BANDUNG - Tugas berat menanti tim transisi ‘Indonesia Memanggil’ yang dibentuk Menpora untuk menyelematkan sepakbola Indonesia. Selain menjalankan tugas PSSI yang tengah dibekukan, 17 nama terpilih pun harus bernegosiasi dengan FIFA supaya Indonesia tidak mendapat sanksi. Anggota tim transisi, Ridwan Kamil pun mengatakan dirinya bersedia jika mendapat mandat berdiplomasi dengan induk organisasi sepakbola dunia. Terlebih dirinya mengaku mempunyai hubungan internasional yang cukup banyak.
“Masih belum tahu kapan mulainya, sekarang ini saya menunggu bola dulu saja untuk diminta gagasan. Kalau saya diminta lobi saya sangat siap, hubungan internasional saya banyak jadi mungkin bisa bantu mendudukan logika-logikanya,” ungkapnya dalam wawancara di Pendopo Kota Bandung, Jumat (8/5) malam.
Pria yang akrab disapa Emil itu pun tak membantah jika salah satu alasan Menpora meminta bergabung adalah karena kedekatan dengan Persib dan bobotoh. Dia mengaku memang cukup mengenal sepakbola karena selain aktif mendukung Persib, dia juga gemar mengolah si kulit bundar sejak masih menjadi pelajar.
“Salah satu alasan beliau memilih saya memang karena beliau tahu saya dekat dengan bobotoh dan juga sepakbola. Beliau tahu saya memberikan dukungan moril saat Persib main serta banyak komunikasi dengan bobotoh,” lanjutnya.
Menurutnya untuk menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini, diperlukan rasa toleransi dari seluruh pihak. Tidak mengutamakan kepentingan pribadi dan memberikan ruang gerak bagi pihak lain. Karena saat ini klub-klub anggota PSSI menjadi korban. Berhentinya pertandingan berarti tidak ada pemasukan dari sponsor, nasib pemain pun semakin terkatung-katung.
“Kalau semua orang tidak kasih ruang, ya enggak akan beres-beres. Kasihan klub-klub, bahkan katanya ada yang sampai mau bubar karena masalah yang terjadi. Pokoknya kalau memang diminta untuk melakukan diplomasi internasional ke FIFA saya siap,” pungkasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar