7 jalur rel kereta paling ekstrem di dunia. Walaupun termasuk angkutan yang sudah ada sejak lama, moda angkutan kereta masih terus berkembang seiring kemajuan teknologi. Sistem penggerak kereta semakin efisien dan murah sehingga menjadi sarana angkutan ekonomis. Apalagi makin hari daya kecepatan kereta semakin bertambah, jadi memungkinkan penumpang menempuh waktu yang lebih singkat. Selain mesin, navigasi angkutan kereta juga terbantu dengan teknologi pemetaan dan satelit sehingga mengurangi risiko kecelakaan. Namun demikian, rancangan jalur kereta tetap mengikuti keadaan sekitarnya agar memungkinkan layanan yang optimal. Seperti yang tersaji dibawah ini, beberapa jalur kereta bisa dibilang ekstrem karena ada yang menerobos jalur pacu pesawat terbang. Berikut 7 jalur kereta paling ekstrem di dunia.
Jalur kereta ini berada persis di depan pintu rumah warga. Terletak di Hanoi, Vietnam, sebuah rel melintas memotong kawasan sibuk di Old Quarter. Penduduk sekitar sudah biasa dan hanya minggir sedikit ketika kereta lewat. Toko-toko tutup sejenak, tapi kemudian segera buka lagi setelahnya. Rel kereta ini benar-benar sempit, bahkan berada pas di depan rumah warga. Bisa dibayangan betapa ekstremnya jalur kereta ini
Karena topografi yang unik dan kepadatan pembangunan di Chonqing, menjadikan Chonqing salah satu kota terpadat di China, maka para arsitek dan dinas tata kota mengembangkan jalur kereta yang tidak biasa karena dirancang menembus sebuah bangunan apartemen berlantai 19. Pada 2004, ketika Transit Rel 2 disetujui, pihak pembangun memiliki 2 pilihan, yaitu meruntuhkan seluruh apartemen untuk memberi ruang lintasan rel atau mengosongkan dua lantai apartemen agar bisa menjadi terowongan bagi kereta. Walau terdengar tidak biasa, para pakar sepakat dengan pilihan ke dua dan, 13 tahun kemudian, sistem masih berjalan seperti biasa.
Rel Kereta Memutus Landas Pacu Pesawat Terbang |
Terletak di Bandara Gisborne di pinggiran barat Gisborne, Selandia Baru, bandara ini sangat langka karena jalur pacunya berbagi dengan jalur rel kereta api. Yang bikin ngeri, jalur rel bukan bersebelahan dengan jalur pacu tetapi memotong jalur pacu pesawat terbang. Bisa dibayangan jika terjadi miss komunikasi, akan sangat fatal pastinya.
Sampai sekarang rel masih berfungsi antara jam 06.30 pagi hingga 08.30 malam. Uniknya, ketika sedang akan melintasi landasan pacu, operator kereta harus menunggu hingga mendapat izin melintas dari Pengendali Lalu-lintas Udara (Air Traffic Controller, ATC).
Jalur unik ini berada di Swiss. Rel Brusio adalah jalur tunggal dengan 9 penopang di atas saluran air di Brusio, Kanton Graubünden, Swiss. Seperti halnya jalur-jalur spiral lain, rel itu dibangun agar kereta bisa mencapai ketinggian dalam jarak yang relatif pendek. Panjang rel sekitar 110 meter dengan lengkungan datar berukuran 70 meter dan kemiringan longitudinal hingga 7 persen. Masing-masing sembilan bentangnya memiliki panjang 10 meter.
Terowongan terpanjang dan terdalam jalur kereta api secara resmi dibuka di Swiss pada 2016 lalu, pengerjaan proyek terowongan ini memakan waktu selama lebih dari 2 dekade. Terowongan Gotthard sepanjang 57 kilometer itu memungkinkan layanan kereta berkecepatan tinggi melintas dalam perut Alps Swiss menghubungkan utara menuju selatan Eropa.
Terletak di Jerman, sebuah rel kereta yang menembus perairan. Hindenburgdamm adalah sebuah lintasan penghubung sepanjang 11 kilometer antara pulau Sylt di Frisian Utara dengan Schleswig-Holstein di daratan utama Jerman. Lintasan itu dibuka pada 1927 dan diperuntukkan hanya bagi angkutan kereta. Sampai sekarang sekitar 100 kereta melintas setiap hari dan sekitar 50 di antaranya membawa mobil karena tidak ada jembatan mobil menuju ke pulau. Setiap tahun, kereta di lintasan itu membawa lebih dari 450 ribu kendaraan.
Walaupun masih dalam perencanaan, tetapi jika membicarakan China dan Amerika sepertinya apa saja bisa terjadi. China merencanakan membangun jalur ambisius sepanjang 13 ribu kilometer untuk layanan angkutan kereta ke Amerika melewati Rusia dan terowongan bawah laut di Samudra Pasifik. Jalur rel itu rencananya bermula di China dan melewati Siberia, Selat Bering, Alaska, dan Kanada hingga akhirnya tiba di bagian utama Amerika Serikat. Penyeberangan dari Rusia ke Alaska di Selat Bering dilakukan melalui terowongan bawah laut sepanjang 200 kilometer. Setelah jadi, kereta peluru yang melintasinya bisa melaju hingga 350 kilometer per jam sehingga para penumpang bisa bepergian dari China ke Amerika Serikat dalam waktu kurang dari 2 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar