Woomera |
Kawasan Woomera sangat dilarang dimasuki oleh publik, imbauan ini dikeluarkan langsung oleh Angkatan Udara Australia. Di tempat ini banyak sekali rambu-rambu peringatan bahaya atau larangan. Penyebabnya, Woomera adalah kawasan yang dipakai untuk melakukan uji coba terhadap senjata berbahaya, mulai dari roket, senjata biologis sampai senjata nuklir.
Gerbang Kompleks Cheyenne |
Tempat ini terletak di negara bagian Colorado Amerika. Tempat ini diketaui sebagai pusat militer sekaligus bunker anti nuklir. Beberapa sumber mengatakan tempat ini disebut hanya akan dimasuki oleh petinggi militer Amerika bila ada bencana super dahsyat atau kejadian yang mengancam negara. Bunker Cheyenne sendiri dibangun di bawah lapisan batuan granit yang sangat dalam, yaitu sedalam 610 meter di bawah tanah. Dengan lapisan batuan super keras sedalam itu, Cheyenne mampu menahan ledakan nuklir berkekuatan 30 megaton, berbagai jenis bom, hingga radiasi nuklir. Penjagaan super ketat diberlakukan di tempat ini, sehingga tidak sembarang orang bisa memasuki wilayah ini.
Pesawat Air Force One |
Pesawat kepresidenan Amerika Serikat ini masuk daftar salah satu tempat paling terlarang di Bumi. Hanya orang yang benar-benar terpilih dan para petinggi negara saja yang bisa masuk dalam Air Force One. Menurut data, sebagian besar kru pesawat ini adalah veteran Angkatan Udara Amerika yang kenyang pengalaman terbang hingga ribuan jam. Fitur-fitur dan bagian dalam Air Force One juga sangat rahasia. Tentu, hal ini dilakukan demi keamanan orang nomor satu di Amerika.
HavenCo |
Tempat ini didirikan tahun 2000 silam. Awalnya tempat ini adalah pusat penyimpanan data, penyedia server internet hingga produsen enkripsi. HavenCo berdiri di bekas fasilitas perang dunia ke-2 di lepas pantai Suffolk, Inggris. Karena tempatnya yang jauh dari daratan dan berada di lepas pantai inilah yang membuat HavenCo sempat tercatat sebagai tempat yang paling sulit bisa dimasuki di dunia. Pelanggan HavenCo adalah perusahaan-perusahaan nakal yang ingin menghindari hukuman pemerintah karena situsnya memiliki konten ilegal yang mengandung pornografi anak, spam, hingga hacking. Namun, di tahun 2008, tempat itu ditutup setelah terjadi masalah pada pendirinya. Sampai sekarang tempat tersebut masih tetap menjadi misteri dan tetap sulit dimasuki oleh publik.
Pusat Arsip Vatikan |
Tempat ini pernah dijadikan setting dalam film fiksi ilmiah “Angels and Demon” yang dibintangi Tom Hanks. Pusat arsip Vatikan ini berisi dokumen dan arsip-arsip rahasia yang tersimpat selama ratusan bahkan ribun tahun sejak Paus pertama. Tempat ini hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang sudah diizinkan secara langsung oleh Paus. Untuk bisa mengakses buku-buku kuno di dalamnya, publik hanya bisa 'request', Itu pun jika diizinkan oleh Paus, dan terbatas hanya untuk dokumen yang berumur lebih dari 75 tahun saja. Tempat ini juga dilindungi oleh teknoogi pengamanan super canggih canggih, jadi siapa saja yang mencoba masuk secara paksa pasti akan ketahuan. Perlu dicatat, ruangan pusat arsip Vatikan ini memiliki deretan dokumen yang panjangnya setara dengan 84 kilometer.
Pulau Ular |
DI brasil pulai ini disebut Ilha de Queimada Grande, yakni basis atau pusatnya ular-ular paling beracun. Pulau yang terletak di lepas pantai Sao Paolo, Brasil ini menjadi rumah bagi sekitar 4.000 jenis ular, mulai dari ular biasa sampai ular paling beracun di dunia, yaitu ular derik emas. Pemerintah Brasil mengumumkan larangan resmi masuk pulau tersebut. Namun masih ada saja yang nekat masuk, akibatnya tidak sedikit yang dilaporkan hilang atau meninggal di sana.
Makan Jenghis Khan |
Satu dari setiap 200 orang Mongolia dipercaya merupakan keturunan Jenghis Khan. Salah satu komandan terbesar dalam sejarah. Terlahir dari sebuah suku kecil, ia mengembangkan Kekaisaran Mongolia.Tempat peristirahatan terakhir miliknya sangat tersembunyi. Makam itu sengaja disembunyikan seperti yang telah diatur dalam tradisi Mongolia. Menurut penelitian, makam tersebut kemungkinan berada dekat gunung suci Mongolia 'Burkhan Khaldun', dekat tempat kelahiran Jenghis Khan.