Rabu, 08 Oktober 2014

The Endless Debate - Street Photography & Human Interest

Assalamualaikum
Selamat siang, cuaca siang ini sangat panas di kota Padang, setelah beberapa hari sebelumnya terus diguyur hujan. Tapi semua itu adalah nikmat dari yang Maha Kuasa yang wajib kita syukuri.

Kali ini saya akan mengangkat sebuah tema dengan nama "The Endless Debate". Masih seputar dunia fotografi, dimana dalam fotografi sudah dibagi beberapa kategori foto untuk memudahkan pengelompokkan jenis foto. Namun terkadang kita kurang tepat dalam menentukan kategori foto tersebut.

Untuk postingan hari ini saya akan membahas dua kategori foto yaitunya Street Photography dan Human Interest. Mari sama-sama kita lihat definisi dari masing-masing kategori ini. 

Street photography memiliki banyak sekali definisi. Jika kita melakukan pencarian tentang definisi street photography maka kita akan menemukan banyak versi, namun definisi tersebut saling melengkapi.

Saya akan mengambil definisi street photography menurut Setia Nugraha, dikutip dari blog Street Photo Hunters, http://streetphotohunters.blogspot.com/2014/04/tentang-street-photography-dari.html

Beberapa kriteria Street Photography:

  • Foto di ruang publik (tempat umum)
  • Keadaan/kejadian yang tidak dibuat-buat, melainkan spontanitas, tetapi bisa jadi kedaan  yang di harapkan, ataupun keadaan/kejadian yang kebetulan (decisive moment).
  • Tema yang dibahas merupakan kehidupan sehari-hari yang terjadi di ruang publik, apakah itu perilaku orang, lingkungan, keadaan, cuaca, dan lain sebagainya.
  • Membuat rangkaian cerita dari aktifitas sehari-hari atau membuat cerita dengan memanfaatkan aktifitas sehari-hari, seperti foto seri, foto liputan (dokumentasi).
  • Orang yang dipotret tidak ditampilkan sebagai seorang individu, melainkan sebagai tokoh anonim dari situasi “jalanan” secara umumnya.
Mannequin © Kurniadi Ilham
Saya rasa penjelasan dari Setia Nugraha sudah cukup jelas tentang street photography, sekarang kita coba melihat apa itu fotografi human interest. Saya mengutip penjelasannya fotografi human interest dari http://www.infofotografi.com.

Fotografi human interest (HI) adalah potret dari kehidupan seseorang yang menggambarkan suasana/mood dan menimbulkan simpati dari orang yang melihatnya. Awalnya, human interest photography lebih termasuk kedalam bagian dari fotojurnalisme, yaitu menggambarkan kehidupan dan interaksi manusia dengan lingkungannya, dan lalu bertujuan supaya mengetuk hati orang-orang untuk bersimpati dan melakukan sesuatu untuk membantu subjek foto. Di dalam fotojurnalisme, human interest termasuk dalam bagian feature. Bagian ini biasanya sisipan dan bukan untuk berita utama.

Bajak Sawah © Kurniadi Ilham

Kategori human interest lebih banyak tentang kehidupan individu atau masyarakat biasa yang jarang diulas. Human Interest cukup luas cakupannya tapi sering dicampur-adukkan adukkan dengan kategori lain seperti Portrait photography, culture photography (budaya), street photography, travel photography, conceptual photography, dll. Kebanyakan foto human interest adalah menggambarkan kehidupan masyarakat dengan ekonomi lemah atau di daerah pedalaman, tapi sebenarnya human interest tidak membatasi pada subjek masyarakat kelas bawah saja, tapi juga termasuk potret keberhasilan dari masyarakat kelas atas.
Foto human interest bisa terdiri dari satu foto atau rangkaian foto yang bercerita (photo story/essay).

Nah, dua definisi tersebut sudah sangat jelas menceritakan tentang kategori masing-masing. Saya mempelajari dua kategori ini dari internet, forum diskusi, forum debat dan grup fotografi. Untuk kategori human interest, sampai saat ini saya memang masih berpikir apakah kategori ini cuma ada di Indonesia, karena saya lihat di situs fotografi di luar negeri, saya cuma menemukan kategori people photography. Anda bisa lihat di beberapa situs seperti http://fineart-portugal.com/http://www.kujaja.com/en/http://www.podiumfoto.com/, dll. Saya cuma berkesimpulan dari beberapa forum diskusi bahwa human interest sangat dekat dengan kategori people.

Sekarang mari kembali kita lihat definisi street photography dan perbandingannya dengan human interest berdasarkan definisi Setia Nugraha.

Match © Kurniadi Ilham

Perbandingan 1
Street: Foto di ruang publik (tempat umum).
HI: tidak harus diruang publik, bisa dimana saja, bahkan dirumah.

Working Time © Kurniadi Ilham
Perbandingan 2
Street: Keadaan/kejadian yang tidak dibuat-buat, melainkan spontanitas, tetapi bisa jadi kedaan  yang di harapkan, ataupun keadaan/kejadian yang kebetulan (decisive moment).
HI: Ada dua pendekatan, pertama candid, kedua interaksi dengan subjek. HI juga memperbolehkan konseptual (keadaan/ kejadian yang sengaja dibuat). Jadi dalam HI kita juga bisa mendapatkan momen yang kita inginkan dengan menggunakan model.

Reflections on the street © Kurniadi Ilham
Perbandingan 3
Street: Tema yang dibahas merupakan kehidupan sehari-hari yang terjadi di ruang publik, apakah itu perilaku orang, lingkungan, keadaan, cuaca, dan lain sebagainya.
HI: Faktor human nya sangat kuat, dimana kita menceritakan tentang seorang/ beberapa orang dalam bingkai foto.
*kata kunci > street (public area), human interest (orang)

Obstacle © Kurniadi Ilham
Perbandingan 4
Membuat rangkaian cerita dari aktifitas sehari-hari atau membuat cerita dengan memanfaatkan aktifitas sehari-hari, seperti foto seri, foto liputan (dokumentasi).
*untuk perbandingan ini, saya rasa kedua kategori memenuhi kriterianya

SP © Kurniadi Ilham
Perbandingan 5
Street: Orang yang dipotret tidak ditampilkan sebagai seorang individu, melainkan sebagai tokoh anonim dari situasi “jalanan” secara umumnya.
HI: Orang yang dipotret ditampilkan sebagai seorang individu, dengan cerita dan juga makna dibalik foto tersebut tentang kondisi subjek tersebut.

Demikian penjabaran dari saya tentang street photograhy dan human interest, semoga bermanfaat. Semua kembali kepada individu sang pemotret sendiri untuk menentukan apakah foto yang diambil termasuk dalam SP atau HI, atau juga yg lainnya, hehe. Jangan terlalu memaksakan diri untuk masuk ke ranah yang berbeda jika sudah tahu kriteria dan batasannya. Teruslah memotret, dan mohon maaf jika ada kesalahan.

>> COMING SOON: The Endless Debate - Conceptual Photography & Still-Life Photography

*semua foto dalam tulisan ini adalah hasil karya saya
*semua foto dalam tulisan ini diambil di Sumatera Barat
*silahkan di share dengan menyertakan sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar