Senin, 23 Februari 2015

Penrose Impossible Triangle

Selamat malam

Malam ini tak banyak hal yang saya pikirkan. Saya kedatangan teman fotografer dari daerah Pekanbaru dan banyak ngobrol tentang fotografi dengannya.

Tapi yang akan saya bahas kali ini tidak berhubungan dengan dunia fotografi, masih tentang dunia bisnis. Saya membaca beberapa artikel belakangan ini tentang Impossible Triangle, setelah saya cari juga di google, ternyata ada juga istilah lain yaitu Penrose Triangle (Segitiga Penrose). Kita mulai dengan Segitiga Penrose dulu, baru kita lihat penerapannya.




Segitiga Penrose, juga dikenal dengan sebutan tribar, adalah sebuah objek mustahil. Pertama kali diciptakan oleh seniman Swedia, Oscar Reutersvärd pada tahun 1934. Kemudian dirancang secara berdiri sendiri dan dipopulerkan oleh matematikawan, Roger Penrose pada tahun 1950-an. Ia mendeskripsikannya sebagai "kemustahilan dalam bentuk termurni". Bentuk ini ditampilkan secara menyolok dalam karya seniman grafis, M.C. Escher, yang karya-karyanya sebagian terinspirasi oleh penggambaran awal dari objek mustahil semacam itu.

Gambar tersebut tampak sebagai sebuah bangun ruang, yang terbuat dari tiga balok lurus dengan penampang silang berbentuk segi empat, di mana ujung-ujungnya saling bertemu membentuk segitiga.

Pola bangun ruang tersebut sebenarnya tidak bisa direalisasikan dalam bentuk 3 dimensi. Meskipun begitu, memungkinkan untuk dibuat bentuk 3 dimensi yang tampak seperti pola tersebut, tetapi bila dilihat dari sudut pandang tertentu.

Segitiga Penrose disebut sebagai Impossible Triangle dalam dunia bisnis, awalnya untuk konstruksi bangunan, dimana terbagi menjadi tiga hal yang saling trade off yaitu kecepatan, kualitas dan biaya.


Jika Anda membangun gedung, maka Anda bisa mencapai kualitas nomor satu, kecepatan super tinggi, tapi dengan konsekuensi harganya akan mahal. Ketika Anda mengharapkan gedung terbangun super cepat, dan harga semurah mungkin, maka konsekuensinya kualitas akan terkorbankan. Intinya, dari ketiga atribut itu Anda tidak akan mungkin mendapatkan ketiga-tiganya sekaligus.

Sengaja saya menggunakan ilustrasi “segitiga kemustahilan” untuk menunjukkan bahwa Anda tak boleh serakah memenangi semua atribut. Fokuslah di atribut-atribut tertentu dimana Anda excellent, dan lupakan yang lain. Percaya saya, ketika Anda serakah maka Anda akan gampang masuk dalam lubang jebakan medioker. Anda akan menjadi pemain rata-rata.

Ketika MacBook Air ingin excellent di ketipisan dan keringanan, maka ia legowo untuk jeblok di kapasitas memori. Ketika Volvo ingin excelent di keamanan berkendara, maka ia legowo untuk jeblok di desain yang sporty. Ketika Zara ingin excelent di fesyen yang trendy (model berubah cepat) dan harga terjangkau, maka ia legowo untuk jeblok di sisi keawetan bahan.

Bagian tersulit seorang konsultan bisnis maupun konsultan ide kreatif bukanlah mendorong klien untuk mencapai excellence, tapi justru meyakinkan mereka agar legowo untuk underperform.

Sekian tulisan saya malam ini. Semoga bermanfaat dan nantikan tulisan saya selanjutnya.

*berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar