Selasa, 23 April 2013

Sedikit Tips Musik Mixing


Mixing adalah meramu semua yang telah kita record dalam tiap-tiap track, menjadi satu lagu utuh.
Di sinilah proses kreatif seseorang betul-betul diuji, sehingga tidak ada dua orang yang melakukan hal ini dengan cara dan hasil yang sama. Bahkan kadang kita menjadi terlalu kreatif sehingga hasilnya tidak seperti yang diinginkan ( baik dalam arti negative atau positif )

Mari kita simak tips dari seorang Music Engineer peraih Platinum berikut ini :

  1. Pelajari dan pahami sofware yang digunakan, baca panduan penggunaan atau dokumentasinya, lalu coba dan perbanyak latihan. Kunjungi forum onlinenya bila ada.
  2. Buat rekaman/recording anda dengan hasil sebagus mungkin. Jangan terburu-buru berpikir untuk menambahkan efek. Jangan berhenti sampai benar-benar mendapatkan hasil yang diinginkan. Jangan lupa untuk menyimpan backup data yang telah anda record.
  3. Pastikan kalau speaker yang digunakan memiliki kualitas bagus. Kalau ingin mendapatkan hasil berkualitas, gunakanlah speaker khusus untuk monitor.
  4. Mulailah dengan bagian rythm, yaitu kerangka dari sebuah lagu. Lalu diikuti oleh vokal. Baru kemudian instrument yang lain.
  5. Stereo positioning sangatlah penting. Tidak mengapa jika suara satu instrument seluruhnya diletakkan di sebelah kanan sedang yang lain di sebelah kiri. Yang penting adalah, suara vokal utama, bass gitar dan bass drum diletakkan di tengah. Instrument drumkit yang lain boleh saja dipisah-pisah kanan/kiri, asal jangan terlalu jauh. Begitu juga dengan suara backing vocal.
  6. Ketika dua buah instrument saling ’mematikan’ satu sama lain, gunakanlah Equalizer (EQ) untuk memisahkan antara frequensi high end dan yang low end.
  7. Jangan berlebihan dalam memberi effek reverb. Memang bagus menambahkan sedikit reverb pada instrument, asal jangan berlebihan. Juga jangan mengisi kekosongan dengan reverb. Bila memang terasa perlu, isilah dengan instrument saja.
  8. Gunakan compression untuk meratakan volume suara. Terkadang hasil rekaman kita memiliki kekerasan yang tidak stabil, ada yang terlalu keras, atau terlalu pelan.
  9. Mixdown the tracks. Setelah setiap track sudah terdengar bagus sesuai dengan yang diinginkan, mixdown atau jadikan seluruh track yang ada menjadi single track stereo.
  10. Audio mastering adalah langkah terakhir. Tambahkan beberapa effek atau yang lainnya pada hasil mix terakhir anda tetapi jangan berlebihan. Cobalah mainkan hasil mixing anda di beberapa alat putar/ player/system.
Selamat Mencoba

Pengenalan Soundcard


Bagaimana anda akan menghubungkan microphone, headset, speaker, gitar listrik, atau setrika listrik (lho..?!) pada komputer anda?

Mari kita bicarakan mengenai soundcard. Soundcard adalah bagian dari komputer yang berfungsi untuk merubah suara Analog menjadi Digital atau sebaliknya. Dari beragam jenis, merk dan harganya, yang akan kita bicarakan hanyalah yang berupa slot PCI ataupun on board yang memiliki tiga jack dan satu buah joystick port, yang harganya murah.

Joystick/MIDI Port

Sebetulnya port ini digunakan bila anda ingin memainkan PES 2008 dengan joystick. Anda bisa menghubungkan joysticknya ke dalam port ini lalu instal drivernya (windows 98 ke bawah) . Selain merupakan port yang berfungsi untuk menghubungkan joystick Game dengan komputer, kita juga bisa menghubungkan instrument MIDI ke dalam port ini,hingga kita bisa memainkan keyboard MIDI dan menyimpan filenya di hardrive.
Lalu kenapa port ini ada pada soundcard ? Entahlah, yang jelas, bahwa bermain game memang tidak nyaman bila tanpa efek suaranya.

Mic input jack (dengan minijack ukuran 1/8” stereo)

Lalu kemudian ada jack yang bertuliskan mic. Apa yang dapat kita perbuat pada jack ini?Tidak ada ! Jack ini dirancang hanya untuk mic komputer, Biasanya terdapat pada headset yang sering kita jumpai di warnet-warnet, atau mic yang kita beli di toko komputer. Tentu kita harus bertanya kenapa ada 3 buah jack pada soundcard tersebut bila tidak ada gunanya. Bukankah tiga buah lubang terlalu banyak? Pesan saya, jangan colokkan apapun pada jack ini, terutama microphone , kecuali mic yang telah saya sebutkan di atas.
Itupun kalo hanya sekedar untuk merekam suara kucing anda untuk dijadikan ringtone saja sih tidak apa-apa. Tapi bila anda ingin professional, anda harus memulainya dengan benar dari sekarang.

Line Output (dengan minijack ukuran 1/8” stereo)

Di sini kita bisa menghubungkan komputer kita dengan beragam instrument yang memiliki input jack, seperti speaker aktif, mini compo, tape deck, atau amplifier. Untuk proses mixing biasanya dihubungkan dengan speaker monitor jenis near-field (dijelaskan lain waktu).
Bila soundcard anda berharga lebih murah, mungkin port ini tidak ada, namun terdapat port bertuliskan..

Headphone jack (dengan minijack ukuran 1/8” stereo)

Port ini juga berfungsi hampir sama, tapi sebenarnya lebih tepat digunakan untuk headphone. Anda bisa menggunakan headphone untuk keperluan monitoring, tapi untuk hasil yang maksimal sangat tidak disarankan.

Line Input (dengan minijack ukuran 1/8” stereo)

Port inilah yang harusnya paling anda perhatikan dalam proses recording. Segala instrument dalam proses recording sebaiknya melalui port ini untuk hasil yang maksimal.
Sayangnya banyak orang yang tidak memahami arti “Line Input” ini dengan baik. Line Input berarti input jack yang memiliki “line level”. Line Level adalah standar nilai sebuah line input/output yang memiliki tegangan sekitar 200 milivolt yang kompatibel dengan peralatan stereo normal lain CD Player, tape deck dsb, yang memiliki line output.
Port ini tidak untuk dihubungkan secara langsung dengan segala jenis microphone, guitar listrik, apalagi headphone jack, atau segala jenis alat yang mengarah ke headphone atau speaker. Sekali lagi, port ini hanya dihubungkan dengan jack line output.yang terdapat pada alat yang akan anda gunakan.
Lalu, bagaimana bila kita ingin melakukan rekaman suara vocal kita dengan menggunakan microphone (bukan mic komputer lho..)? Dimana sebaiknya kita mencolokkan mic tersebut? Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, maka port Line Input-lah tempatnya. Namun anda memerlukan sebuah alat yang disebut pre-amp. Alat ini untuk memperkuat sinyal dari microphone, karena sesungguhnya signal dari mic sangat lemah atau tidak mencapai level “line”, sehingga anda akan mendapat hasil rekaman vocal yang cederung pelan (bahkan hampir tidak terdengar). Tapi jangan dulu terburu-buru pergi membeli mic pre-amp ini (siapa yang pingin beli, mo beli pulsa aja masih mikir..he..he..) Bila anda ingin menggunakan lebih dari satu buah mic, sebaiknya menggunakan mixer. Mixer adalah alat yang memiliki beberapa channel input. Biasanya sudah terdapat pre-amp di dalamnya (built-in) untuk microphone, ada juga yang memiliki phantom power untuk condenser, bahkan ada yang memiliki efek seperti EQ, reverb,compressor dsb. Tentu saja sesuai dengan harganya.Tapi bila anda memiliki budget yang tidak banyak, maka mic mixer/preamp 2 channel yang harganya ‘cuma’ sekitar 1 juta sudah mencukupi.

Baiklah, demikian sedikit penjelasan saya mengenai soundcard. Jangan lupa menggunakan kabel untuk menghubungkan semua peralatan ke komputer anda. Walau belum cukup untuk menjadikan anda seperti seorang Ahmad Dhani, paling tidak anda sudah bisa merekam suara anda sendiri di komputer. Selamat mencoba !

Sabtu, 20 April 2013

Pantai Pulau Celagen - Bangka

Secara admistratif Pantai Pulau Celagen berada di Kecamatan Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia, mungkin sebegaian besar dari anda masih asing dengan pantai eksotis yang satu ini. Nuansa alam yang masih belum tersentuh dengan air lautnya yang berwarna biru jernih dan hamparan pasir putihnya menjadikan Pantai pulau celagen begitu eksotisme tersendiri dimata para pengunjung yang melepas kepenatan disana. Di Pantai Pulau Celagen sendiri dipenuhi pohon kelapa yang cukup rimbun.
Pantai Pulau Celagen, bangka, belitung, babel
Sama dengan pantai Batu Tambun di pulau pongok yang mempunyai batu-batu karang yang besar-besar tersebar di pantai Pulau Celangen juga mempunyai batu-batu karang tetapi batu-batu karangnya tidak sebanyak dan sebesar di Pantai tersebut. Pantai Pulau celagen sendiri hanya berjarak sekitar setengah kilometer dai Pulau pongok. Semoga saja ke depannya pemerintah setempat mau turun tangan untuk memanfaatkan potensi salah satu kepingan dari keindahan Propinsi Kepulauan Bangka belitung yang satu ini.

Jumat, 05 April 2013

4 Negara 5 hari ( Jakarta - Batam - Singapore - Johor Bahru - Kuala Lumpur - Hat Yai )


Petualangan gw kali ini agak melenceng dari kebiasaan traveling gw yaitu “Let’s Explore Indonesia” .. awalnya bermula dari rencana sedulur” kami dari BMC Sumatra yang pengen kopdar di Luar negeri, bosen dari dulu kalo kopdar di Padang atau Bukittinggi terus. Maka tergeraklah gw dan beberapa sedulur dari BMC Sumatra untuk membuat agenda dan rincian biaya yg udah gw kondisikan. Awalnya banyak sekali minat sedulur BMC Sumatra yang antusias menyambut acara ini, sekitar 20 orang menyatakan akan siap mengikuti kopdar di Luar negeri ini. Namun naas, peserta gugur satu per satu karena jadwal yang tiba” bentrok dan tingal menyisakan 2 orang yang siap pergi, yaitu gw dan Hasrul Tanjung. So, tiket pesawat PP udah dibeli, passport udah capek” dibuat, duit di dompet udah gak karuan banyak nya, maka kami berdua tetap berangkat, melihat dunia luar yang belom pernah kami sambangi. 

Sedulur gw Hasrul Tanjung udah berada di Batam sejak 2 hari lalu. Awalnya gw punya tiket Air Asia yang sudah gw boking sejak 2 bulan lalu seharga 5 ribu dari bandung tujuan Pekanbaru. Niat nya dari Pekanbaru gw mau lanjut naik ferry tujuan batam karena kita ngumpul di Batam, begitu awalnya rencana kami semula. Namun karena banyak yg cancel, gw ditawari tiket Citilink dari sedulur gw bang Benny Atmanegara yang mendadak tidak bisa ikut. Alhamdulillah, gw gak perlu naik ferry ke Batam karena tiketnya langsung ke Batam dari Jakarta seharga 100rb.. Berangkaaaaaaatt !!

Hari Pertama ( 28 Maret 2013 )
Jadwal pesawat di pagi hari itu kadang sungguh menyiksa buat gw.  jam 11 malem gw baru selesai packing, jam 3 pagi udah harus mandi dan siap”. Sambil menuggu pagi, gw siapin 2 cangkir kopi sambil main PES biar cepet” jam 3. Dalam 1 jam kopi gw habis, dan udah main 4 pertandingan, mata udah merah banget, gak kuat lagi.. setel alarm, “ click Shut down n good night “.. zzzzz

Kriiiiiiiiiiiiingggg !!!! pas jam 3 alarm gw berdering.  Tidur 2 jam cukup lah, ntar lanjut lagi di Damri.  abis mandi langsung pamitan sama nyokap, kalo traveling jauh pasti gw pamitan, tapi kalo Cuma traveling Jakarta-Bukittinggi atau Jakarta-Denpasar mah jarang gw pamitan.. nyokap nambahin duit jajan gw 500rb dengan pecahan 50rban.. aduh maak dompet udah penuh banget ini mau taro mana lagii.. yaudah digulung aja pake karet terus selipin di kuping, Bismillah, berangkaaaaattt.. :D

Belom ada busway pagi buta gini, jalan kaki 200 meter sampe jalan raya sendirian bawa ransel kaya maling yang sukses besar ngerampok rumah orang. Setopin taksi, yang tulisannya TARIF BAWAH menuju terminal Rawamangun. Jam 4 kurang sampe terminal, oh iya Damri disini udah ada mulai jam 3 pagi. Jam 4:30 Damri berangkat menuju bandara Soetta. Gw turun di terminal 1C tempatnya maskapai Citilink berada. Langsung check in dan berharap gak ngaret lagi kaya waktu gw di Juanda dulu sampe delay 4 jam. Pas jam 6:30 pesawat berangkat menuju Hang Nadim, Batam.  

Sampe batam jam 8 pagi, gw di jemput oleh sedulur dari BMC Sumatra, Pak Taufik. Enaknya gabung di komunitas BisMania Community tuh gini, dari Aceh sampe Denpasar banyak sedulur kita yang Insya Allah siap menemani kita selama disana, salam Sejatinipun Seduluran.

Langsung jemput Hasrul yang nginep di rumah teman kita Arvan, sarapan Mie goreng batam sebentar, terus jalan” ke jembatan yang terkenal di Batam yaitu Jembatan Barelang. Selesai jalan” kita mampir sebentar ke rumah pak taufik dan berkenalan dengan keluarganya. Sungguh menyenangkan punya banyak sedulur yang ramah sama kita.. kita gak lama” di batam soalnya jam 12:45 kita udah harus naik boat ke Singapore. Cari money changer terdekat, nuker duit dari rupiah ke Dollar spore, Ringgit, dan Baht. Dompet yang tadinya tebel banget mendadak tipis kaya kurang gizi, jatoh banget nilai tukar mata uang kita terhadap asing. Jujur, dari lubuk hati gw yg paling dalam sedih banget duit yg selama ini gw tabung cuma dihargai segini sama negara lain. Hiks

Tiket boat dari Pelabuhan Sekupang Batam ke Harbourfront di Singapore seharga 30 dollar Singapore per orang untuk PP. kayanya agak sulit beli tiket untuk sekali jalan, kebanyakan tiketnya dijual PP. kami berterima kasih banget sama Pak taufik yang udah menemani kami selama di batam, bahkan tiket boat kami di bayarin sama pak taufik karena udah langganan sama orang pelabuhan.  Terima kasih banyak Pak J


Perjalanan dari batam ke spore gak lama, Cuma 40 menitan. Boat saat itu gak terlalu ramai penumpang.. 
Jam 3 waktu Singapore kami berlabuh. Kontras banget ya suasana Negara tetangga kita ini padahal jaraknya Cuma sekian mill dari Indonesia tapi peradaban nya udah jauh lebih maju. Langsung ke bagian imigrasi yang disambut dengan cukup ramah dengan pelayanan yg cukup baik, beda banget sama imigrasi di Batam. Tujuan pertama kami yaitu ke Sentosa Island, dimana bola dunia Universal Studio Singapore berada. Dari pelabuhan harbourfront kita Cuma jalan kaki aja ke mall Vivo City, naik ke lantai 3, disana kita akan naik Monorail ke Sentosa Island. Harga tiketnya 3,5 dollar untuk pp per orang. 


Gak lama kita disini, abis foto” secukupnya kita lanjut ke Merlion Park, kata orang belom ke spore kalo belom kesini, tapi gw lupa kata siapa itu yg ngomong kaya gitu. 

Gunakan aja MRT disini, anda harus pandai” membaca peta MRT, dimana harus transit, dan dimana harus turun, logika nya harus benar” jalan kalo baca peta. Hhe.. naik MRT dari harbourfront, nanti transit di Dhoby Ghaut, terus naik MRT lagi tujuan Raffles place, nah anda balik kiri setelah keluar stasiun cari aja Fullerton Hotel, di balik Fullerton Hotel itulah Merlion Park. Orang” disini kalo jalan kaki gak ada yang santai, semuanya serba terburu-buru, gw rasa betis nya pada gede" kali ya hahaha.. 

Jam 5 sore kita udah harus ke Queen street, dari sana kita akan naik bis ke Johor Bahru, Malaysia. Balik lagi ke stasiun MRT Raffles place, kali ini naik MRT ke stasiun Bugis karena Queen street itu gak jauh dari stasiun bugis. Kita ngejar waktu paling telat jam 10 udah harus tiba di Johor, karena mau lanjut naik bis terakhir ke Kuala Lumpur jam 11:30 malam. Sebenarnya bis dari Singapore yang langsung ke Kuala Lumpur ada juga, tapi karena kurs nya besar makanya kita pilih dari Malaysia yg kurs nya lebih kecil, jadi lebih murah tentunya.  

Antrian panjang menyambut kami di Queen street, berhubung besok long weekend banyak orang” yang liburan ke Malaysia. Banyak juga pekerja yang nampaknya biasanya ngekost di singapura pada pulang kampung ke Malaysia. Kami antri untuk beli tiket bis Causeway Link, oh iya disini ada 2 antrian sejajar, yang kanan naik bis Causeway Link warna kuning sekelas patas PPD,seharga 2,5 dollar, yang antrian kiri naik bis yang lebih bagus tapi gak tau tarifnya berapa. Kita pilih causeway link karena lebih murah, lagian Cuma 2 jam ke Johor. Setelah antri 1 jam lebih akhirnya kita naik bis juga. Nah ini dia yang bikin kami tersiksa, ternyata bedanya bis murah sama bis mahal disini baru berasa. pict by www.bus-and-coach-photos.com

Bis memasuki bagian imigrasi perbatasan Singapore-Malaysia, semua penumpang pada turun dan pada lari-larian. Kita bingung ngeliat orang” disini pada lari-larian buat cepet” cap passport. Dalam hati gw “ yauda sih santai aja kali “ semua juga kebagian stempel. 
Ternyata pas sampe depan imigrasi, antrian nya panjaaaaaaaaaaangg banget. Oh iya bis yang kita naikin tadi langsung berangkat ninggalin kita, tapi kita bisa naik bis belakang nanti tentunya dengan bis Causeway Link juga, cukup tunjukkan tiket aja ke keneknya. Gw mulai cemas, antrian sepanjang ini makan waktu berapa lama, keburu gak ya jam 10 di johor. 

Selesai stempel, kita balik lagi ke halte tempat bis causeway link menunggu, dan ternyata antrian nya lebih gila lagi. Kalo ikut antri gw yakin gak bakal keburu sampe di Johor jam 10 malem. Pake cara lama, langsung menuju pintu bus dengan pasang tampang pura” bingung, gw nanya ke kenek nya, “this bus to johor right ? I’ve the ticket for this bus”.  Kata keneknya, “boleh, naik saja” dengan logat Malaysia. Ah sempak gw udah canggih” pake bahasa inggris dia malah pake bahasa melayu. Ketauan banget kali ya tampang gw bukan orang jauh.. sorry ya buat yg udah capek” ngantri, kami mengerti perasaan Anda..:D

Kalo naik bis yang agak mahal, penumpang nya ditunggin sama bis nya sampe semua penumpang selesai stempel, gak ditinggalin kaya bis yg gw naikin dan nanti naik bis belakang secara ngantri. Alhamdulillah semua proses imigrasi berjalan lancar sampe gw masuk Malaysia, semua petugas nya ramah dan pelayanan nya baik, isu” yang namanya mengandung nama islami bakal diperiksa secara ketat ternyata tidak terbukti, gw lancar” aja masuk kemana-mana, padahal passport gw ada nama “Muhammad” nya tuh. 

Jam 10 lebih kami sampe di terminal bus Larkin, Johor Bahru, Malaysia. Suasana malam itu terlihat rame banget, Ratusan bis berwarna terang dengan engine yang jarang ada di Indonesia terparkir rapi.  Kami menghindari calo, langsung menuju agen bus yg menurut kami cukup bagus. Apes nya, bus yg kami pengen naikin sold out, banyak juga PO lain yang udah sold out, dan harganya jauh lebih mahal daripada hari” biasa. Kalo hari” biasa tiket bus nya Cuma 30-35 RM, sekarang naik menjadi 50 RM karena long weekend. Kalo di analogikan dengan bis” di Indonesia sih sebenarnya masih masuk akal, sebagai contoh bis Jakarta-Kudus kalo hari biasa 130rb, tapi kalo long weekend begini naik jadi 180rb, selisih 50rb. Sama juga dengan disini, selisihnya 15 RM x Rp. 3170 = Rp. 47.000an. jadi wajar aja kalo harganya segitu. 

Akhirnya kita dapet bis Transtar Pacific Expres seharga 50 RM kelas Super Executive seat 2-1.  Kalo bis seat 2-2 malam itu 45 RM, cuma beda 5 RM mending SE aja sekalian. Yee kan ?  




     ini interior nya.. 

Hari kedua ( 29 Maret 2013)
Jam 12 malam bis terakhir tujuan Kuala Lumpur, betis kami keras banget  gara” jalan sana sini tadi dari tempat wisata di Singapore sampe lari”an di imigrasi. Baju udah basah keringetan, pundak pegel banget seharian gendong ransel, capek nya full, kami tertidur pulas selama 4 jam sampai tiba di terminal Puduraya, Kuala Lumpur. 


Kami terbangun sedikit kaget karena keneknya teriak” kalo bis udah sampe.  Bis tidak masuk ke terminal, tapi berhenti di perempatan di seberang terminal. Bis” yang lain juga pada berhenti disitu, kami turun dan langsung cari masjid. Baru betis kendor dikit, kita udah capek”an lagi muter” cari masjid. Hasilnya nihil, gak ada masjid dekat terminal. Akhirnya kami nongkrong  di depan terminal bareng ratusan wisatawan yang entah pada mau kemana. Terminal nya belom buka, 2 jam kami bengong depan terminal gak ngapa”in. punya HP tapi berasa ga punya, gak bisa di apa”in, mau beli sim card tapi belom ada yg buka juga, wifi juga gak ada, pas sudah kami 2 jam mati gaya. 

Jam 6, lampu terminal mulai dihidupkan. Kami masuk ke dalam terminal yang lebih tampak seperti mall daripada terminal. Naik escalator ke lantai 1, bingung karena disini gak ada agen bis. Naik lagi ke lantai 2 barulah kita nemu agen bis antar kota dan antar Negara. Ternyata masjid yang kami cari-cari ada di lantai paling atas terminal, Alhamdulillah bisa bersih” sekalian sholat subuh. Selesai sholat, kami rebahan sebentar, niatnya sih sebentar tapi kami malah tidur pules. Jam 7:30 kami terbangun, masjid nya mau di tutup jadi kami harus pergi. Langsung ke agen bis di bawah, seperti biasa kami di hadang banyak calo. Muka tembok aja, cari agen bis yg ada tulisan nya kemana tujuan kita. Tujuan kami berikutnya adalah Hat Yai, Thailand. Kami pergi ke loket bus Ekspres Kesatuan, bis pertama tujuan Hat Yai kami pilih yaitu jam 9:30 pagi. Harga tiketnya 50 RM dengan waktu tempuh 9 jam. Beda banget dengan bis kami semalam dari Johor ke KL dengan tariff 50 RM tapi waktu tempuh Cuma 4 jam.  

Terminalnya unik, di tiket sudah tertera platform tempat bus tersebut parkir menunggu penumpang. Seperti di bandara, ada gate 1 gate 2 dst, disini pake platform 1-18 dimana setiap platformnya disediakan escalator menuju basement. Nah di basement itulah terminal bis Puduraya. Jadi bentuk terminal nya cukup unik, dari luar Nampak seperti mall, kita naik escalator menuju lantai 1 dari depan gedung. Di lantai 1 itulah tempat platform berada dengan escalator nya menuju basement tempat bis menunggu. Di lantai 2 tempat pemesanan tiket bus dan travel, dan di lantai 3 ada masjid dan toilet. Tersedia banyak sekali ruang tunggu dan aneka makanan buat sarapan sambil nunggu bis berangkat. 

Jam 9 kami turun melalui platform 11, bis Ekspres Kesatuan yg akan mengantar kami ke Hatyai sudah standby dibawah. Sedikit kaget liat tampak body luar bus yang terkesan agak lusuh, modelnya sih seperti Irizar tapi rombakan mana tau. Kami naik ke atas bus, hmm lumayan lah masih ketolong sama kursi bus nya yang empuk banget buat tidur. Saya gak bisa nebak bis ini bermesin apa, diliat dari dashboard nya yg cukup aneh tanpa logo mesin bus. 



Dari suara mesinnya terdengar cempreng seperti dongfeng, tidak ada suspensi udara, tapi empuk seperti Mercy 1521 saat jalan. Mungkin ini Mitsubishi mesin belakang yang di ceritakan pak taufik. Tepat jam 10 bis berangkat menuju Hatyai, penumpang cukup banyak dengan mayoritas bule. Ada juga waria 3 orang yang awalnya kami kira wanita, asli dandanannya cewe banget tapi badan nya laki banget. Nyaris aja mau gw modusin ckck.. 


Rute bis yang kami naiki yaitu Kuala Lumpur – Ipoh – Kedah (Alor) – Hatyai. Tidak semua penumpang tujuan Hatyai, beberapa ada yang turun di Ipoh dan Kedah. Sepanjang jalan yg kami lalui mayoritas jalan tol lintas kota, cukup membosankan.. kami tertidur agak lama karena bangkunya kelewat empuk seperti duduk diatas kapas. Terbangun saat bus masuk di terminal Ipoh, beberapa penumpang ada yang turun untuk transit ke tujuan lainnya. Gak lama disini, bis jalan lagi menuju kedah. Sesaat sebelum masuk Negara Thailand bis mampir ke rumah makan sekalian ambil white card untuk pengisian di imigrasi nanti. Bingung disini mau makan apa nggak soalnya ragu sama makanan nya yang gak jelas, gak ada tulisan halal nya dan bahasa nya sama sekali gak ngerti. Nahan laper aja lah, CUMA 4 jam lagi sampe Hatyai kata keneknya. 

Jam 5 sore waktu Malaysia bis memasuki perbatasan Malaysia dan Thailand. Kami stempel imigrasi di Malaysia utara dan setelah itu memasuki imigrasi Thailand. Biksu-biksu kecil terlihat di perbatasan Thailand dengan jalan beriringan sambil nenteng passport, asli pemandangan awal nya udah berasa Thailand banget. 

Sayang nya gak boleh foto” di setiap kantor imigrasi, padahal moment nya bagus nih. Proses imigrasi selesai, kami kembali ke Bis yang udah standby untuk melanjutkan perjalanan ke Hatyai. Dari kantor imigrasi (perbatasan selatan) Thailand sampe ke Hatyai Cuma 2-3 jam, gw berusaha menikmati Negara Thailand sambil cengar cengir sendirian diatas bis, gak nyangka gw bisa traveling sampai sejauh ini. Alhamdulillah, mumpung masih muda, masih ada waktu, dan Alhamdulillah ada rejeki, belom kerja, belom berumahtangga, manfaatin banget deh waktu yang kita punya. Masa muda itu jangan Cuma pacaraaaaaaan mulu, bosen.  Putusin aja pacar lo sekarang, Let’s Traveling !!! :D 

Pas jam 7 malem, bis sampe di Hatyai. Nah disini banyak tukang ojek yang nyamperin wisatawan setelah turun dari bis yang ternyata juga jadi calo tiket bis atau travel sekaligus calo Hotel. Gw dan Hasrul di pepet 2 tukang ojek yang dengan bahasa melayu belepotan dia menawarkan hotel, paket wisata, sampe” tiket bis ke Kuala Lumpur juga dia tawarin. Pertama, dia bilang hotel dekat bis kita turun ini udah pada penuh, dan dia nawarin ada hotel yang entah dimana lokasinya seharga 800 baht untuk 2 orang. Kedua, dia nawarin tiket bis buat kami balik lagi ke Kuala Lumpur dengan harga 600 baht per orang. Awalnya kami hampir nerima tawaran itu orang karena kalo di rupiahin gak mahal” banget. Tapi sorry to say nih, gw tour leader bis pariwisata kali jadi harga yang rasional nya gw juga tau. Dan tukang ojek ini ngambil untungnya kelewat batas sama turis asing. Eh iya yg cari bis Pariwisata di Jabodetabek bisa kontak gw ya :)

 Kami tolak tawaran tukang ojek tadi, kami beralibi mau cari makan dulu sekalian sholat maghrib. Dia masih aja buntutuin kita dari samping. Saat itu gw berharap banget ada truck Scania R730 dengan rem blong trus nabrak tuh tukang ojek. Bangs*t !! 

Kami muter” kota hatyai dengan muka tembok, ntar juga cape sendiri itu tukang ojek. Pas banget, kami nemu agen bus KKKL yang harusnya kita naikin dari Johor kemarin tapi udah keburu penuh. Tukang ojeknya mencegah kami ke agen bis itu dan dia lagi” bilang kalo bis itu udah penuh. Dia menyarankan kami naik bus Alisan, oooh ternyata elu calo nya bus Alisan toh. Kami tetap masuk ke perwakilan bus KKKL , karena bis nya bagus” sepanjang kami lihat di jalan kemarin. Kami beli tiket untuk besok malam, dan ternyata pas banget sisa 2 kursi lagi buat kita. Oh iya harga tiket nya 400 baht, beda 200 baht sama tariff yang ditawarkan tukang ojek tadi.  


Abis beli tiket, kami mau cari makan dulu baru cari hotel. Biar nanti kalo udah dapet hotel kita udah kenyang dan langsung tidur gak keluar cari makan lagi. Kami menemukan warung makan Rocky Muslim, gak jauh dari perwakilan bus KKKL tadi. 
Dari kemaren gw penasaran banget mau makan Tom Yam, tapi yang halal. Nah pas banget nih disini ada menu Tom Yam udang, cus kita makan. Memang, yang namanya lidah emang susah banget buat beradaptasi sama masakan asing. Aroma nya sih enak, tapi pas dimakan aroma khas bawang Thailand nya nyengat banget di hidung gw, aduh matilah ambo ternyata ambo ndak basalero sama menu Thailand. Si Hasrul pesen nasi goreng, dan nasi goreng itu emang menu Internasional banget deh buat gw, enak” aja mau dimana juga. Kami makan berdua dikenakan tariff 160 baht, sekitar 24 ribu rupiah per orang nya. Kami nanya sama si empunya rumah makan letak masjid terdekat, tapi kata ibu nya jauh banget. “Yaudah kalian sholat aja di atas, ambil wudhu di sebelah dapur sana”, kata ibu tsb dengan bahasa melayu. Alhamdulillah, gak perlu jauh” ke masjid.. 

Abis sholat, kami pamitan sama ibu tadi. Kita ditanya” sama dia, “asal kalian dari mane, nak pegi kemane?”.. “kite dari Indonesie makcik, nak pegi main saje di sini, nak cari hotel untuk tidu”.. jawab kami.. “oh kalian pergi aja ke dekat plaza di sebrang jalan sana, disitu banyak hotel bagus dan murah”.. kata makcick ngasih petunjuk.. “oke makcik, tarimo kasih banyak makcik, kita orang pegi dulu makcik”.. kita jalan kaki lagi menelusuri pertokoan Hatyai city, sesekali kami menemukan tempat prostitusi yang cukup menggoda. Namun Iman kami tetap kuat, berpegang teguh pada ajaran Rasulullah SAW serta beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Alhamdulillah :D 

Nah, bener juga tuh makcik, kita nemu hotel bagus dengan harga murah. Nama hotelnya Hatyai Indra Hotel, gak jauh dari plaza Hatyai. Receptionis nya tidak asing bagi kami, ketebak banget kalo dia ini orang Indonesia, perawakannya asli Javanesse. Kita test pake bahasa inggris, dan dia jawab dengan sangat kaku sekali. Kita pake bahasa melayu, dia juga jawab dengan kaku. Berhubung muka gw agak Chinese dikit jadi dia gak tau kalo gw orang Indonesia, nah pas kita diminta passport baru deh keliatan ekspresi wajah dia liat passport kita yg sedikit kaget sambil tersenyum kecil. Good job mbak, kaulah pahlawan devisa Negara kami. Semangat terus kerjanya yaa Hotel kami dapat seharga 550 baht untuk berdua,full AC, double bed, toilet di dalam tapi non wifi, Biarin deh toh Cuma buat tidur sebentar doang.  Tukang ojek tadi ngasih harga hotel ke kita 800 baht untuk berdua.. kalo digabung sama tiket bis dia udah untung 400 baht plus hotel 250 baht, jadi dia dapet 650 baht dari kami seandainya kita terima tawaran tadi. 

Hari ketiga ( 30 maret 2013)
Kami bangun agak siang, baru 3 hari tapi badan udah berasa pegel banget. Jam 10 kami keluar hotel cari makan, tentunya di warung muslim. Kami coba di warung muslim sulaiman, kali ini lebih milih lauk prasmanan daripada harus makan makanan khas Thailand lagi. Rata” harga makanan muslim disini 160 baht untuk berdua, lumayan lah gak terlalu mahal. Abis makan kami ke plaza hatyai, disana ada tuk tuk (sejenis bemo Daihatsu Hijet) yang bisa kita sewa untuk jalan-jalan.  
Di Tuk-tuk itu sudah ada gambar tempat” wisata di Hatyai, jadi kita tinggal nunjuk gambar doang sambil nego harga. 
Kami sewa untuk wisata ke daerah Songkhla (kalo ga salah), disana ada patung buda dan patung dewi kwan in. ga perlu jauh” dari hotel soalnya ntar sore kita harus check out, dan yang penting  udah foto yg ada khas Thailand nya..


kami sewa tuk tuk seharga 500 baht untuk 2 orang, dan dalam waktu 2 jam saja kita udah bisa berwisata sampai kembali lagi ke plaza. Matahari siang itu terik luar biasa, kami tidak lama-lama disini, langsung kembali ke tuktuk dan segera pulang.  

Jam 5 kita check out dari hotel, kita akan balik lagi ke Kuala Lumpur naik bis KKKL yang udah diboking kemarin. Bis akan berangkat jam 7 malam, kita keliling lagi niatnya sih mau beli oleh-oleh, tapi ga ada yang menarik, cuma baju” sablonan biasa yang juga bisa di bikin di Bandung. Duit kami sisa 270 baht,  mau makan di mall tapi kurang 10 baht doang, akhirnya balik lagi ke warung muslim yang tarifnya ga jauh dari 160 baht. 

Jam 6 kita udah standby di perwakilan bus KKKL. Dan ternyata harapan gw untuk naik bis Highdeck terkabul juga, Bis KKKL dengan engine Scania (ada yg bilang K420 ada yg bilang K124 360 HP) Highdeck tiba” datang dengan sangat elegan menjemput penumpang. Alhamdulillah, kalo mau seneng emang harus susah dulu, berangkat dapet bis jelek pulang nya dapet bis kelewat bagus, maklum ya saya ini seneng banget naik Bis (Bismania). Gw gak akan tidur naik bis sebagus ini, sama kaya dulu naik bis” bagus di Makassar, sayang kalo di lewatkan moment nya. Sepanjang jalan bis setinggi ini sama sekali tidak limbung padahal memakai suspensi udara, berlari dengan kecepatan rata” 110 kpj melewati puluhan bis berengine Man, Mercedes Benz, Hino RK, Nissan Diesel, dsb.. ngeblong terus piir 

Hari keempat (31 Maret 2013)
Bis sampe di terminal Puduraya Kuala Lumpur jam 5 pagi. Terminal belom buka, kami ke toilet sebentar untuk bersih". NAH, di toilet ini gw dipalak sama orang Malaysia (tertulis “AKSI KESELAMATAN” di Rompi yg dia pake, semacam polisi), dia minta duit sama gw 5 ringgit. Hahahahahah polisi gatau malu, bukannya mengayomi masyarakat malah malak wisatawan. “Masih mending” polisi di bali kemaren meres wisatawan tapi masih pake alibi nilang bule gapake helm, lah ini minta terang”an tanpa sebab. Gw ngomong aja pake bahasa Padang kalo gw ga punya ringgit, punya nya Baht karena gw abis dari Thailand, dia Cuma bengong ga ngerti bahasa gw, lalu gw pergi meninggalkan manusia tidak tahu malu itu. HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA


Langsung ke masjid di lantai 3 terminal sambil tiduran sebentar sampe jam 8. Abis itu cari hotel yang masih sekitaran terminal puduraya juga. Disini banyak banget hotel backpacker, kami pilih red dragon hotel seharga 60 RM untuk 2 orang dengan fasilitas single bed tapi besar, full AC walaupun angin doang yang berasa, toilet luar, tapi wifi nya luar biasa kenceng, nonton youtube 1 jam gak pake buffer dari hp. Oh iya kami ketemu cewek asal Palembang di halte bus GO KL, namanya Ainun. Dia sering traveling sendirian, asli yang kaya begini nih cewe idaman gw.. ehm #kode :D 
Kami jalan” keliling KL naik shuttle bus GO KL, Free tanpa dipungut biaya. Tujuan pertama kami yaitu ke pasar seni, beli oleh-oleh sama beli colokan listrik buat ngecharge hp. Lanjut ke twin tower petronas masih pake GO KL, tapi kita turun di halte bukit bintang, nanti nyambung naik monorail tujuan KLCC, trus transit dan nyambung naik MRT ke arah twin tower. Pandai” baca peta aja ya, gak susah kok rutenya, malah banyak bule yang nyasar naik monorail gara” salah baca peta.. 

Abis dari twin tower, kita pulang naik MRT tujuan masjid jamek, nanti tinggal jalan kaki ke arah terminal puduraya. Oh iya, jangan lupa cobain nasi lemak depan Kota Raya, banyak pilihan menu nya rasanya juga enak, dan yg paling penting harganya Murah Cuma 6 ringgit sekali makan. 



Hari kelima ( 1 April 2013)
Malam ini kita pulang ke Jakarta. Udah 5 hari traveling di beberapa Negara membuat kami sadar bahwa Indonesia tetap lebih baik daripada Negara” tetangga ini. Okelah mereka lebih maju dalam peradaban nya, akan tetapi kekayaan yang dimiliki Negara kami jauh lebih berharga yang tidak ternilai harganya, sampai” ada Negara tetangga yang mengakui budaya kami menjadi budaya mereka, sungguh tidak tahu malu. Luasnya wilayah Negara kami mengandung beraneka ragam bahasa, adat istiadat, tradisi, cita rasa kuliner yang khas di setiap wilayah, dan juga kepercayaan yang beraneka ragam, tapi kami tetap satu Bangsa Indonesia.. Pokoknya I love Indonesia, let’s explore Indonesiaaaaaaaaa.. 

Jam 12 siang kami check out dari hotel, terus makan nasi lemak di depan kota raya. Untungnya di sini ada shuttle bus yang mengantar para wisatawan ke bandara KLIA maupun bandara LCCT. Anda jalan saja ke depan menara/gedung  Maybank, disitu lah bus Star Shuttle menunggu. Tarifnya 12 RM sampai ke bandara LCCT dengan waktu tempuh 70 menit. Lumayan nyobain bis yg ga ada di Indonesia, Nissan diesel mesin belakang dengan leaf spring yg cukup empuk.
Jam 7 malem pesawat Air Asia dengan kode AK 1388 lepas landas membawa kami menuju Jakarta. 2 jam kemudian kami sudah landing di Soetta Airport. Saat kami memasuki imigrasi, tidak ada satupun senyuman yang keluar dari para petugas imigrasi kepada kami para wisatawan, atau memang budaya kerja nya yang harus tegas seperti itu terhadap orang asing ya?. Raut wajah yang cemberut, bahkan ada yang menopang dagu dengan rasa malas. Aduh mas, malu sama turis yang masuk ke sini, kesannya orang Indonesia itu malas bekerja..
 Nah, selesai sudah petualangan kami di negeri orang, banyak hal yang gw pelajari selama disana dan semoga saja bermanfaat di kehidupan gw kelak. Dalam traveling kali ini saya berterima kasih kepada :
1.       Allah SWT yang senantiasa melindungi kami selama di sana
2.       Bang Shohipuddin Ochip atas “Supportnya” kepada kami
3.       Pak Achmad Taufik beserta keluarga dan juga Arvan yang sudah menemani kami selama di batam
4.       Warga Negara Singapore, Malaysia, dan Thailand yg memberikan petunjuk selama disana
5.       Citilink atas tiket promonya & Bang Benny Atmanegara atas tiket Citilink cancelannya nya
6.       Air Asia yang selalu on time, biar murah tapi gak pernah delay
7.       Temen” semua atas support dan doanya
8
Akhir kata, mohon maaf kalo ada salah kata selama penulisan diatas, 
Tetap pegang prinsip kita, “ Jangan sampai kuliah mengganggu hobi kita, dan tetap Explore Indonesia” !!!


Fadri Adhie
Adhiegraphy@yahoo.com


















Selasa, 02 April 2013

Pantai Gunung Namak - Bangka


Pantai gunung namak, bangka, belitung

Pantai Gunung Namak memiliki jejeran bebatuan granit besar dengan gagah menghias pantai yang sudah menjadi ciri khas tersendiri bagi pantai-pantai yang ada di bangka belitung. Dari kota Toboali, Pantai Gunung Namak ditempuh dengan jarak sekitar 18 km. Pantai ini terletak di kecamatan Toboali , Kabupaten Bangka Selatan, dapat ditempuh Selama 1 jam perjalanan dengan Kendaraan roda dua ataupun roda empat.

Berdiri dari atas bebatuan besar sambil berfoto ria, memandang hamparan pasir putih dipadu panorama laut lepas menjadi pesona tersendiri Pantai Gunung Namak. pantai ini memiliki air yang jernih kebiru � biruan dan pasir yang putih. banyak sekali berbtuan yang ada disana dengan keunikan garnit masing-masing seakan-akan seperti di ukir dan di tata dengan begitu indah nya. pasir yang lembut sangat cocok untuk bermain menghabiskan waktu akhir pekan bersama keluarga.
Pantai gunung namak, bangka, belitung
Jika saat ombak kencang tidak di anjurkan anak-anak bermain  sendirian bahkan mandi tampa diawsi orang tua. Pantai Gunung Namak banyak dikunjungi masyarakat dihari libur serta sering juga digunakan untuk memancing serta juga sangat cocok bagi anda yang gemar berkemah untuk mendirikan tenda menikmati bermalam di pantai tersebut yang masih asri jauh dari hiruk pikuk keramaian manusia karna disana tidak ada rumah penduduk sehingga kita akan merasakan sejenak ketenangan dan kesunyian di temani deburan ombak dan bulan yang bersinar. Untuk menuju ke pantai Gunung Namak cukup sulit, dikarenakan masih banyak yang belum mengtahui tempat tersbut dan juga inpra struktur jalan yang masih sangat kurang. Namun karena hal ini, pantai ini bisa dikatakan masih asri, belum tercemar oleh limbah atau sampah dari wisatawan yang kurang bertanggung jawab.

Pantai Gunung Namak - Bangka


Pantai gunung namak, bangka, belitung

Pantai Gunung Namak memiliki jejeran bebatuan granit besar dengan gagah menghias pantai yang sudah menjadi ciri khas tersendiri bagi pantai-pantai yang ada di bangka belitung. Dari kota Toboali, Pantai Gunung Namak ditempuh dengan jarak sekitar 18 km. Pantai ini terletak di kecamatan Toboali , Kabupaten Bangka Selatan, dapat ditempuh Selama 1 jam perjalanan dengan Kendaraan roda dua ataupun roda empat.

Berdiri dari atas bebatuan besar sambil berfoto ria, memandang hamparan pasir putih dipadu panorama laut lepas menjadi pesona tersendiri Pantai Gunung Namak. pantai ini memiliki air yang jernih kebiru – biruan dan pasir yang putih. banyak sekali berbtuan yang ada disana dengan keunikan garnit masing-masing seakan-akan seperti di ukir dan di tata dengan begitu indah nya. pasir yang lembut sangat cocok untuk bermain menghabiskan waktu akhir pekan bersama keluarga.
Pantai gunung namak, bangka, belitung
Jika saat ombak kencang tidak di anjurkan anak-anak bermain  sendirian bahkan mandi tampa diawsi orang tua. Pantai Gunung Namak banyak dikunjungi masyarakat dihari libur serta sering juga digunakan untuk memancing serta juga sangat cocok bagi anda yang gemar berkemah untuk mendirikan tenda menikmati bermalam di pantai tersebut yang masih asri jauh dari hiruk pikuk keramaian manusia karna disana tidak ada rumah penduduk sehingga kita akan merasakan sejenak ketenangan dan kesunyian di temani deburan ombak dan bulan yang bersinar. Untuk menuju ke pantai Gunung Namak cukup sulit, dikarenakan masih banyak yang belum mengtahui tempat tersbut dan juga inpra struktur jalan yang masih sangat kurang. Namun karena hal ini, pantai ini bisa dikatakan masih asri, belum tercemar oleh limbah atau sampah dari wisatawan yang kurang bertanggung jawab.