Kamis, 30 April 2015

The World Through My Eyes

Selamat siang.

Tiba-tiba sebelum Jumat saya kepikiran sesuatu yang memang sudah ingin saya tulis dari dulu. Masih berkaitan dengan Street Photography, kali ini saya akan memberi judul tulisan saya dengan "The World Through My Eyes".

Saya sudah banyak membaca tentang Street Photography, saya merasa masih belum cukup, tapi saya tahu bahwa Street Photography adalah bagaimana cara kita melihat dunia, melihat sekitar. Rianda Hardi bilang Street Photography adalah menciptakan cerita baru menurut pandangan kita sendiri, tidak harus sesuai dengan realita nya.

Saya baru ingin memulai tulisan ini di akhir 2013 lalu, namun saya selalu saja lupa. Kadang sudah buka blogger, tapi lupa mau nulis apa.

Beberapa saat yang lalu saya mengupload foto saya di kujaja.com/ World Street Photography.


Saya tidak memiliki makna khusus dalam foto ini, saya cuma suka pose orangnya, dan lambang X di punggung pekerja tersebut. Tak disangka admin dari kujaja.com (KJ) memberi komentar di foto ini, saya sebagai pemula tentu saja kegirangan karena langsung dikomentari orang hebat. KJ bilang "love that cross, with the other crosses". Kemudian saya melihat lagi foto ini, dan kemudian saya berkata "oiya ya", saya tidak menyadari nya, tapi KJ menyadarinya. Disana saya mulai tahu arti dari "The World Through My Eyes". Saya melihat nya sebagai hal biasa saja, tapi tidak dengan KJ, begitulah caranya melihat foto saya, begitu lah caranya melihat dunia. Hal itu bisa didapatkan jika sering memotret dan melihat hasil karya orang lain. Penilaian seperti itu akan menjadi nilai lebih sebuah foto.

Saya mulai belajar melihat banyak karya orang lain dan bagaimana pandangan si fotografer mengenai karyanya, bagaimana pandangan orang lain menurut orang lain. Kita tidak bisa sangat idealis, harus tetap terbuka dengan pandangan orang lain, karena begitu lah cara mereka melihat foto kita.

Lanjut ke foto lain yang saya upload di beberapa grup facebook.



Di foto ini saya lebih menekankan pada power dan dignity subjek. Tapi teman saya Ade Saputra. Ade menilai foto ini memiliki mood yang kuat. Jujur sampai saat ini saya masih belum terlalu paham dengan mood, saya masih banyak mencari referensi tentang mood dalam fotografi. Begitulah cara Ade melihat foto saya.

Kemudian saya lebih banyak lagi mencari referensi tentang street photography sampai akhirnya saya membaca tentang Daido Moriyama. Fotografer dari Shinjuku Jepang. Daido memiliki gaya nya sendiri, Daido juga mencetak sendiri fotonya, Daido konsisten dengan foto hitam putih, Daido memakai kamera saku & Daido memotret jalanan Shinjuku dalam rentang waktu lebih dari 50 tahun. Ya, Daido Moriyama dalah salah satu idola saya. 

Saya pernah membaca tulisan tentang Daido Moriyama. Komentar awal si penulis adalah, "foto apa ini?", namun setelah dia menelusuri rekam jejak Daido Moriyama, baru dia bisa mengambil kesimpulan. Itulah Daido Moriyama dan begitu lah cara nya melihat dunia. Lokasi boleh sama, tapi semua orang punya caranya sendiri melihat dunia, hasilnya pasti akan berbeda pula.

Quote yang saya suka dari Daido Moriyama.
"A photo is produced from a photographer's specific perspective. However, when it is presented in front of different viewers, various perspective will be developed by viewers which will enrich the content of the photo."
- DAIDO MORIYAMA -


Terakhir saya akan lampirkan foto yang baru-baru ini saya ambil, berikan pendapat anda, saya sendiri pun juga punya cerita sendiri dari foto ini. Menurut saya foto ini tidak terlalu buruk, hehe.


Terima kasih, semoga bermanfaat. Silahkan share dan tweet tulisan ini jika ada menyukainya. Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya.

Info Alamat "Spa Bayi" di Bandung


Info yang sangat bermanfaat bagi ibu-ibu yang mempunyai bayi. Bukan hanya bayi, namun di beberapa tempat spa juga menawarkan spa untuk ibu hamil. Memang ibu hamil dan bayi harus diperlakukan dengan istimewa. Sehingga kejiwaannya akan stabil.

Spa bayi, sebagaimana yang dilakukan kepada orang dewasa terdapat beberapa tahapan. Umumnya untuk spa bayi tahapannya adalah, pijat, berenang dan berendam. Pelayanan tambahan yang diberikan biasanya, senam bayi atau potong rambut dengan beragam model.

Bayi dapat mengikuti rangkaian spa sejak berumur 1 bulan ke atas. Untuk jarak waktunya sendiri, bisa seminggu sekali atau terserah orang tua. Paling baik adalah seminggu sekali.

Manfaat spa bayi, utamanya untuk menghilangkan nyeri dan pegal-pegal di badan bayi. Selain manfaat tersebut, masih banyak manfaat lainnya yaitu: melatih otot-oto motorik, tidur lebih nyenyak, memperkuat jantung, paru-paru dan sistem pernafasan, nafsu makan bertambah, serta beragam manfaat lainnya.

Untuk pergi ke spa bayi, tidak dapat ke sembarang tempat spa namun khusus untuk bayi. Masalah tarif yang dikenakan tidak jauh dengan Spa orang dewasa, sekitar Rp 100.000 sampai Rp 500.000, namun ada pula yang harganya lebih mahal. Berikut adalah alamat spa bayi di Bandung:

1. Mom N Jo Cabang Bandung, yang terletak di Jl. Sabang No.40, Bandung Tengah. Tempat spa ini juga menyediakan spa untuk ibu hamil dan ibu yang mempersiapkan diri untuk kehamilannya.

2. DF Clinic Bandung Aesthetics & Anti Aging Center DF Centre, yang terletak di Jln Leumah Neundeut No.10 sebelum Hotel Permata Garden Setrasari Bandung.

3. Amaia Baby & Kids Spa. Terletak di Jl. Gatot Subroto 31 Bandung.

4. Bubble n Me Baby & Kids Spa Salon, beralamat di Jl Indrayasa 96 Perumahan Istana Mekar Wangi, Bandung. Alamat websitenya www.bubblenme.com.

5. Galenia. Spa bayi ini terletak di Jl. Badak Singa No. 8 Bandung. Selain membuka jasa spa, di tempat ini juga terdapat penitipan anak dan bayi.

6. Mom And Me (Baby Shop and spa), terletak di Jl. A.H. Nasution No. 964 Bandung. Selain menyediakan spa bayi, juga menjual beragam keperluan bayi dan ibu hamil. Apabila anda senang belanja, maka tempat ini cukup menyenangkan.

Demikian sedikit informasi alamat spa bayi di Bandung. Semoga bermanfaat dan salam sehat untuk bayi mungil anda..

Ratusan Buruh Bandung akan Kepung Jakarta Hari Ini



BANDUNG - Lebih dari 300 buruh asal Bandung akan bergabung dengan 12 ribu buruh se-Indonesia di Jakarta pada Jumat, 1 Mei 2015. Mereka akan berunjuk rasa di depan Istana Merdeka guna menuntut kenaikan upah, peningkatan kesejahteraan, dan menolak ketidakstabilan harga BBM.

"Kami menuntut kesejahteraan. Bagaimana upah buruh bisa mencukupi hidup jika BBM naik turun terus dan mengganggu harga-harga kebutuhan pokok lainnya," ujar Arif Minardi, salah satu koordinator dari Serikat Pekerja FKK PT, Kamis, 30 April 2015

Berbeda dari tahun sebelumnya, unjuk rasa tahun ini akan diberi sentuhan seni dari para penggiat seni dan masyarakat yang turut bergabung. "Kalau tahun lalu kita unjuk rasa itu hanya orasi saja. Tapi kali ini akan ada sentuhan seni dari pegiat seni yang akan ikut menyerukan aspirasi kami. Dengan adanya sentuhan lembut seni diharapkan aspirasi akan tersampaikan," ujar Arif

Sebanyak 300 lebih buruh dan seniman akan berangkat pada Kamis malam nanti menggunakan beberapa mobil dan bus yang telah disewa oleh para buruh. Kendaraan tersebut adalah hasil patungan dari para buruh demi menyampaikan aspirasi mereka.

Sebanyak 12 ribu buruh akan memadati jalanan di depan Istana Merdeka Jakarta untuk berunjuk rasa di Hari Buruh pada 1 Mei. Tidak hanya dari Pulau Jawa, buruh yang akan datang untuk menuangkan aspirasinya adalah buruh dari seluruh Indonesia.

Situ Cisanti "Wisata Situ yang Memiliki 7 Mata Air"



Situ Cisanti, yang terletak di kaki Gunung Wayang,sekitar 60 kilometer sebelah selatan Kota Bandung dapat ditempuh oleh kendaraan sekitar 2-3 jam.

Jika Anda termasuk salah satu yang mulai kehilangan harapan akan pulihnya Sungai Citarum, sungai terbesar dengan panjang 269 kilometer yang membelah 12 kabupaten dan kota di Propinsi Jawa Barat ini, maka datanglah berkunjung ke Situ Cisanti. Ibarat mata air yang terus mengalir, harapan akan pulihnya Sungai Citarum berangsur-angsur pulih kembali di sini.Tentu saja, hal ini juga berlaku bagi Anda yang ingin berwisata melepas kepenatan di akhir pekan.

Situ Cisanti termasuk ke dalam area Perum Perhutani di kampung Pejaten Desa Tarumajaya, kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Di kawasan terdapat tujuh mata air yaitu Pangsiraman, Cikoleberes, Cikawedukan, Cikahuripan, Cisadane, Cihaniwung dan Cisanti. Tujuh mata air ini mengalir ke Situ Cisanti sebelum mengalir ke Sungai Citarum dan berakhir di Laut Utara Jawa, yaitu di Muara Gembong Bekasi.

Berjalan mengitari Situ Cisanti seluas sekitar 10 hektar di kaki Gunung Wayang (1800 meter) menghirup udara sejuk dan menikmati kehijauan di sekeliling adalah kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan di kawasan ini. Selain itu, duduk-duduk di pinggir situ, atau kalau Anda berani dan tahan dingin, maka Anda dapat bergabung dengan para pencari lumut, ikan, remis atau kijing yang hidup di situ Cisanti, menceburkan diri ke air situ yang dingin.



Mata Air Pangsiraman

Dari tujuh mata air yang ada di Situ Cisanti, yang paling sering dikunjungi pengunjung adalah mata air Pangsiraman. Mata air Pangsiraman ini dikelilingi oleh pagar besi dan terdapat bangunan bagi mereka yang ingin melakukan “ziarah” di kawasan ini.

Di kawasan mata air Pangsiraman, air kebiruan, sangat jernih dan sangat sejuk ini, sulit rasanya menahan godaan untuk tidak segera terjun ke air. Meskipun hal ini kurang disarankan. Di mata air dimana Anda menyaksikan air keluar dari perut bumi di dasar mata air, membentuk pusaran-pusaran pasir, ada semacam tata krama untuk melakukan mandi, jadi tidak bisa asal hantam kromo langsung terjun.

Terdapat dua bagian yaitu bagian untuk laki-laki dan perempuan. Biasanya hal ini berlaku di malam-malam yang dianggap baik untuk melakukan ziarah, seperti pada Kamis malam. Ada pula juru kunci yang siap menolong untuk “memandikan” Anda seperti layaknya melakukan siraman dimana seluruh tubuh akan dibasahi oleh air guyuran dari mata air. Menurut salah satu juru kunci Pangsiraman, tujuan orang berziarah bermacam-macam, tetapi yang lazim ditemui adalah mereka yang ingin mencari ketenangan, jodoh, kekayaaan atau jabatan.

Jika tidak ingin “mandi ziarah”, Anda masih boleh kok untuk sekedar mencuci muka, membasuh badan atau bahkan berendam di mata air ini.

Rabu, 29 April 2015

Situ Patengan Wisata Alam dan Kebun Teh di Bandung Selatan


Telaga Patengan atau lebih terkenal dengan sebutan Situ Patengan adalah salah satu obyek wisata alam yang sangat populer di kawasan Bandung Selatan. Keindahan alam dan hawa sejuk segar obyek wisata ini membuat hampir setiap akhir pekan atau libur nasional, obyek wisata ini ramai sekali oleh para pengunjung. Yuk kita lihat pemandangan sekitar situ ini:

Obyek wisata Situ Patengan berada di areal Perkebunan Teh Ranca Bali sekitar 50 km selatan Kota Bandung, biasanya menjadi kunjungan pamungkas setelah para wisawatan menikmati Alam Ciwidey dan Bandung Selatan, Kawah Putih Gunung Patuha, dan Perkebunan Teh Ranca Bali. Obyek wisata ini dengan mudah dapat dicapai dengan menggunakan angkot Bandung-Ciwidey dan Ciwidey-Situ Patengan maupun kendaraan pribadi.

"Museum Geologi" Wisata Edukasi Menarik di Bandung


Bagi yang senang dengan kegiatan wisata sejarah terutama yang berkaitan dengan ilmu bumi, berkunjung ke Museum Geologi Bandung merupakan suatu pilihan yang sangat tepat. Hanya dengan membayar tiket masuk sebesar tiga ribu rupiah saja, kita dapat menyaksikan berbagai macam benda koleksi punya hubungan dengan ilmu buki, terutama yang ada di Indonesia.

Jam bukanya setiap hari Senin hingga Kamis dari pukul delapan pagi hingga empat sore. Tapi untuk hari Sabtu dan Minggu hanya beroperasi sampai jam dua siang saja. Sementara khusus hari Jum’at serta hari libur nasional tutup.


Museum ini sendiri merupakan salah satu museum tertua di tanah air dan mulai dibuka secara resmi oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1928. Didalamnya terdapat berbagai jenis koleksi peninggalam masa lalu dan aneka macam koleksi geologi seperti batuan, mineral dan fosil. Semuanya dipamerkan dalam ruang yang terbagi menjadi dua bagian yaitu dilantai satu dan lantai atas.

Lantai satu
Di lantai satu atau pertama, ruang yang berada di dalam Museum Geologi Bandung ini masih terbagi lagi jadi tiga ruang. Yang pertama ada di tengah merupakan ruang orientasi digunakan sebagai ruang pamer berupa relief dalam bentuk film animasi, kantor layanan informasi serta layanan pendidikan maupun penelitian.



Ruang kedua berada di sayap barat dinamakan ruang geologi. Di sini pengunjug memperoleh kesempatan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan hasil hipotesa pemunculan planet bumi yang merupakan bagian dari sistem tata surya. Selain itu juga mendapat pelajaran tentang tektonik regional misalnya gerakan yang terjadi pada lempeng di kulit bumi.

Di ruang ini juga dapat disaksikan aneka koleksi berbentuk batu-batuan maupun sumber daya mineral dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Dan masih di tempat yang sama, terdapat koleksi alat-alat yang sering digunakan dalam penelitian geologi dan ilmu lain yang memiliki keterkaitan seperti geomorfologi, geofisika dan sebagainya.


Sedang ruang terakhir yaitu sayap timur, terdapat penggambaran sejarah perkembangan serta pertumbuhan makluk hidup yang lebih dikenal dengan sebutan sejarah kehidupan. Awal dari perkembangan makluk hidup ini diawali dengan masa kehidupan sejak 4,5 milyar tahun yang lalu ketika bumi belum memiliki makluk hidup bahkan yang masih primitif sekalipun, hingga hingga masa ketika manusia sudah mengenal kehidupan yang lebih modern.

Lantai dua
Lantai dua Museum Geologi Bandung juga terbagi jadi tiga ruang yaitu ruang barat, tengah dan timur. Khusus untuk ruang barat hanya dipakai oleh para staf serta pegawai museum saja, sehingga pengunjung tidak boleh masuk ke ruang tersebut kecuali ada kepentingan tertentu.


Sedang ruang tengah digunakan untuk memerkan maket tambang emas paling besar di dunia yang terletak di daerah pegunungan Papua. Selain itu juga bisa disaksikan beberapa jenis batu yang ditemukan di area tersebut dan miniatur menara tambang gas bumi dan tambang minyak pada jaman dulu sebelum pertambangan tersebut ditutup pada tahun 1988.

Untuk ruang timur, dibagi dalam ruang-ruang kecil yang jumlahnya ada tujuh ruang. Masing-masing dari ruangan ini dipakai untuk memberi informasi yang berhubungan dengan dampak positif maupun negatif sistem geologi bumi terhadap sistem kehidupan manusia.


Misalnya informasi tentang fungsi batu mineral, kegiatan eksploitasi, penggunaan mineral di masyarakat baik secara tradisional dan modern, teknik pengolahan komoditas mineral bahkan hingga dampak negatif yang ditimbulkan akibat dari peristiwa geologi seperti letusan gunung berapi, tanah dan bencana alam lainnya.

Dijamin wisatawan akan memperoleh pelajaran yang sangat berharga setelah berkunjung ke Museum Geologi Bandung yang terletak di Jalan Diponegoro 7 ini.

Tempat- Tempat Berburu Buku di Bandung


Meskipun bukan kota pelajar seperti halnya, Jogjakarta, Bandung tetap menjadi salah satu kota yang banyak dituju untuk menuntut ilmu. Bukan menjadi rahasia, jika di kota yang berjuluk kota kembang ini memiliki banyak universitas atau perguruan tinggi yang menjadi tujuan pelajar hampir di seluruh Indonesia. Sebut saja, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjadi salah satu universitas terkemuka di Indonesia.

Ada juga UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), UNPAD, dan masih banyak lagi. Melihat begitu banyaknya universitas atau perguruan di kota kembang, tentu tenpat-tempat untuk menunjang semua kegiatan menuntut ilmu pun tidak kalah banyaknya, termasuk tempat berburu buku di Bandung.

1. Palasari


Bagi warga Bandung, Palasari merupakan tempat yang bisa menjadi tujuan utama untuk mendapatkan buku berkualitas dan murah. Di tempat ini, pengunjung bisa mendapatkan buku berkualitas, bahkan menyediakan buku langka sekalipun.

Palasari sendiri merupakan komplek pasar yang menjual berbagai macam buku-buku, baik import maupun lokal. Terletak di Jalan. Palasari Bandung, pasar buku ini terdiri atas banyak toko-toko buku atau kios-kios yang tentunya menyediakan buku-buku. Ada banyak toko atau kios buku disana yang banyak menawarkan buku-buku berkualitas dan juga murah. Salah satu kios atau toko buku yang terkenal di Palasari tersebut adalah BBC (Bandung Book Center).

2. Gramedia Jl. Merdeka


Siapa yang tidak kenal dengan toko buku besar di Indonesia ini? Gramedia merupakan penerbit sekaligus penjual buku-buku yang berkualitas yang banyak digunakan. Banyak toko-toko cabang Gramedia yang tersebar di Indonesia, salah satunya di Gramedia Jl. Merdeka Bandung. Gramedia Jl. Merdeka Bandung merupakan salah satu tempat berburu buku di Bandung yang banyak dituju oleh pengunjung, baik local maupun asing.


Berlokasi di Jl. Merdeka No.43, Sumur Bandung, toko cabang ini tidak pernah sepi pengunjung. Lokasinya yang dekat dengan beberapa universitas, seperti Unisba, Kampus ITB Dago, dan lainnya membuat Gramedia selalu ramai pengunjung.

3. Toga Mas



Toga Mas merupakan sebuah toko buku yang menawarkan harga diskon pada seluruh buku-buku yang ada di gerainya. Toko buku yang satu ini merupakan toko buku yang berpusat di Malang dan didirikan oleh pasangan suami istri. Ketika pertama kali didirikan, toko buku ini hanya menjual 1000 produk buku dan memanfaatkan ruang tamu rumah pribadinya sebagai gerai. Dengan mengusung konsep discount store, toko buku ini pun terus berkembang pesat hingga membuka cabang-cabang di kota-kota seputar Jawa-Bali.

Di Bandung sendiri, Toga Mas menjadi tempat berburu buku yang tidak pernah terlewatkan. Ada dua gerai Toga Mas yang bisa dikunjungi di kota kembang ini, di antaranya

Jalan. Supratman No. 45, Bandung. Telp. (022) 7206443
Jalan. Buah Batu No. 178, Bandung. Telp. (022) 7304067
Di toko buku ini, pengunjung tidak hanya disuguhkan buku-buku terbaru dengan harga yang murah. Pengunjung juga bisa menemukan buku-buku yang berkualitas yang tidak dijual di toko buku manapun.

4. Rumah Buku


Sama halnya dengan Toga Mas, Rumah Buku juga menyediakan berbagai macam buku dengan harga yang sangat murah. Konsep yang dipilih pun hampir sama dengan Toga Mas, yaitu menjual berbagai macam buku dengan harga diskonan, yang tentunya sangat murah. Terletak di Jl. Supratman No. 96 Bandung. Telp. (022) 7233257, tempat berburu buku yang satu ini berdekatan dengan Toga Mas, sehingga tidak sulit menemukannya.

5. Toko Buku Karisma


Toko Buku Karisma merupakan salah satu toko buku tua di Bandung. Toko buku yang terletak di Bandung Trade Center (BTC) Lt 1 LGF – G2, Jl. Dr Junjunan No. 143-149, Pasteur Bandung ini menjadi toko buku yang ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun asing. Banyak buku-buku yang dijual disini. Tidak hanya buku-buku terbaru yang diterbitkan oleh penerbit terkemuka, toko buku ini juga menerbitkan buku-buku yang terbilang “aneh” yang berbeda dari buku-buku yang dijual di toko buku lainnya.

6. BBC (Bandung Book Center)



Toko buku yang terletak di Jln. PHH Musthopa No. 7 (Jl. Suci), Sebelah Giant dan ITENAS Bandung, ini merupakan cabang dari toko buku BBC yang ada di Pasar Palasari. Sama halnya dengan toko buku lain, toko buku BBC menyediakan buku-buku komplit serta murah yang bisa dipilih oleh pengunjung.


Kebanyakan dari buku-buku di BBC ini tidak sama dengan buku-buku yang dijual di gerai buku atau book store lainnya, sehingga pengunjung tidak akan menyesal mencari buku disini. Di tempat berburu buku di Bandung ini, pengunjung juga dapat menyampul bukunya secara gratis jika harga buku yang dibeli lebih dari Rp. 20.000,-. Selain buku, di BBC juga tersedia alat-alat tulis dan perkantoran.


7. Lawang Buku



Satu lagi toko buku yang berbeda dengan toko buku lainnnya. Toko buku yang bernama Lawang Buku ini menyediakan berbagai koleksi buku yang kebanyakan buku-buku lama atau lawas. Tidak hanya itu, toko yang bisa disebut sebagai gerai buku ini juga dapat memenuhi keinginan pengunjung yang memesan buku langka ke gerainya. Bagi pengunjung yang ingin melihat dan memesan langsung buku lawas, bisa langsung datang ke gerainya di Jalan Taman Sari, Balubur Town Square, lt. 2 Bandung.

8. Toko Buku di Jl. Gelap Nyawang


Jika Anda mencari buku-buku Islami, coba datang ke Jl. Gelap Nyawang Bandung. Disana terdapat beberapa gerai toko buku yang kebanyakan menjual buku-buku keagamaan, khususnya buku-buku Islam. Harga yang ditawarkan pun cukup murah. Jika Anda sering berkunjung ke Mesjid Salma ITB, toko-toko buku ini berjarak tidak terlalu jauh dari mesjid tersebut

9. Toko Buku Elvira



Toko buku ini terletak di Jalan Ir. H. Juanda No.10, Bandung. Kebanyakan buku-buku yang dijual disini adalah textbook kuliahan yang banyak dicari oleh para mahasiswa. Untuk buku-buku umum, toko buku ini tidak terlalu lengkap. Namun, untuk pecinta buku, toko buku yang satu ini tetap menjadi toko buku yang tidak bisa dilewatkan.


Itulah beberapa referensi tempat berburu buku di Bandung yang dapat Anda kunjungi, semoga bermanfaat.

Sumber

Selasa, 28 April 2015

Awug, Santapan Khas Sunda dari Tepung Beras dan Parutan Kelapa



BANDUNG - Tanah Pasundan tidak hanya dikenal keindahan alam dan keramahan masyarakatnya. Soal kuliner juga tidak diragukan lagi, karena Jawa Barat memang kaya akan aneka ragam kuliner khas.
Bahkan belakangan makanan tradisional Sunda banyak diburu para pecintanya.

Satu di antara makanan tradisional Pasundan yang hingga saat ini masih tetap dicari adalah awug. Makanan tersebut termasuk ke dalam camilan, dan biasanya dinikmati oleh masyarakat Sunda di kala sedang bersantai. Bersama segelas teh hangat akan terasa lebih nikmat.

Meski termasuk ke dalam jenis camilan, namun awug cukup mengenyangkan. Maklum, bahan baku terbuat dari tepung beras yang dicampur parutan kelapa, aroma pandan, dan gula merah. Semua bahan dicampurkan, dan kemudian dikukus di atas api sedang.

Ada yang unik dalam mengukus adonan awug. Tempat untuk mengukusnya adalah wadah khusus yang berbentuk kerucut dan terbuat dari anyaman bambu. Kalau di masyarakat Sunda, tempa tersebut diberi nama aseupan. Aseupan berisi adonan awug kemudian disimpan di atas dandang sampai adonan benar-benar matang.

Setelah matang, awug pun jadi. Dipotong-potong kecil lalu ditaburi parutan kelapa muda. Awug ini paling pas dinikmati ketika masih hangat, karena jika sudah dingin tekstur awug akan sedikit mengeras.

Di Bandung, ada satu tempat penjualan awug yang begitu terkenal. Namanya Awug Beras Cibeunying, terletak di Jalan A Yani, Cibeunying, Kota Bandung. Awug di tempat tersebut laris manis, dan dijajakan dengan cara dibungkus kertas karton. Satu bungkus dihargai Rp 6.000. (Tribun)

Sabtu, 25 April 2015

Rumah Makan Madrawi, Langganan Soekarno Kini Tinggal Kenangan


Bila kini menyimak perkembangan kuliner di Bandung yang semakin maju berkembang dan jadi buruan para pecinta kuliner, hal ini ternyata sudah berlangsung sejak zaman dulu, termasuk saat berlangsungnya KAA 1955.

Tak hanya sebatas saat Konferensi Asia Afrika 1955, bahkan kuliner khas Bandung pun sudah dikenal sejak zaman kolonial Belanda. Bagaimana dengan sekarang? Apakah masih ada peninggalannya?

Peninggalan restoran elit pada zaman dulu yang masih bisa disaksikan saat ini, salah satunya ada di kawasan Jalan Braga, Bandung. Tapi sayang, tempat makan yang zaman dulu menjadi ikon Kota Bandung dan menjadi langganan Soekarno beserta peserta KAA 1955 kini tinggal kenangan dan sudah tidak ada.

Tenang, Anda masih bisa menyimak secuil sejarah rumah makan yang jadi ikon Kota Bandung zaman dulu lewat tulisan ini. Nama rumah makan yang jadi tempat makan langganan Soekarno tersebut bernama Rumah Makan Madrawi.

Rumah Makan Madrawi Langganan Soekarno dan Ikon Bandung



Sejak dulu kala, Bandung sudah menjadi pusat dan sentra kuliner yang para pelakunya juga tak hanya berasal dari Bandung, tetapi orang luar Bandung pun banyak yang berjualan makanan khas daerahnya masing-masing.

Pada 1950-an, termasuk saat digelarnya KAA 1955 di Bandung, ada sebuah rumah makan yang menjadi ikon Bandung pada saat itu. Rumah makan yang menjual sate khas Madura ini dikenal dengan nama Rumah Makan Madrawi.

Ternyata rumah makan yang jadi ikon Kota Bandung ini bukanlah rumah makan yang menyajikan masakan khas Sunda, tetapi justru sate Madura. Tapi, bukan masalah, yang penting masih menyajikan makanan khas Nusantara.

Rumah Makan Langganan Soekarno


Sejarah rumah makan langganan Soekarno ini cukup panjang. Awalnya, bisnis kuliner khas Madura ini dikelola dan dijalankan oleh sebuah keluarga bernama Fadlie Badjurie.

Cerita berlanjut ketika Rumah Makan Madrawi ini sering menjadi langganan Soekarno sebelum menjadi presiden saat menimba ilmu di Kota Bandung sampai dirinya terpilih jadi Presiden pertama Indonesia.

Ya, Presiden RI pertama, Soekarno, biasanya selalu makan sepiring nasi dilengkapi dengan sate ayam, gulai kambing, minumnya es teh manis, dan cuci mulutnya buah pisang ambon. Tak hanya orang pribumi, rumah makan Madura ini juga sering menjadi langganan orang Belanda zaman itu.

Tempat Makan Peserta KAA 1955 di Bandung


Karena sudah sering merasakan kelezatan masakan di Rumah Makan Madrawi, Presiden Soekarno memesan semua masakan sate dan gule untuk dikirim ke Gedung Pakuan selama berlangsungnya perhelatan KAA 1955 di Bandung.

Kesuksesan Rumah Makan Madrawi ini mungkin yang menjadi penyebab hijrahnya etnis Madura yang lain untuk mengikuti jejak membuka usaha warung sate ke Bandung sampai detik ini.

Kejadian Unik Saat Jawaharlal Nehru Makan di Rumah Makan Madrawi

Ketika Konferensi Asia Afrika 1955 dilaksanakan di Bandung, tak sedikit delegasi yang makan di rumah makan ini. Saat Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru makan di rumah makan ini, terjadi kejadian unik. Ia dan beberapa delegasi yang lain memesan nasi rames dan sate kambing.

Sebelum menyajikan pesanan yang dipesan, seperti biasa para pelayan menyimpan kobokan berisi air untuk mencuci tangan. Lucunya, Jawaharlal Nehru mengira kobokan tersebut adalah air minum, sehingga langsung saja diminumnya.

Kejadian lucu lainnya di rumah makan ini yaitu ketika datang berkunjung delegasi dari berbagai negara lain. Saat sate disajikan di meja masing-masing delegasi, mereka semua tak langsung menyantapnya, tetapi memegang tusuk sate kemudian mengacungkannya, dan memperhatikan dengan pandangan yang penuh dengan kepenasaran. Mereka semua akhirnya senyum dan saling berpandangan karena sate dianggapnya makanan unik sebab tak ada di negaranya masing-masing.

Rumah Makan Madrawi Kini Tinggal Kenangan



Rumah Makan Madrawi ini mulai didirikan sejak 1940 oleh Fadli dengan kakaknya bernama Munira. Rumah makan ini adalah rumah makan pertama ada di Bandung yang menyajikan sate dan gule asli Madura.

Di mana letak tempat makan ini? Rumah makan sate dan gule khas Madura ini berlokasi di pusat Kota Bandung, yaitu di Jalan Dalem Kaum. Keluarga Fadli dan semua anggota keluarganya adalah saksi bagaimana sibuknya panitia KAA 1955 menyajikan hidangan terenak untuk semua peserta delegasi dari berbagai negara Asia dan Afrika.

Kini Beralih Fungsi Jadi Kantor Satpol PP Bandung



Sayang seribu sayang, Rumah Makan Madrawi yang sempat jadi ikon Kota Bandung kini sudah tinggal kenangan dan menjadi sejarah yang hilang ditelan oleh pembangunan modern.

Rumah makan Madura yang sempat Berjaya saat KAA berlangsung sudah tak beroperasi lagi sejak 1987 lalu. Tempat yang dulu sempat jadi rumah makan langganan Presiden Soekarno ini sudah beralih fungsi jadi Kantor Satpol PP Kota Bandung.

Walaupun sudah tak ada, Anda warga Kota Bandung dan sekitarnya masih bisa melihat bangunan ini lewat foto. Ya, foto Rumah Makan Madrawi sempat dipertontonkan dan dipamerkan kepada masyarakat umum dalam acara ‘Pameran Foto Keluarga’ yang diselenggarakan di Museum Braga Jalan Braga Nomor 30 pada September 2014.

Secuil kisah tentang Rumah Makan Madrawi yang menjadi saksi bisu KAA 1955 ini semoga membuat Anda para pembaca tertarik mengunjungi Kota Bandung untuk berkeliling menikmati wisata di Bandung. (Sebandung)

Destinasi Wisata di Bandung Untuk Anak-Anak


Bagi para pelancong yang mau berekreasi bersama anak-anaknya, ada beberapa obyek wisata kota Bandung yang sangat bagus. Setiap akhir pekan apalagi pada masa liburan sekolah selalu ramai pengunjung. Karena bukan hanya orang dewasa yang butuh hiburan, tapi anak-anak juga perlu untuk melepas kepenatan setelah beberapa minggu atau bulan harus belajar dan menyelesaikan tugas-tugas dari sekolah.

Berikut ini beberapa tempat hiburan yang bisa dikunjungi untuk mengisi liburan anak-anak;

Trans Studio


Salah satu obyek wisata untuk anak-anak paling terkenal di kota Bandung yaitu Trans Studio. Wahan permainan ini berlokasi di kawasan Trans Studio Mall Jalan Gatot Subroto 289 atau persis ditengah pusat keramaian kota. Jadi, sangat gampang diakses dari arah mana saja, baik menggunakan alat transportasi pribadi maupun publik.

Di tempat ini banyak sekali wahana permainan khususnya untuk anak-anak atau remaja yang memiliki manfaat untuk memberi hiburan sekaligus pengalaman yang sangat indah. Misalnya, Yamaha Racing Coaster, Broadcoast Museum, Sibolang The Rides, Science Center, Indosat Galaxy Vertigo, Trans City Theatre dan sebagainya.

Bandung Carnival Land



Bandung Carnival Land adalah obyek wisata yang hampir mirip dengan Trans Studio, namun memiliki ukuran yang lebih kecil. Bagi wisatawan yang lebih suka mendatangi obyek wisata dengan harga lebih hemat, datang ke tempat ini merupakan pilihan yang sangat. Karena harga tiket Bandung Carnival juga lebih murah dibanding Trans Studio.


Beberapa wahana permainan yang disediakan Bandung Carnival Land antara lain yaitu Kora-kora, Rumah Hantu, Bombob Var, Ontang-anting, Rumah Kaca, Mangkok Tsunami, Sepeda Udara, Sinema 4 Dimensi dan permainan lain yang sangat menarik. Adapun lokasinya ada di Jl. Sirnagalih Nomor 15.

Kampung Gajah



Obyek wisata kota Bandung yang juga sangat cocok untuk anak-anak adalah Kampung Gajah yang berada di Jl. Sersan Bajuri Km 3,8 Lembang. Obyek wisata ini menawarkan aneka jenis wahana permainan seperti Bumperboat, Sidecar, Playground, Horse Riding, Delman, Segway dan masih banyak lagi.

Tiket masuknya tergolong murah, hanya 10 ribu rupiah saja untuk hari-hari biasa dan 20 ribu rupiah untuk hari Minggu dan tanggal merah. Selain wahana permainan Kampung Gajah juga dapat dijadikan obyek wisata kuliner karena di lokasi ini terdapat aneka macam restoran yang menu-menu hidangannya sangat menarik untuk disantap.

Kebun Binatang Bandung



Kemudian untuk wisatawan anak-anak yang mau belajar tentang kehidupan aneka satwa atau hewan, bisa berkunjung ke Kebun Binatang Bandung yang berlokasi di Jalan Kebon Binatang Nomor 6 Taman Sari. Letaknya tidak jauh dari kampus paling terkenal di kota kembang yaitu Institut Teknologi Bandung atau ITB.

Di kebon binatang ini wisatawan dapat menyaksikan berbagai macam hewan yang terdiri dari puluhan spesies, baik yang dilindungi atau tidak dilindungi. Selain bisa mengetahui nama dari satwa tersebut, bisa dipelajari pula nama latin serta habitat aslinya dari papan informasi yang dicantumkan di depan kandang.

Taman Kupu-kupu



Masih berhubungan dengan dunia satwa, ada obyek wisata kota Bandung yang sangat bagus untuk anak-anak yaitu Taman Kupu-kupu yang terletak di Jalan Cihanjuan Km 3,3 Cabaligo, Parongpong Bandung Barat. Meskipun belum terlalu lama dibuka, namun taman ini langsung menarik perhatian wisatawan karena keunikannya.

Di sini sambil berekreasi, wisatawan dapat mempelajari kehidupan binatang kupu-kupu yang bersifat metamorfosis mulai dari bentuk telur, larva, ulat, kepompong dan berubah jadi kupu-kupu dengan sayapnya yang sangat indah.

Selain melihat berbagai macam spesies kupu-kupu yang ada di tanah air, pelancong juga bisa istirahat atau bermain di taman yang begitu sejuk, hijau, segar dan asri. Dan yang tidak kalah menariknya adalah harga tiket masuk obyek wisata kota Bandung ini sangat murah, hanya 10 ribu rupiah saja. (Sebandung)


Wista Padang Rumput Cihideung Serasa Berkunjung ke New Zealend


Bandung sudah dikenal sebagai kota yang serba ada. Mulai dari tempat wisata alam, wisata belanja, wisata kuliner, dan wisata lainnya tersedia di Kota Bandung. Namun, tidak banyak orang yang tahu ternyata Bandung juga memiliki tempat yang hampir sama dengan tempat-tempat yang ada di luar negeri sana. Salah satu tempat di Bandung yang mirip dengan tempat terkenal di luar negeri sana adalah Padang Rumput Cihideung, Lembang Bandung dengan Padang Rumput atau Gurun Savana di New Zealend.

Padang Rumput di Cihideung Bandung
Pada awalnya, tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan padang rumput di kawasan Lembang Bandung tersebut. Hingga, baru-baru ini banyak orang yang akhirnya berfoto dan memosting keindahan alam di bilangan Kabupaten Bandung tersebut di beberapa social media, seperti Path dan instagram. Hal inilah yang kemudian membuat banyak orang ingin mengunjungi padang rumput di Kota Bandung.



Lokasi padang rumput ini sendiri terletak di Jl. Cihideung, Parongpong, Lembang Kabupaten Bandung. Padang rumput yang disebut-sebut sama seperti Gurun Savana New Zealand ini sebenarnya lahan kosong yang tidak diketahui fungsi utamanya. Akan tetapi, lahan kosong yang ditumbuhi rumput setinggi lutut orang dewasa ini memberi kesan berbeda ketika orang mengunjunginya.

Banyak orang yang datang berkunjung untuk sekadar berfoto dan menikmati suasana alam yang sangat cantik tersebut. Dengan hamparan luas rumput yang mengikuti arah angin serta suasana sejuk khas wilayah Lembang, pengunjung tidak akan menyesal untuk datang ke Gurun Savana nya Bandung.



Bagi pengunjung yang ingin mendatangi Padang Rumput Cihideung, ada alternatif jalan yang bisa dipilih untuk sampai di Gurun Savana-nya Bandung. Anda bisa menuju Jalan Raya Lembang. Di jalur kiri Jalan Raya Lembang, terdapat plang atau gerbang masuk menuju PT. Perkebunan Nusantara. Dari pintu gerbang perkebunan tersebut, pengunjung hanya tinggal mengikuti jalan hingga sampailah dilokasi Padang Rumput tersebut.

Setelah masuk kawasan perkebunan tersebut, pengunjung dihimbau untuk berhati-hati. Kondisi jalan yang jauh dari pusat kota, membuat kondisi jalanan di kawasan tersebut tidak beraspal dan cenderung berbatu. Selain itu, kawasan perkebunan tersebut juga termasuk kawasan militer. Oleh karena itu, pengunjung perlu terlebih dahulu memastikan kawasan tersebut sedang tidak digunakan oleh pihak setempat. Pengunjung juga bisa mengunjungi tempat tersebut melalui arah Villa Istana Lembang, Bandung. (Sebandung)


"Nasi Kalong" Wisata Kuliner Bandung di Malam Hari



Pernahkah Anda mendengar tentang Nasi Kalong Bandung? Meski namanya Nasi Kalong, bukan berarti daging yang digunakan dalam nasi ini adalah nasi Kalong atau kelelawar. Ini hanya nasi biasa saja. Lalu mengapa namanya Nasi Kalong dan apa yang membuat Nasi Kalong ini menjadi istimewa?

Wisata Kuliner Nasi Kalong Bandung



Asal-Usul Nasi Kalong Bandung
Mengapa namanya Nasi Kalong? Ada yang mengatakan bahwa alasan dinamakan nasi kalong adalah karena nasinya berwarna hitam dan buka pada malam hari yaitu dari jam 7 malam sampai jam 3 pagi. Ini sangat sesuai dengan siklus kehidupan kalong atau kelelawar yang hidup di malam hari. Lalu, mengapa nasinya berwarna hitam? Nasi Kalong ini berwarna hitam karena menggunakan nasi merah yang diberi kluwek, sehingga warnanya menjadi hitam.

Menu Nasi Kalong
Ada banyak menu nasi yang ada di tempat makan ini. Nasinya ditambah dengan berbagai bumbu seperti daun salam , cabai, kelapa parut goreng, dan  bawang merah. Tekstur nasinya pulen dan rasanya sangat gurih dan lezat. Untuk menikmati nasi Kalong ini Anda bisa menikmatinya dengan berbagai lauk yang tersedia. Tapi, yang paling banyak dipilih adalah tumis buncis bakar dan ayam goreng madu. Dua menu ini menjadi menu andalan di sini. Ayam goreng madu di sini disajikan dengan potongan ayam kecil-kecil yang digoreng kemudian diberi bumbu madu. Jadi, rasanya manis dan meresap hingga ke dalam dagingnya.

Bukan hanya masyarakat biasa, para selebritas pun sudah banyak yang mengunjungi Nasi Kalong Bandung ini. Sudah banyak foto-foto para selebritas Indonesia yang menikmati Nasi Kalong ini dan dituangkan dalam sebuah spanduk besar. Jika akhir pekan, Anda bisa melihat antrian yang seperti ular di tempat makan yang satu ini. Bagaimana tidak? Hanya dengan menghabiskan uang sekitar Rp. 20.000 saja Anda sudah bisa menikmati keunikan dan kelezatan Nasi Kalong Bandung. Bukan saja pengunjung dari dalam kota, tapi pengunjung dari luar kota pun sudah banyak yang mengetahui kelezatan dari Nasi Kalong ini.

Lalu, bagaimana dengan Anda? Apakaha Anda juga tertarik untuk mencoba Nasi Kalong di Bandung ini? Jadi, tunggu apalagi? Jika Anda berkunjung ke Bandung, mampirkan ke Nasi Kalong di Bandung yang ada di Jalan R.E Martadinata  atau jalan Riau No. 102 Bandung ini.

Demikianlah informasi tentang wisata kuliner Nasi Kalong Bandung. Semoga informasi ini menjadi referensi yang pas untuk Anda berkunjung ke Bandung. Selamat berwisata. (Sebandung)

The Lodge Cibodas – Perpaduan Wisata Alam dan Wisata Kuliner


Bandung saat ini memang menjadi tujuan wisata bagi semua kalangan. Mulai dari wisata alam, kuliner, belanja, hingga refreshing di tempat-tempat menyenangkan ada di kota berjuluk Parisj Van Java ini. Bahkan, beberapa jenis wisata, seperti wisata kuliner, wisata alam, dan wisata lainnya pun bisa di dapat sekaligus di satu tempat di Bandung. Salah satu tempat yang menyediakan semua jenis wisata sekaligus ini adalah The Lodge Cibodas.

The Lodge Earthbound Adventure Park

Satu lagi tempat wisata di kawasan Bandung yang bisa membuat wisatawan jatuh cinta. The Lodge Earthbound Adventure Park atau yang lebih dikenal dengan sebutan The Lodge Cibodas ini menjadi tempat yang bisa membuat wisatawan betah berlama-lama.


Bagi wisatawan atau traveler yang suka dengan wisata alam terbuka, tempat ini sangat cocok dikunjungi. Lokasinya yang berada di sekitaran Lembang, membuat tempat wisata ini sangat sayang untuk dilewatkan.

Tentu, bukan rahasia lagi jika kawasan lembang saat ini memang banyak menyediakan tempat-tempat wisata yang spektakuler. Berbagai jenis wisata tersedia di kawasan Kabupaten Bandung tersebut. Wisata kuliner, alam, dan wahana permainan yang menyenangkan ada di kawasan Utara Bandung. Dan satu tempat yang menyediakan wisata-wisata tersebut adalah The Lodge Earthbound Adventure Park.



Sebagai tempat wisata yang terletak di lereng perbukitan Maribaya, The Lodge Earthbound Adventure Park ini menyuguhkan pemandangan alam terbuka yang sangat menyenangkan. Hamparan hutan pinus alami seluas mata memandang membuat pengunjung akan merasa nyaman berada di tempat tersebut. Tidak hanya itu, aliran air dari hilir Sungai Cibodas membuat suasana pegunungan yang sejuk dan nyaman sangat terasa ketika berada di tempat wisata The Lodge Earthbound Adventure Park tersebut.

Disini, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan alam terbuka sambil ditemani menu makanan khas Sunda yang tersedia di restaurant setempat. Bahkan, tempat makan yang langsung menghadap ke hutan pinus alami di perbukitan Maribaya ini menjadi suguhan pelengkap yang tentunya tidak bisa dinikmati ditempat-tempat lain. Ada juga spot-spot bagi pengunjung yang suka berfoto dan “kekinian” yang bagus untuk diposting di media social, seperti Path dan Instagram.

Bagi pengunjung yang ingin merasakan keindahan dan suasana hutan pinus alami, The Lodge Cibodas ini terletak di KM 4,5 Maribaya, Cibodas, Lembang. Tempat wisata ini buka setiap Hari Sabtu dan Minggu, mulai pukul 10.00 hingga 17.00 WIB.

Untuk akses menuju ke The Lodge Earthbound Adventure Park ini, pengunjung dari arah Bandung bisa menuju Teminal Dago yang kemudian dilanjutkan ke wilayah Dago Giri. Dari Dago Giri, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan ke arah Maribaya lalu ke Cibodas dari pintu masuk Maribaya. (Sebandung)


Sabtu, 18 April 2015

Ridwan Kamil : Sampaikan pada Dunia Jika Warga Bandung Ramah


BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan menjadi tuan rumah puncak peringatan ke 60 Koferensi Asia Afrika (KAA) harus memberikan yang terbaik.

"Tamu harus dijamu dan diberi kenyamanan agar punya kesan jika sudah meninggalkan Kota Bandung," ujar Emil panggilan Ridwan Kamil usai menerima rombongan motor brotherhood di Jalan Cikapundung, Sabtu (18/4/2015).

Emil mengatakan, suvenir untuk tamu delegasi KAA peringatan 60 tahun KAA betul-betul akan istimewa. Istimewa acaranya, juga keramahtamahanya.

"Keramahan tamahan itu diterjemahkan memberikan suvenir," ujar Emil.
Menurut Emil, suvenir untuk kepala negara dan istrinya beragam antara lain selendang, buku investasi, dan batu akik.

"Ada buat presiden dan istrinya. Modelnya cincin dan liontin. Batunya dari Garut, Sukabumi, dan sebagian kecil dari Baturaja untuk menunjukkan ini Indonesia," ujar Emil.

Emil berharap sewaktu tamu negara membuka kotak sovenir langsung berkesan tanpa melihat bendanya. "Mereka bisa ingat orang Bandung itu someah dan ramah. Karena kehormatan dan nama baik itu mahal," ujar Emil. (Tribun)

Brotherhood Keliling Bandung Bawa 109 Bendera Negara Peserta KAA



BANDUNG - Ratusan motor Brotherhood, 21 OB Van Radio, dan bus Bandros berkeliling ke sejumlah titik di Kota Bandung membawa bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA), Sabtu (18/04/2015).

Presiden Brotherhood Budi Dalton mengatakan konvoi untuk mensosialisasikan KAA karena masih banyak warga yang belum tahu adanya KAA malah banyak bertanya tentang kemacetan yang terjadi akhir-akhir ini karena adanya rangkaian KAA.

"Kami ingin partisipasi di helaran KAA makanya kami membawa 109 bendera negara KAA agar dikenal warga Kota Bandung," ujar Budi Daton.

Sementara itu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyambut baik rombongan Brotherhood mensosialisasikan KAA membuktikan merekatkan kebersamaan multi dimensi warga Bandung. "Brotherhood membawa bendera-bendera Asia Afrika berkeliling Kota Bandung, tidak masalah jika macet demi memeriahkan KAA digelar 10 tahun sekali," ujar Emil saat menerima rombongan Brotherhood.

Emil mengatakan, Konferensi Asia Afrika ini adalah konferensi kebersamaan Kota Bandung. Emil mengaku terharu dan bangga kepada warga Kota Bandung yang antusias memeriahkan KAA. "Semua lapisan masyarakat turut partisipasi mulai dari warga biasa, pelajar, mahasiswa, pekerja, pengusaha, seniman dan lainnya turut mengambil bagian KAA," ujar Emil.

Elemen masyarakat yang ambil bagian diantaranya brotherhood, Emil menitipkan pesan bikers brotherhood untuk membantu menjaga kondisifitas pada rangkaian acara KAA sampai H+7.
"Sampai detik terakhir bulan April itulah rangkaian KAA. Saya titip jaga kondisifitas khususnya di tanggal 24 April akan ada puluhan kepala negara yang hadir," pinta Emil.

Menurut Emil, Brotherhood berkeliling mengibarkan bendera sahabat-sahabat kita, karena hidup adalah pertemanan.(Tribun)

Coba Wisata Kuda Paku Haji ala Koboi



BANDUNG - Anda pernah melihat asiknya berkuda yang dilakukan para koboi dalam film-film Amerika? Kini, pengalaman menunggang kuda ala koboi bisa Anda rasakan langsung. Dimana? Di Wisata Kuda Paku Haji tempatnya.

Wisata kuda Paku Haji berlokasi  di Jalan Haji Ghofur, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Dari jalan raya Cimere, utama yang menghubungkan kota Bandung dengan kota-kota lain di sebelah barat, dibutuhkan sekitar 4 kilometer untuk bisa sampai ke tempat tujuan. Sebaiknya Anda menggunakan armada pribadi atau mobil sewa harian. Sebab, belum ada angkutan umum yang menyediakan tumpangan ke sana.

Sebelum mendapatkan sensasi asiknya berkuda di Paku Haji, Anda perlu menempuh perjalanan yang menguras adrenalin. Bukan apa-apa, akses menuju Paku Haji lumayan rumit. Penuh tanjakan dan turunan yang cukup curam, serta jalan yang berlubang-lubang. Mungkin karena tempatnya sedikit terpencil, kondisi jalan lambat diperhatikan Pemerintah.

Sesampainya di sana, lelah selama di perjalanan akan terbayar. Anda akan melihat hamparan seluas 10 hektar yang ditumbuhi banyak pepohonan. Sehingga bukan asiknya berkuda saja yang bisa didapat, tapi juga kesejukan alam yang begitu alami.

Sebagaimana umumnya tempat wisata outdoor, Paku Haji tidak hanya menyediakan fasilitas berkuda. Namun, permainan-permainan menantang seperti Flying Fox, ATV, Halang Rintang, dan Kincir. Semuanya hanya bermodal 10 ribu rupiah per tiap permainan.

Jika membawa anak-anak, Anda juga bisa mengajak mereka berenang di kolam renang yang disediakan pengelola. Masih belum puas? Anda dapat melihat-lihat ke kebun binatangnya. Di sana, sebagian besar satwa diisi dengan burung dan kera. Jadi, jangan heran jika tempat ini diramaikan dengan kemeriahan kicau burung dan suara kera. (Sebandung)

Sabtu, 11 April 2015

Nitizen Minta Pelaku Penabrak Pelajar di Proses Sesuai Hukum Yang Berlaku


BANDUNG - Peristiwa pengendara motor gede yang menabrak pelajar di Jalan Raya Ciamis-Pangandaran, di daerah Pamarican, Jumat (10/4), sore mendapat tanggapan dari para netizen di media sosial. 

Hujatan dan cacian langsung mereka ungkapkan begitu tahu bahwa rombongan moge itu menabrak pelajar SMA yang mengendarai sepeda motor.
Kekesalan warga bukan tanpa alasan. Sejak Jumat pagi, mulai dari daerah Cimahi, Bandung, hingga terus ke arah timur, rombongan motor gede itu melintasi jalan protokol dan membuat pengendara lain menyingkir.

Dengan suara klakson yang besar dan mengagetkan, rombongan motor gede ini seolah menjadi pemilik jalan.
Seperti ditulis akun Tio Doank di laman Facebook. "Biasa aja jang, bukan berarti lu dikawal polisi jadi preman jalanan, sarua urang ge mayar pajak. Bikers sebenarnya touring gak di kawal polisi," tulis Tio.

Lalu akun lain, Surentu E, juga mengomentari. "Oh rombongan nu boga jalan etanya...nu kamari lewat cimahi asa pang gagahna...jln hayang na molongpong keur manehna ...nu laen mah teu dianggap aya di jln".

Fery Musthafa Judawiredja menulis, sejak pagi sudah banyak yang mendoakan kejelekan buat rombongan moge itu soalnya perilaku mereka seperti yang punya jalan.

"Ngajalankeun sangenahna pan kacilakaan we akhir na ku sabab pang aing na ngajalankeun moge na zigzag jeng nengah embung kahambat ku batur," kata Fery masih di laman Facebook.
Lalu akun Reyna Supri menulis. "Garelo jeung baralegug, paheula heula ka Pangandaran siga anu sieun Pangandaran tutup. tungtungna mah rakyat leutik anu jadi korban".

Herry Icip-icip yang sedang melintas di Jalan Soekarno-Hatta Bandung harus merasakan terpinggirkan oleh rombongan motor gede. "Tah edan pan.. ti isuk ngajagona amit2, saya nganggo mobil di Jl Soekarno Hatta ge pas macet dititah kasisi, di tojer deui mobilna... arogan pisan," ujar Herry.

Harapan agar kasus tabrakan itu diusut tuntas diungkapkan akun NUgraha CKra. "Moge riders. "Rakyat kecil Minggiiiiirrrrr,kami mau lewat " . baralaga mawa motor na,dg alasan mesin moge cepet panas tp bukan berarti ga tertib dijalan. Tolong Usut tuntas kasus kecelakaan ini,semoga pelaku dikenakan hukuman maksimal dan tdk dilindungi backing2 anggota moge dr aparat,,!!!". 

Photo Wakil Walikota Bandung Menyapu Tapi Tidak Ada Sampahnya


BANDUNG - Anggota TNI dan pedagang kaki lima (PKL) Monumen Perjuangan menggelar beberesih Bandung, Jumat (10/4).

Beberesih dipimpin Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial memungut sampah sekitar Alun-alun dan Pasar Baru. Namun ada hal menarik dari yang dilakukan Wakil Walikota Bandung ini menyapu tanpa ada sampahnya.

Oded mengaku terharu melihat semangat para PKL membantu TNI beberesih Bandung menyambut Koferensi Asia Afrika (KAA). "Kepedulian PKL terhadap beberesih Bandung tidak hanya sebatas jelang KAA tapi harus melekat selamanya,"ujar Oded di Alun-alun.

Oded mengakui masiih ada PKL yang bandel tak tidak peduli terhaadap kebersihan dan ketertiban. "PKL bandel masih ada jadi tidak bisa jamin pas KAA bisa clear dari PKL namun saya minta PKL agar patuh demi suksesnya KAA," pinta Oded. (Tribun)