diving, keindahan bawah laut Pulau Siladen sangat bagus untuk kegiatan fotografi bawah air. Ombak yang tenang serta airnya yang jernih akan mendukung kegiatan snorkeling dan diving Anda. Kehidupan bawah laut pulau ini begitu menakjubkan dengan terumbu karang yang beranekan ragam dan biota laut lainnya yang berwarna warni. Di pulau ini ada dua lokasi menyelam paling potensial yaitu Siladen dan Siladen Utara dengan kedalaman dasarnya berkisar antara 20 meter sampai 50 meter. Dinding karang di dasar laut pulau ini terlihat seperti rak buku dan di setiap rak terdapat berbagai jenis ikan yang berbeda.

Pulau Siladen, Sulut, Sulawesi Utara
Anda dapat berkunjung ke pulau ini dengan menggunakan sarana perahu transportasi umum seharga Rp 25.000-50.000. Namun jadwal perjalanan dari Manado ke Pulau Siladen hanya satu kali perjalanan. Perahu berangkat pukul 07.00 Wita pagi dan pulang pukul 13.00 atau 15.00 Wita sore. Tetapi, Anda dapat menyewa speedboat dengan harga Rp 600.000 pulang-pergi. Memang tergolong mahal perjalanan menuju Pulau Siladen. Namun keindahan pantai dan lautnya akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan seumur hidup Anda.
Di atas darat pulau ini berdiam beberapa jenis satwa seperti kera hitam, rusa, dan kuskus. Ada juga burung camar yang kicauannya sangat merdu bagaikan musik yang mengalun mendedangkan indahnya Pulau Siladen. (dirangkum dari berbagi sumber)

Pulau Siladen, Sulut, Sulawesi Utara
Pulau Siladen, Sulut, Sulawesi Utara

Foto by: Devianart & Flickr

Senin, 26 November 2012

Kecantikan Tersembunyi di Pulau Lihaga

Pulau Lihaga - Sulawesi Utara dilengkapi dengan keberadaan pantai dan pulau yang eksotik. Hampir seluruh wilayah memiliki hamparan pantai yang indah, termasuk salah satu yang unik di kabupaten Minahasa Utara, yaitu Pulau Lihaga. Pulau ini terletak di Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara. Jaraknya sekitar 1,5 jam dari pusat Kota Manado.
Pelabuhan terdekat untuk menuju ke pulau lihaga bisa melalui Likupang atau Serei. Kebanyakan lebih suka lewat Serei karena jaraknya lebih dekat sekitar 15 menit dengan kapal nelayan yang bisa memuat 30-an orang.

Pulau Lihaga dikelilingi pasir putih dan pemandangan alam yang luar biasa indah. Airnya sangat jernih sehingga kita bisa melihat dengan jelas ikan-ikan yang berenang tanpa harus menyelam. Keindahan pulau ini semakin menakjubkan saat senja menjelang. Pemandangan saat matahari terbenam terlihat sangat indah dari Pulau Lihaga. Oleh karena itu, banyak fotografer yang suka pergi ke Lihaga sekadar mengambil gambar pemandangan maupun untuk pemotretan outdoor. Tapi jangan khawatir, perjalanan jauh yang telah Anda tempuh tidak akan sia-sia. Karena setibanya di sana, Anda akan disambut hamparan pasir putih halus, yang dikelilingi birunya lautan

Pulau ini masih “perawan” dalam arti belum dikelola secara profesional. Adanya gasebo-gasebo beratapkan daun katuk (semacam daun kelapa), hanyalah untuk berteduh ala kadarnya, Tak banyak para penjual minuman. Maka dari itu, disarankan untuk membawa logistik sendiri. Bahkan ada pula yang menyarankan untuk pesan kepada penduduk di Serei yang sebagian besar para nelayan, untuk menyiapkan ikan segar sekaligus alat bakarnya. Jika demikian, wisata anda akan makin seru karena setelah capek bermain air laut, kemudian makan ikan bakar ramai-ramai beralaskan daun pisang dan dicocol dengan dabu-dabu dan rica rowa (sambal khas Manado). Pagi datang, sore pulang, itulah tips kalau anda mau menikmati indahnya pulau Lihaga. Jangan lupa membawa kamera untuk berfoto-ria di pulau itu. (Teks: berbagai sumber - Foto: Devianart, Flickr)


Pulau Lihaga, Sulawesi Utara, Sulut
Pulau Lihaga, Sulawesi Utara, Sulut
Pulau Lihaga, Sulawesi Utara, Sulut
Pulau Lihaga, Sulawesi Utara, Sulut

Sabtu, 24 November 2012

Menyusuri Keindahan Danau Toba - Sumatera Utara



Danau toba adalah sebuah danau vulkanik yang tercipta saat terjadi ledakan gunung berapi pada 69.000 - 77.000 tahun yang lalu, dan yang diperkirakan pula sebagai salah satu ledakan gunung berapi terbesar di dunia. Danau Toba memiliki wisata alam yang luar biasa, wisata spiritual,wisata sejarah, atau pun wisata arsitektur dan kuliner. Suasana yang sejuk dan menyegarkan, hamparan air yang jernih, serta pemandangan yang memesona dengan pegunungan hijau adalah sebagian kecil saja dari deskripsi keindahan Danau Toba yang begitu eksotis. Indonesia patut berbangga hati karena memiliki danau toba,sebuah danau vulkanik yang merupakan danau terbesar yang ada di Indonesia dan juga Asia Tenggara. Danau yang menjadi salah satu tempat wisata andalan di Indonesia ini memiliki luas area +/- 1707 kilometer persegi atau lebih dari dua kali luas Singapura, dan secara geografis berada di wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Danau Toba, Pulau Samosir, Medan, Sumater Utara
Suasana Sanau Toba dan Pulau Samosir di Pagi Hari

Potensi pariwisata danau Toba sangat layak untuk dikembangkan menjadi Destinasi Pariwisata Nasional (DPN), karena daya tarik wisata yang dimilikinya cukup banyak, mulai dari potensi alam, budaya serta kesenian yang unik dan khas. Keindahan panorama alam danau toba akan sangat terasa jika kita melakukan perjalanan menuju ke pulau samosir dengan menggunakan kapal feri, eksotisme pemandangan alam di sepanjang perjalanan, seakan mampu menghadirkan ketenangan batin tersendiri bagi para siapapun yang mengunjunginya.

Danau Toba, Pulau Samosir, Medan, Sumater Utara
Suasana Sanau Toba dan Pulau Samosir di Mlam Hari

Untuk menuju ke danau Toba, Dari kota Medan ibukota sumatera utara anda bisa menuju Parapat dengan lama perjalanan sekitar 5 Jam. Apabila anda tiba di Medan menggunakan pesawat terbang, dari bandara pertama anda harus menuju terminal Bus Amplas menggunakan kendaraan umum No 64 dengan harga Rp. 3000 / Orang. Dari terminal Amplas ambil Bus menuju Parapat dengan tarif sekitar Rp. 22.000 / Orang. Apabila anda ingin lebis simple, anda bisa menyewa mobil dengan tarif sekitar Rp. 450.000 sudah termasuk driver dan bahan bakar, atau bisa menggunakan Taxi.

Danau Toba, Pulau Samosir, Medan, Sumater Utara Alternatif lain menuju danau Toba ialah dengan menggunakan kereta api. Perjalanan menggunakan kerteta api menuju Pematang Siantar atau Tebing Tinggi menyguhkan pemandangan yang tak akan terlupakan, sangat indah. Dari sini anda bisa melanjutkan perjalanan ke Parapat dengan menggunakan Taxi.
Danau Toba, Pulau Samosir, Medan, Sumater Utara

Sebagai tempat tinggal asli masyarakat Batak Toba, Pulau Samosir memiliki peninggalan zaman purbakala berupa kuburan batu dan desa tradisional. Di Pulau samosir juga terdapat Makam Raja Sidabutar, yang usianya sudah 500 tahun. Juga terdapat Patung Sigale-Gale (Patung yang bisa menari). Di pulau ini Anda dapat menemukan kebudayaan Toba yang unik dan kuno. Pulau Samosir adalah tempat yang cocok untuk dikunjungi dan menghindari kepenatan rutinitas kota. Samosir mudah dijangkau oleh kapal ferri dari Parapat. Meskipun telah menjadi tempat tujuan wisata sejak lama, Samosir merupakan keindahan alam yang belum terjamah. Beranikan diri keluar dari desa kecil Tuk-Tuk dan Tomok. Anda juga dapat menikmati suasana pedesaan yang permai dikelilingi ladang, gereja dan kuburan eksotis yang memenuhi lahan.
Danau Toba, Pulau Samosir, Medan, Sumater Utara Danau Toba, Pulau Samosir, Medan, Sumater Utara Danau Toba, Pulau Samosir, Medan, Sumater Utara

Kamis, 22 November 2012

Keelokan Tersembunyi Pulau Sikuai


Mungkin belum banyak para pembaca yang tahu tentang keberadaan Pulau Sikuai di Sumatera Barat. Pulau ini seperti baru ditemukan keindahannya, Sikuai adalah salah satu pulau di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Sikuai, salah satu pulau kecil (40HA) dengan pemandangan yang begitu eksotis, yang terletak di sisi barat Pulau Sumatera hanya terletak sekitar setengah mil laut dari kota Padang dan dapat dicapai menggunakan kapal angkutan khusus dengan waktu tempuh 35 menit berangkat dari dermaga airud Bungus.

Pulau Sikuai, Kepulauan Mentawai Sumatera Barat
Pulau dengan hamparan pasir putih, deretan pohon kelapa, udara yang sejuk, pemandangan laut yang biru dan tenang akan menyambut Anda setibanya di Pulau Sikuai. Pulau seluas 40 hektar ini sungguh nyaman dan bersih. Terbukti, tidak hanya wisatawan dalam negeri, banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke pulau ini.

Pulau Sikuai, Kepulauan Mentawai Sumatera Barat
Pengunjung pulau Sikuai dapat menginap di hotel resort yang dilengkapi fasilitas hotel berbintang dua. Resort ini menyediakan 21 buah cottage dengan kapasitas sekitar 45 kamar. Resort yang ada di Pulau Sikuai akan memanjakan liburan Anda. Dengan kisaran harga ratusan ribu rupiah, Anda bisa berlama-lama menikmati keindahan alam di pulau ini. Saat senja, cahaya keemasan sang mentari akan menjadi sajian penutup yang spesial setelah Anda beraktivitas seharian di Pulau Sikuai.

Pulau Sikuai, Kepulauan Mentawai Sumatera Barat
Selain menikmati keindahan pantai dan wisata bahari, trekking mengitari pulau atau menjelajahi hutan alam sampai panjat tebing juga dapat dilakukan oleh pengunjung yang senang petualangan alam. Tah hanya itu snorkling dan diving juga menjadi kegiatan favorit di pulau ini karena keindahan bawah laut pulau sikuai masih bersih dan tidak kalah dengan keindahan bawah laut Nusa Laut yang ada di  Maluku. Ikan-ikannya yang beragam dan terumbu karangnya masih cantik berdiri.

Pulau Sikuai, Kepulauan Mentawai Sumatera Barat
Selain pantai, pulau Sikuai juga memiliki bukit yang memiliki 360 anak tangga, yang memeberikan pemandangan yang tiada duanya kepada wisatawan. Bentuk pulau Sikaui sendiri unik. Pulau dengan bukit yang menukik yang di pantainya terdapat pasir putih yang bersih, dan lembut. Laut dengan gradasi 3 warna ditambah cuaca cerah dengan langit yang biru menyempurnakan pemandangan disana.

Pulau Sikuai, Kepulauan Mentawai Sumatera Barat
Sikuai, selalu membuat takjub para pelancong. Berenang bebas dan menyaksikan keragaman biota laut serta indahnya karang-karang yang masih alami menjadi target utama para traveler. 
Pulau Sikuai, Kepulauan Mentawai Sumatera Barat

Sabtu, 17 November 2012

Liang Kareta, Pantai Eksotis di Pulau Selayar


Di Pulau Selayar Terdapat banyak pantai yang indah dan eksotis. Salah satunya adalah Pantai Liang Kareta yang memiliki hamparan pasir putih yang mempesona, gua yang misterius dan tebing yang indah.

Liang Kareta, Pulau Selayar
Pantai Liang Kareta merupakan salah satu obyek wisata pantai di kepulauan selayar yang terletak di ebelah selatan Pulau Pasi atau yang lebih dikenal sebagai Pulau Gusung, Desa Bontoborusu, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar‎.
Liang Kareta, Pulau Selayar

Pantai Liang Kareta yang berpasir putih ini berada dekat dengan Pantai Je'neiya yang memiliki panjang 50 m. Berbagai aktifitas bahari dapat dilaksanakan disana, beberapa diantaranya yang patut anda coba ialah snorkeling, diving, swimming, fishing, sun bathing. Anda juga dapat menikmati pemandangan indah sunset di sore hari. Lokasi obyek wisata ini berjarak ±8 km dari Kota Bentengdan dapat dijangkau dengan menggunakan perahu joloro dari Pelabuhan Rauf Rahman Benteng selama ± 20 menit.
Liang Kareta, Pulau Selayar

Rabu, 14 November 2012

Dreams Comes True - (Jakarta-Surabaya-Medan-Banda Aceh-Medan-Surabaya-Solo-Jakarta)


Sewaktu masih duduk di sekolah dasar dulu, saya teringat bahwa guru saya pernah menerangkan kepada kami sejumlah budaya dan wisata yang ada di Negara Indonesia ini. Kami semua hanya bisa diam dan mendengarkan tanpa pernah membayangkan bahwa kami akan bisa sampai di kota-kota tersebut. Salah satu nya kota yang di terangkan guru kami dulu adalah provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, provinsi yang terletak di paling utara pulau Sumatera ini memiliki beragam budaya dan cerita nya tersendiri yang menarik untuk diketahui.

Berangkatlah kami 6 sekawan yang akan menjelajahi kota Banda Aceh ini, mereka diantaranya adalah saya, Rio, Hendra, Arif, Mas Aziz, dan Mas Aris. Kami semua mendapatkan tiket promo dari Air Asia untuk rute penerbangan Surabaya-Medan pp dengan harga Rp.230.000 yang sebelumnya diberitahu oleh master tiket pesawat promoan yaitu Rio. Rio sendiri adalah teman saya dari komunitas BMC Jogja yang juga menggemari pesawat dan kereta promoan. Hendra teman saya dari BMC Sumatra yang punya hubungan LDR dengan pacarnya di Banda Aceh, makanya saya ajak untuk melepas dahaga nya sesaat. Arif teman saya dari BMC Bandung, dia bolang paling ternama di seantero kota Bandung. Mas aziz teman kami dari BMC Jogja yang juga bekerja di Bus pariwisata Gege Trans di Jogja. Dan Mas Aris teman Rio dari Petugas KA di stasiun Lempuyangan Jogja. Mohon maaf kalau ada salah penulisan nama dan asal

Rabu, 8 November 2012, saya dan hendra janjian untuk bertemu di stasiun Senen, Jakarta Pusat. Kami berdua akan berangkat menuju Surabaya dengan kereta Gaya Baru Malam Selatan dengan alasan financial. Dengan harga tiket kereta sebesar Rp. 33.500 yang kami beli di Alfamart beberapa waktu lalu, berangkatlah kami menuju Surabaya. Ngegembel dulu baru berkelas kemudian, “Backpacker dahulu ala koper kemudian”, begitu teman saya Devi menyebutnya. Tepat pukul 12.30 wib, kereta  berangkat menuju Surabaya.

Ini kedua kalinya saya naik kereta ekonomi, sebelumnya saya kapok naik kereta ekonomi Progo dari Jogja menuju Jakarta karena kondisinya yang benar” menyengsarakan waktu itu. Namun perbaikan pelayanan terus dibenahi PT KAI dalam melayani pengguna kereta api sehingga kereta ekonomi saat ini sudah jauh lebih nyaman dibanding pengalaman saya sebelumnya. Sudah tidak ada lagi penumpang yang berdiri dan tiduran di lantai, toilet semakin bersih dan full air, pedagang sudah tidak banyak, dan pemeriksaan penumpang dan pedagang liar semakin ketat. Salut untuk perbaikan kualitas pelayanan PT, KAI .

Saya dan hendra duduk di gerbong 3, bersama 104 penumpang lainnya yang menuju tujuannya masing”. Satu gerbong kereta ini berisi 106 penumpang kalau saya tidak salah lihat waktu itu. Kereta melesat cepat melewati beberapa stasiun dan kota-kota di selatan pulau jawa ini. Duduk dalam kereta dengan waktu tempuh 15 jam membuat saya jenuh. Saya beranjak dari kursi dan nongkrong di sambungan gerbong bareng hendra untuk nyari angin. Ada kejadian memalukan yang sempat membuat kami tertawa saat kereta akan memasuki stasiun Klaten, saya sempat terjatuh dari kereta karena pegangan saya pada pintu terlepas dan membuat lutut saya terluka cukup santai. Untung keretanya udah mulai pelan ckckck…

Kami turun di stasiun Wonokromo, Jatim pukul 3 pagi. Kata teman saya Praba dari stasiun wonokromo ke terminal Bungurasih lebih dekat daripada turun di stasiun terakhir di Gubeng. Turun dari kereta kami bingung mau naik apa ke Bungur, soalnya kami berdua belum pernah berwisata di kota Surabaya. Jam terbang kami lebih banyak menjelajah di pulau Sumatra dibanding di pulau jawa. Di luar terminal ada angkot sejenis Elf yang menuju bungur, cus kita naik .. 

Saat akan turun di terminal Bungurasih, sang kernet menagih ongkos yang sama sekali tidak masuk akal. Dengan waktu tempuh tak lebih dari 15 menit kami diminta bayaran Rp. 20.000 per orang. Gila kan !! memang sudah Indonesiawi kalo ada orang asing masuk kota mereka dikenakan tarif seenak udel nya dewe. Dengan alasan angkot tsb mengantri sejak jam 10 malam mereka meminta tarif dengan harga mahal. Entah berapa tariff yang dikenakan ke penumpang lainnya di belakang kami karena kami sama sekali gak ngerti bahasa jawa. Namun sekilas terdengar ada ibu” nego dengan harga limolas, begitu yg kami dengar. Akhirnya setelah nego panjang Karena kami juga gak mau dibohongi kami terpaksa bayar Rp. 15.000 per orang. Yowes, anggep saja skalian amal…

Sampai di bungur, kami bersih” badan sambil nunggu rio dan mas Aziz. Kami memang janjian di dekat Bus Damri yang akan membawa kami ke bandara Juanda. Sebelum ke bandara kami membungkus pecel untuk sarapan di bandara nanti. Jam 05.30 kami berangkat menuju bandara Juanda dengan bis Damri dengan harga Rp.15.000 per orang. Setengah jam kemudian kami tiba di bandara dan berkumpul dengan mas Aris. Masih ada waktu 2 jam sebelum take off, kami sarapan pecel yang kami bungkus tadi dan saling berkenalan satu sama lain.. dapet temen baru niihh hhe 


Jam 7 kami siap berangkat. Setelah melewati proses yang rumit sebelum naik pesawat, kami duduk sesuai nomor kursi masing”. Cukup penuh penumpang waktu itu, jadi saya tidak bisa pindah kursi yang pengen banget deket jendela. Oh iya, ini pengalaman saya dan hendra yang pertama kali naik pesawat. Maklum saja soalnya kami lebih interest kalo turing naik Bis. Kami sempat khawatir soalnya kami beli tiket 40 hari menjelang keberangkatan, tau sendiri kan dengan angka 40 hari? Pengalaman pertama lagi.. hiiiiiii

Jam 8 pesawat Air Asia dengan kode penerbangan QZ 7610 lepas landas dengan mulus menuju awan yang tak pernah saya lihat dari dekat. Norak kan ? ckck 

Perjalanan mengudara kami sekitar 3 jam sampai ke bandara Polonia, Medan. Kondisi saya yang cukup lelah akibat 15 jam naik kereta ekonomi membuat saya tertidur cukup pules. Skip aja ya, ga ada yang menarik selama naik pesawat selain gumpalan awan dan melihat barisan kapal tangker di samudera lepas dari atas pesawat. Kami tiba di bandara polonia jam 11, dan teman kami Arif sudah menunggu sejak pagi di Polonia soalnya arip naik pesawat dari bandung menuju medan jam 6 pagi. Melihat macet nya kota medan siang itu membuat kami berpikir lagi untuk ke Brastagi. Gak mungkin terkejar soalnya malam nanti jam 9 kami harus berangkat ke Banda Aceh. Yowes, fix batal ke brastagi dan akhirnya kami mikir mau kemana sambil makan nasi padang. Gak jauh lah ya dimanapun kami berada disitu nasi padang tersedia. 

Di medan ini kami ditemani sepupu Hendra, namanya Hengky. Jadi gak nyasar deh hhe. Setelah makan siang, kami istirahat di kostan Hengky. Cukuplah untuk istirahat 3 orang di kasur dan 3 orang di lantai. Disini kami lomba nyari colokan buat nyarger BB yang udah pada lowbat. Kami tertidur pulas, jam 4 sore kami bangun dan cari makan. Kami mencoba untuk mencari makanan khas kota medan sampai jauh” naik angkot ke USU, trus ujung”nya kami makan nasi padang juga deket mesjid raya Medan. Abis makan, kami sholat isya di masjid raya medan, skalian foto-foto sebentar. Abis itu naik betor (becak motor) untuk kembali ke kostan hengky untuk ambil tas. Naik betor dari masjid raya medan sampai ke agen bus CV Pelangi dikenakan tariff Rp.35.000 per betor. Satu betor cukup untuk 3 orang. 

Jam 21.30, kami naik bus CV Pelangi kelas Patas menuju Banda Aceh. Bus-bus medan-aceh ada 4 kelas, ada kelas biasa dengan tariff 120rb sudah pake AC tapi agak sempit dan sering masuk terminal untuk nyari penumpang. Ada kelas patas dengan harga 140rb sudah AC, seat lumayan lapang dan dan tidak masuk terminal” kecil. Lalu ada kelas executive seat 2-2 sangat lapang seharga 170-180rb, dan kelas Non Stop seat 2-1 dengan tariff 200rb. Silahkan anda pilih sesuai kebutuhan. Untuk rekomendasi, kelas patas sudah cukup nyaman selama di jalan dan cukup tepat waktu sampai tujuan. Jalan menuju Banda Aceh sangat lebar dan mulus, tak jarang bus kami berjalan cukup kencang melibas setiap tikungan. Begitupun dengan bus tujuan aceh lainnya yang berjalan saling kejar-kejaran saling melewati satu sama lain. Kami sudah cukup lelah untuk begadang nonton bus “blong-blongan”. Kami memilih untuk tidur mengisi tenaga untuk city tour Banda Aceh besok. 12 jam kemudia kami tiba di terminal batoh, Banda Aceh.  

Jam 9 pagi kami tiba di terminal, kami langsung mencari tiket bus untuk kembali ke medan malam nanti. Niat kami untuk mencoba bus PMTOH “Masterpiece” gagal ketika saat kami tanyakan ke loket ternyata bus nya sudah penuh terisi. Padahal harga tiketnya paling mahal lho Rp.200.000 dibanding kelas lainnya yang seharga Rp. 140.000-180.000. memang, untuk rute Medan-Banda Aceh atau sebaliknya penumpang lebih senang kelas yang Non Stop karena bus nya bagus-bagus dan sangat lapang. Bus yang masih memiliki bangku kosong tinggal Sempati Star seharga Rp.140.000 dengan mesin Mercedez Bnez OH 1626 kelas patas executive dan sudah dilengkapi wifi. Saya, rio, mas aziz, dan mas aris memilih untuk naik bus ini, sedangkan Arif mencoba bus lainnya yaitu Kurnia V-engine Mercedez Benz OH 1634. 

Setelah beli tiket, kami mandi kemudian sarapan di terminal Batoh. Kami memesan teh tarik yang cukup khas disini sambil melahap beberapa gorengan. Mas aziz dan mas aris makan soto ayam. Harga nya cukup lumayan untuk teh tarik segelasnya 4rb dan untuk soto ayamnya 15rb. Setelah selesai sarapan, kami foto-foto di depan terminal sambil menunggu kakak nya Hendra untuk menjemput kami di terminal. Tak lama menunggu, kakak nya hendra datang bersama pacarnya dengan menggunakan mobil Escudo. Beruntung kami mengajak hendra karena banyak sanak saudaranya yang tinggal di medan dan Aceh. Sempat kami bertanya kepada becak motor untuk keliling wisata di Banda aceh dari pagi jam 10 sampai maghrib dikenakan tarif Rp.200.000 per becak. Ogah !! 


Kami diajak mengunjungi makam Syiah Kuala. Tidak lama kami disini karena cukup membuat bulu kuduk kami merinding. Next kami mengunjungi kapal yang terdampar diatas rumah Lampulo. Musibah Tsunami beberapa tahun lalu menyisakan berbagai keajaiban yang membuat banyak orang takjub atas kebesaran Allah SWT.  
Selanjutnya kami melihat kuburan masal korban tsunami di jalan pocut baren. 

Teruuus berjalan mengelilingi kota Banda aceh kemudian kami berhenti sejenak di pantai Lokhnga. Kami beristirahat sambil foto-foto di pantai. Next kami sholat dzuhur di masjid Rahmatullah di Lokhnga, masjid ini merupakan bangunan satu-satunya yang tidak hancur ketika bencana tsunami menghantam Aceh tepatnya di kota Lokhnga.   

Selesai sholat kami pergi ke museum tsunami. Museum ini tutup dari jam 12 sampai jam 2 siang, jadi datanglah diluar jam tersebut. Di dalam museum ini terdapat daerah” mana saja yang terkena tsunami, nama-nama korban tsunami, foto dan pemutaran film tentang tsunami, dan masih banyak lagi. Bangunan museum ini sangat modern cocok untuk anda yang suka fotography. 

Setelah dirasa cukup dan hari semakin sore, kami menutup wisata ini dengan mengunjungi masjid Baiturrahman di kota Banda Aceh. Inti dari segala aktivitas kami di kota banda aceh ini adalah untuk menunaikan sholat di masjid legendaris ini. 
Segala keletihan kami terbayar sudah tatkala kami tiba di masjid ini. Dari sebelumnya kami hanya bisa melihat gambar masjid nya saja ketika waktu SD dahulu, kini dapat kami lihat langsung. Subhanallah, maha besar Allah, masjid yang sungguh menakjubkan. Tak pernah terbayangkan sebelumnya kalau saya bisa sampai di kota Banda Aceh dan menunaikan sholat di masjid ini. Anda akan merasa sangat kecil sekali jika sholat di masjid ini. Memang tidak sebesar masjid di kota Madinah, tapi masjid ini tak kalah menakjubkan. Cocok jika Banda Aceh disebut kota serambi Mekkah.

Sore itu kota Banda Aceh diguyur gerimis kecil membasahi raut wajah kami yang letih selama 3 hari ini. Sehabis makan nasi kare kambing yang dipatok seharga Rp.22.000 per orang, kami mengunjungi toko yang menjual souvenir khas Banda Aceh. Saya lupa nama tokonya, yang pasti lokasinya masih sepelemparan batu dari masjid Baiturrahman. Kami masih ditemani kakak nya Hendra yang menjadi guide kami selama di Aceh. Nah tawar menawar terjadi cukup sengit di toko ini. Tidak hanya wanita yang sadis dalam menawar barang, kami yang sebagian mahasiswa kere juga gak mau kalah untuk membeli oleh” dengan harga murah. Tak jarang ucapan” modus kami keluarkan agar si mbak yang jual nya luluh untuk menurunkan harga barang. Alhamdulillah, kami dikasih potongan dari Rp.1000 sampai Rp.10.000. untuk kopi khas Aceh memang agak susah ditawar soalnya racikannya mahal.. ada “itunya” tuh yang bikin mahal.. hahaha 

Kami semua belanja, walau bokek membayangi kami ketika di jakarta nanti, kami tak mau kehilangan souvenir khas Aceh ini. Biar gak Hoax kalo udah ke Aceh, hehehe. Saya beli kaos lengan panjang bertuliskan Atjeh dengan sablon ukiran khas Aceh dan juga beli 2 bungkus kopi bubuk khas Aceh. Yang lainnya juga tak beda jauh dengan saya. Ini pertama kalinya saya touring bawa oleh”, kalo gak di PING !!sama teman” saya mah gak bakalan bawa oleh”. Setelah cukup belanjanya, kami semua menuju terminal Batoh untuk naik Bis dan kembali ke Medan. 

Di terminal Batoh, kami disambut oleh rekan” Aceh Bus Lover. Sungguh menyenangkan sekali bisa bertemu kawan satu hobi di kota nun jauh dari Jakarta ini. Ternyata mereka tahu tentang kedatangan kami di Aceh setelah teman kami Bayu mengabari mereka. Thanks berat Bay.. kami semua saling bercengkrama dan menambah wawasan tentang dunia per-bis-an di kota Aceh ini. Bang Kutaradja dengan antusias membagi pengetahuannya kepada kami mengenai hal tersebut. Sambil menunggu pemberangkatan bus jam 8 malam, kami foto-foto bersama sebagai kenang”an. Satu hal yang pasti, perbedaan almamater tidak menjadi penghalang untuk bersilaturahmi sesama satu hobi yaitu BisMania. Terima kasih rekan” Aceh Bus Lover, lain waktu kita berjumpa kembali. Insya Allah 



Mendekati jam 8 malam, kami bersiap untuk naik Bus Sempati Star yang sudah kami pesan tiketnya tadi pagi. Suatu keistimewaan bagi kami tatkala Pak Mukhlis selaku owner dari bus Sempati Star menyempatkan untuk berbincang-bincang dengan kami sebelum berangkat. Tambah lagi wawasan kami mengenai Bus-bus di Banda Aceh ini. Jam 8 bus kami berangkat menuju kota Medan. Kabin bus sangat nyaman sekali karena memakai kursi bermerk Aldila dilengkapi selimut dan bantal yang besar. Terlebih lagi bis ini sudah menggunakan mesin terbaru Mercedez Benz OH 1626 dengan suspensi udaranya yang sangat baik. Badan capek, bis nya nyaman, ditambah gerimis, cakep banget deh buat tidur. Zzzzz  

Kami tiba di medan jam 7 pagi. Lagi-lagi kami dikejutkan oleh rekan sehobi kami mas Very dari komunitas bus Medan Bisser. Tuh kan, di Sumatera ini silaturahmi tak memandang almamater. Mau BMC kek, Forbiscom kek, SBL kek, ABL, BDB BBM ataupun BBBBBBBB tetap saling menghormati dan saling silaturahmi. Kami diajak singgah ke hotel tempat mas Very nginep. Bahkan sebelum ke hotel, mas Very mengajak kami untuk makan Nasi Lemak yang sangat nikmat tiada tara. Di traktir pula…. Aduuh jadi ga enak badan nih kita sama mas Very. TERIMA KASIH  sangat mas Very J

Sampai di hotel, kami menggilir toilet untuk mandi sebelum terbang ke Surabaya nanti siang. Lagi-lagi terjadi lomba siapa cepat nyarger BB karena colokannya terbatas. Hahaha dasar BB user 

Setelah semua wangi dan siap untuk satu pesawat dengan tante” manis arek Suroboyo, kami segera berangkat ke bandara. Kami singgah ke tempat oleh” yang jual Bika Ambon dan sirup markisa khas Medan. Disini kami males nawar soalnya waktu penerbangan sudah sangat mepet. Sip, pesenan oleh” udah dibeli semua, udah gak ada lagi yang nge PING !! kami untuk beli oleh”. Jam 11 kami flight menuju Surabaya dengan pesawat Air Asia dengan kode QZ 7611.

Jam 3 kami tiba di bandara Juanda, Surabaya. Tak terasa waktu cepat sekali berlalu, rasanya baru tadi pagi kami take off dari sini sekarang udah nyampe lagi. Lanjut bis Damri ke terminal bungurasih dan makan siang pake soto ayam seharga 8rb. Rio dan mas aris lanjut ke Jogja, mas aziz stay di Medan untuk pulang ke rumah orangtuanya di Rantau Prapat, dan si Bolang Arip ngeteng naik bis dari Aceh sampe bandung, strees tuh orang, tinggal saya dan hendra di terminal.

Rencana kami untuk pulang ke Jakarta kandas ketika kami di culik oleh sepasang merpati yaitu Rhovant dan Devi, rekan kami dari BMC Bandung yang lagi gaya-gayaan turing promo ke Surabaya. Akhirnya karena badan udah capek berat kami terpaksa ikut mereka nginep di hotel. Seneng juga rasanya bisa ngebolang bareng mereka lagi, terlebih lagi ternyata hotel nya murah meriah tapi fasilitas nya cukup mewah. Nama hotelnya Sparkling Backpacker Hotel, gak jauh dari stasiun Gubeng. Dengan harga Rp.105.000, kita udah dapet double bed, Ac, Tv, wifi, dan sarapan pagi. Berhubung waktu itu kamar full, kami bisa menambah satu kasur dengan harga 50% dari tariff kamar. Lumayan banget kan walaupun toiletnya di luar. Nih nomor telpon nya barangkali ada yg mau nginep disana +62 31 5321388.. 

Abis mandi, kami hunting kuliner di kota Surabaya. Karena gak tau jalan taunya Cuma nama tempatnya doang, kami naik taksi Blue Bird. Gak taunya, argo taksi belum sampai 10rb kita udah sampe di warung sate tujuan kami. Ketika ditanya ke supirnya, “berapa pak”, seikhlasnya saja mas.. yauda 15rb cukup lah ya buat berempat. Kami segera makan sate dengan lahap, kecuali saya yang udah gak semangat soalnya udah capek banget. Abis makan sate, lanjut makan es cream Zhangrandhi yang letaknya gak jauh dr tempat makan sate tadi. Orang nya berempat, tapi pesen es cream nya 2 doang. Lah si rhovant sama devi enak pacaran, lah kita ? 2 mangkok es cream kami gilir berempat biar irit. Alasannya doang si Rhovant mau nyobain dulu 2 mangkok padahal mah emang duit tinggal selembar. Ditambah lagi tokonya udah mau tutup lengkap sudah alibi kami untuk tidak nambah. Hahaha 

Balik ke hotel, kami semua rebahan. Rhovant dan devi ngantor jam 8 pagi besok di Bandung. Mereka dapet tiket promo Air Asia sub-bdg 100rb flight jam 6 pagi. Saya dan hendra maksimal harus berangkat dari terminal Bungurasih ke Solo jam 9 pagi. Kami semua sekamar, yang cowok di kasur atas, si devi di ekstra bed dibawah sendirian. Kasian L

Jam 4 pagi semua alarm HP berdering. Rhovant dan devi segera bersiap untuk meninggalkan hotel sementara saya dan hendra masih semangat tidur. Sebelum pergi si rhovant menitipkan uang untuk bayar hotel ke saya. Tarif khotel kan Rp.105.000 ya, si rhovant Cuma ngasih Rp.100.000 doang. Berhubung kami masih ngantuk berat jadi duit goceng tak lebih berharga daripada tidur. Nanti aja nagihnya kalo ketemu lagi. Cadiak ang mah Vant !! hahaha

Jam 7 pagi, telepon di kamar berdering, ternyata dari penjaga hotel. “mas, sarapannya udah siap, di lantai 2 ya”. Begitu ibu tsb berbicara dengan ramah. Saya dan hendra segera mandi dan sarapan. Menu nya sederhana, nasi bihun goreng dengan telur dadar plus teh manis hangat. Alhamdulillah modal sedikit tapi dapat banyak.. segera check out dan naik taksi ke terminal bungur. Kami sudah agak kesiangan mengingat waktu tempuh dari Surabaya ke Solo memakan waktu 6-7 jam. Kami harus naik bis dari Solo ke Jakarta maksimal jam 5 sore nanti.

Berhubung duit kami masih banyak maka waktu menjadi prioritas kami waktu itu dibanding harus nunggu bis ke terminal yang cukup lama. Sampai di bungur kena ongkos taksi 52rb, entah berapa jumlah uang yang kami kasih, kami tak sempat mikir untuk mengambil kembalian soalnya waktunya sudah mepet. Segera kami cegat bus Sumber Selamat yang kebetulan pada waktu itu sudah berada di luar terminal, daripada naik bus di dalam terminal lebih lama lagi nunggunya. Masih ada kursi kosong, dan bus pun berangkat menuju solo dengan cepat. 

Sampai di terminal Tirtonadi, Solo jam 16.30. tujuan kami pergi ke Solo adalah Cuma mau naik Bis RAYA, bus yang kabarnya sangat nyaman untuk tidur selama perjalanan. Kami berdua belum pernah naik, makanya sekalian mau nyobain. Harga tiket bus executive 28 seat kami bayar seharga Rp.150.000 per orang. 7 baris, dapat snack, ada bantal dan selimut, toilet, dan dapat makan gratis 1x di Semarang. Alhmadulillah, tadinya kami pikir akan ketinggalan bus soalnya jalan dari Surabaya menuju solo cukup ramai. Segera masuk ke bus dan tidur.  Kami terbangun di rumah makan di kota Semarang, perut saya laper banget soalnya baru makan tadi pas sarapan di hotel di Surabaya jam 7 pagi. Sekarang baru makan lagi di Semarang jam 9 malam. Mungkin ini sebabnya badan saya kurus dan susah gemuk.. ckck 
Selesai makan bus kembali berangkat menuju Jakarta. Saya dan hendra melanjutkan tidur yang terpotong karena makan. Hari semakin larut, badan semakin ga karuan capeknya, saya akui ini adalah touring paling melelahkan dibanding waktu saya tour Jakarta-Sumbawa dulu. Kami tertidur pulas untuk mengisi tenaga karena besok jam 8 pagi kami harus kuliah lagi.
Jam 7 pagi kami tiba di pool bis Raya di Pulogadung. Saya segera naik ojek mengejar waktu kuliah. Hendra dengan manja dijemput teman pria nya untuk menuju kampus. Kami berpisah, saling berjabat tangan atas pengalaman tak terlukiskan yang kami jalani bersama selama 4 hari ini. Kembali untuk beraktivitas seperti biasa lagi..

BIG THANKS to : Air Asia atas promo nya Surabaya-Medan pp 230rb sehingga kami bisa mewujudkan mimpi kami sholat di masjid Baiturrahman, juga untuk Rio yang memberitahukan saya tentang promo ini, juga untuk Hengky yang menemani kami selama di Medan, Kakak nya Hendra dan pacarnya yang menjadi guide kami selama di Aceh, rekan” Aceh Bus Lover yang menyambut kami di terminal Batoh, dan juga untuk Mas Very atas waktunya untuk menemani kami dan mentraktir kami makan nasi lemak di Medan dan mengantar kami ke Bandara. Dan juga kepada sepasang merpati Rhovant dan Devi yang “menjemput” kami untuk beristirahat di Hotel di Surabaya. TERIMA KASIH J




                                                                                                           Fadri Adhie


















 foto-foto lainnya menyusul..