Kamis, 19 Maret 2015

Ridwan Kamil : Aplikasi "Soca" Mirip Aplikasi Instagram


BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menargetkan Bandung memiliki 150 aplikasi penunjang pemerintah sampai akhir 2015. Kali ini Emil, sapaan akrab Ridwan, mengenalkan aplikasi bernama Soca, yang dibentuk berupa media sosial Instagram.

"Soca itu seperti Instagram untuk melaporkan berbagai masalah melalui fotografi," kata Ridwan saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Rabu, 18 Maret 2015. Dalam bahasa Sunda, Soca berarti mata.

Aplikasi yang dapat diaskes melalui ponsel pintar itu dibagi menjadi dua kategori, yaitu berita baik dan buruk. Dalam kolom berita baik, pengguna Soca dapat mengunggah foto yang berisi segala hal mengenai Bandung.

"Misalnya soal makanan enak di Bandung atau foto mengenai Alun-alun Bandung," ujar Emil. Media tersebut dapat membantu Pemkot Bandung untuk mempromosikan kotanya.

Selain kolom berita baik, ada juga berita buruk. Dalam kolom ini, kata Emil, pengguna Soca dapat mengirim kritik membangun untuk Kota Bandung melalui fotografi. 
Misalnya, dia mencontohkan, permasalahan jalan bolong dan pengelolaan sampah. "Jadi petugas kami bisa memantau berita buruk dan segera melakukan penanganan," kata dia.

Menurut Emil, aplikasi penunjang tugas pemerintah itu sangat dibutuhkan Bandung. Ia menilai warga Bandung gemar berinteraksi baik secara langsung maupun melalui media sosial. 

Aplikasi ini menjadi pendukung Bandung yang tengah mewujudkan visi sebagai kota percontohan Smart City di Indonesia. Visi tersebut merupakan tujuan Emil untuk memudahkan segala hal yang berkaitan dengan tugas pemerintah melalui jaringan Internet.

Selain Soca, Bandung telah memiliki aplikasi Panic Button. Itu merupakan aplikasi bagi warga Bandung untuk meminta pertolongan saat merasa terancam. Aplikasi itu terkoneksi pada pusat komando Bandung bernama Bandung Command Center sehingga Pemkot dapat menolong warganya dengan cepat.

Jumat pekan lalu, Kota Bandung menerima sumbangan aplikasi dari pemerintah Norwegia. Aplikasi buatan Norwegia itu berfungsi untuk memantau aktivitas media sosial warga Bandung per kecamatan. 

Dengan aplikasi itu, kata Emil, Pemkot Bandung dengan mudah mengetahui hal apa saja yang dikeluhkan warga tiap kecamatan di Bandung. (Tempo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar