Hai hai, rasanya udah lama gak bikin review produk. Kira-kira udah 2756 trilliun tahun. Dan, hari ini aku mau review produk dari Asus untuk yang ketiga kalinya. Sebelumnya ada ASUS Padfone (dapat sertifikat dari ASUS euy) dan satu lagi ASUS ROG G752. Hari ini apa?
Tak perlu berlama-lama lagi, mari kita kupas tuntas ASUS ROG GX800. Laptop yang satu ini punya fitur yang gak lazim untuk ukurannya. Karena punya teknologi canggih plus bikin puyeng. Prosesor nya aja Intel Core i7-7820HK, bisa di overclock lagi. Intel Core i7 7820HK ini memiliki Teknologi Quad-core (4 Cores) yang memiliki Kecepatan Core hingga 4,6 GHz. Chipset ini juga dibangun dengan Arsitektur Kaby-Lake yang diluncurkan Pada Januari 2017 silam. Trus ada pendingin cairnya juga, jadi silahkan disiksa ini laptop pake game-game berat. Yang jadi fokus selanjutnya adalah masalah harga pak, mencapai 95 juta rupiah, fufufu. Karena fitur dan harga nya tadi, banyak yang bilang laptop ini laptop nya Sultan atau laptop Dewa. Aku sih curiga, Raja Salman ke Indonesia bukan cuma buat liburan dan investasi, tapi mau beli laptop ini (Maap ya Raja). Worth it gak dengan harga segitu? Nah, maka nya dikupas dulu satu-satu, bapak sabar dulu. Hup hup hup, lompataaaan.
WATERCOOLING TERPISAH
Teknologi air pendingin A.K.A watercooling ini sebenarnya udah ada dari tahun 2003. Teknologi watercooling GX800 sebenarnya masih sama dengan GX700. Pendingin berasal dari cairan di tangki, kemudian dialirkan lewat tabung selang yang didorong pompa ke dalam perangkat hardware nya untuk menurunkan suhu sistem yang bekerja. Prinsip kerja nya sama, tapi beda nya dimana?
ASUS merubah desain pendingin nya supaya aliran pendingin bisa mengalir sekaligus ke CPU dan dua GPU-nya untuk meredam panas. Nah, sistem watercooling terpisah ini bisa memperkuat performa GX800 saat kamu nge-game dengan spesifikasi paling berat pun kayak RE7. Mirip dengan sistem pendingin mobil.
Itu yang nama nya inovasi. Cukup dengan merubah desainnya aja, performa nya jadi meningkat pak. Kalian yang baca ini, jangan lupa, kunci nya INOVASI.
SPEK AJIGILE AJIKONDE
GX800 menggunakan teknologi 2 way SLI GTX1080 graphic card. Kartu grafisnya ini bisa di-overclock hingga 1961 MHz. GX800 memiliki RAM sebesar 64 GB, dengan 3 buah SSD berukuran 512 GB berfitur Non Volatile Memory Express (NVMe). Kartu VGA/ grafisnya juga bukan sembarang produk, 2 kartu Nvidia GeForce GTX 1080 8GB GDDR5. Hiii, ngeri gak tu pak?
Layar 18.4 inci beresolusi 4K dilengkapi G-Sync. Jadi, kalau bapak-bapak mau main game FPS, siap-siap aja merasakan pirtual realiti tingkat dasar. Minimal pusing pak, tapi lama-lama ntar juga biasa, karena sangat realistis dan byutipul. Untuk menambah performa dari luar laptop, ada lagi dua buah adapter berukuran 330W.
JAM HABIS ALIAS OVERCLOCK
Arti sebenarnya bukan jam habis sih, karena overclock ini istilah mesin. Nah, buat bapak-bapak yang gak tau apa itu overclock. Overclock atau kegiatannya overclocking sebenarnya hanya sebuah perintah atau modifikasi sebuah mesin supaya bisa bekerja maksimal. Biasanya yang di-overclock adalah CPU, GPU atau komponen. Ibaratnya kalo bapak nonton Dragon Ball, Goku udah berubah fusion jadi Super Saiya 3.
GX800 sanggup di-overclock dengan aman hingga 4.6 GHz. Bukan cuma prosesor nya aja yang bisa di-overclock, graphic card nya juga bisa di-overclock hingga 1961MHz (diatas juga udah dikasih tau). Video RAM (VRAM) dan DRAM GX800 juga bisa ditingkatkan dengan mudah hingga mencapai 5.2 GHz dan 2800MHz. Overclocking atau sering di sebut OC, punya image yang rumit. Di GX800, overclock bisa dilakukan hanya dengan sekali klik via ROG Gaming Center.
Karena overclocking bisa meningkatkan tingkat clock speed dan berpengaruh ke performa laptop. Makanya frame rate per second (FPS) game bisa naik dan mempercepat waktu rendering 3D/ video editing. Gak akan patah-patah atau nge-lag. Buat bapak-bapak youtuber gaming, nah ini nih ... *lirik-lirikan
DESAIN
Sebagai seorang seniman, aku akan kasih penilaian sangat-sangat jujur dan sangat-sangat kompeten disini. Ehm ehm, bagus pak, byutipul, beneran. Haha pokok nya desain GX800 futuristik, kayak pendahulu nya, pake desain Tukang Setrika Baju alias Iron Man. Tapi, karena fitur-fitunya tadi, berat ASUS ROG GX800 ini mencapai 5.7 kilogram. Itu baru laptop nya aja pak, belum watercoolingnya. Bobot dockwatercooling nya mencapai 4.7 kilogram. Jadi sehabis nge-game, mending bapak-bapak olahraga angkat beban, pake ASUS ROG GX800. Enak toh?
Fitur selanjutnya adalah ASUS GameFirst III yang akan mengoptimalkan koneksi internet untuk kebutuhan gaming dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Jadi kalo bapak lagi download pun, yang akan diutamakan tetap game online nya. Itu namanya prioritas, dan yang menentukan adalah AI.
Fitur selanjutnya adalah ASUS GameFirst III yang akan mengoptimalkan koneksi internet untuk kebutuhan gaming dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Jadi kalo bapak lagi download pun, yang akan diutamakan tetap game online nya. Itu namanya prioritas, dan yang menentukan adalah AI.
Ada juga anti-ghosting, kayak pendahulu nya juga. Jadi bapak-bapak kalau sempat menekan beberapa tombol bersamaan, mungkin akibat tergesa-gesa atau jari nya emang gede, fitur ini akan memprediksi mana yang paling relevan. Jadi gak masalah kalau bapak lagi main game, panik pas ada lawan dan kepencet banyak tombol. Kecuali kalo nyokap atau istri udah marah karena kelupaan makan, mending ALT+F4.
Anti-ghosting juga didukung keyboard mekanis khusus bernama MechTAG atau Mechanical Tactile Advanced Gaming. MechTAG punya ukuran yang tipis dengan bobot ringan, dengan teknologi ini bapak bisa mudah menekan tombol keyboard nya. Karena sudah dirancang responsif oleh ASUS.
Backlit Keyboardnya juga sudah RGB dan bisa di sesuaikan baik warna maupun mode pencahayaannya via aplikasi Asus ROG Aura. Dari sisi handling, Asus ROG GX800 punya dimensi ketebalan yang jauh lebih tipis dari brand lain yang menawarkan produk 18.4-inch.. Akan semakin realistis dan nyaman dipake. Gila ajib bener.
PIRTUAL REALITI ALIAS VR
Udah lah, gak usah dijelasin lah ya soal VR, pasti udah pada tau. Kalo gak tau, mending jangan baca review ini, ntar pusing sendiri.
Tapi buat aktifin pirtual realiti di ASUS ROG GX800, bapak-bapak harus menyambungkan layar dengan dua monitor 4K menggunakan Display Port 1.3 atau langsung ke satu layar beresolusi 8K. Tapi inget, main game horror jangan sampe terkencing-kencing. Malu ama tetangga pak.
Backlit Keyboardnya juga sudah RGB dan bisa di sesuaikan baik warna maupun mode pencahayaannya via aplikasi Asus ROG Aura. Dari sisi handling, Asus ROG GX800 punya dimensi ketebalan yang jauh lebih tipis dari brand lain yang menawarkan produk 18.4-inch.. Akan semakin realistis dan nyaman dipake. Gila ajib bener.
PIRTUAL REALITI ALIAS VR
Udah lah, gak usah dijelasin lah ya soal VR, pasti udah pada tau. Kalo gak tau, mending jangan baca review ini, ntar pusing sendiri.
Tapi buat aktifin pirtual realiti di ASUS ROG GX800, bapak-bapak harus menyambungkan layar dengan dua monitor 4K menggunakan Display Port 1.3 atau langsung ke satu layar beresolusi 8K. Tapi inget, main game horror jangan sampe terkencing-kencing. Malu ama tetangga pak.
AMBASSADOR-NYA CHANDRA "INSTAGRAM VERIFIED" LIOW
Yoooo, ASUS ROG gue udah siap yoooo. Eee sorry, itu Kemal.
Chandra Liow bukan nama baru buat ASUS. Dia udah pake ASUS ROG udah sejak dulu, bikin tugas kuliahnya, edit video dan main game. Akhirnya, berbuah manis juga. Sebelumnya Chandra juga udah jadi ambassador untuk ASUS ROG . Chandra Liow sendiri menjadi endorser keempat Asus. Yang lain nya kalo gak salah cewek-cewek gamers (gemes) deh, haha googling aja yah.
DIRIPIUW ALVA JONATHAN
Siapa sih Alva Jonathan? Dia adalah Juara Kompetisi Overclock Dunia. Nah, dari pencapaiannya, udah pada tau ya perannya dia di hari peluncuran ASUS ROG GX800?
Ya nge-review dan ngasih demo lah, terus apa sih kata sang juara?
Dikutip dari beberapa media,
"Dengan RAM sebesar ini, pengguna bisa membuka browser hingga ratusan tab tanpa harus takut sistemnya bentrok". Pada sesi demo Alva “Lucky_n00b” Jonathan memperlihatkan jika kemampuan gaming ASUS ROG GX800 masih dapat ditingkatkan secara signifikan dengan meng-overclock prosesor bahkan saat game dijalankan di resolusi 4K/Ultra HD. Alva “Lucky_n00b” Jonathan juga memperlihatkan jika ASUS ROG GX800 saat ini bertengger di posisi pertama pada kompetisi online yang dilakukan HWBOT untuk kategori notebook/laptop. Proses overclocking pada ASUS ROG GX800 pun dapat dilakukan dengan lebih mudah bahkan untuk pemula dengan menggunakan aplikasi bawaan Gaming Center.BENCHMARK ASUS ROG GX800
Buat yang belum tahu, arti Benchmark adalah teknik pengetesan dengan menggunakan suatu nilai standar. Suatu program atau pekerjaan yang melakukan perbandingan kemampuan dari berbagai kerja dari beberapa peralatan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pada produk yang baru. Hadeuh ribet, pokoknya ngetes produk baru lah gitu.
Sebenarnya ada tiga buah mode di ASUS GX800; extreme, optimized dan standard. Secara otomatis ketika mode nya ditingkatkan, dari standard menuju optimized dan ekstrim, kemampuannya akan langsung meningkat. Daripada menunggu lama, mending kita langsung aja ke mode ekstrim. Bener-bener ekstrim apa kagak ni pak.
What the ..., udah lah nyerah, bener-bener ekstrim ini. Fix, gak mau ngetes lagi, udah cukup.
Endingnya nih ya, target market. Dari spek, harga dan beberapa berita di media. Kayaknya ASUS ROG GX800 ditujukan untuk Overclocker, Gamer Profesional dan Youtuber Gaming. Eits, tapi jangan salah arti. Gamer profesional bukan berarti gamer level profesional, tapi orang-orang yang memang berprofesi sebagai gamer. Sebagai tester kah, sebagai youtuber kah, sebagai reviewer kah, macam-macam. Tidak menutup kemungkinan untuk bapak-bapak sekalian yang bekerja di industri kreatif, contohnya untuk editing video dan pembuatan animasi.
Oke teman-teman, bapak-bapak, ibu-ibu semuanya yang ada disini. Itulah dia ripiuw laptop ASUS ROG GX800 dari Mr. Tamvan dan Rajin Menavung. Hope you enjoy it, dan akhirnya memang terbukti, 95 juta rupiah adalah harga yang pantas untuk monster byutipul ini. Spesifikasi dalam bentuk tabel bisa bapak-bapak lihat dibawah, biar lebih terstruktur.
Main Spec. | ROG GX800 (G-SYNC) |
CPU | Intel® Core™ i7-7820HK processor overclock up to 4,2GHz |
Operating System | Windows 10 Home |
Memory | 64GB DDR4 up to 2800MHz |
Storage | M.2 PCIEX4 NVMe 512G*3 RAID0 |
Display | 18.4” Anti Glare UHD IPS LED backlight (3840X2160) with G-SYNC |
Graphics | NVIDIA® GeForce® GTX 1080 SLI 16GB GDDR5 VRAM |
Input/Output | 1 x Microphone-in/Headphone-out jack, 1 x VGA port/Mini D-sub 15-pin for external monitor, 3 x USB 3.0 port(s), 2 x USB 3.1 port(s), 1 x RJ45 LAN Jack for LAN insert, 1 x HDMI, 1x Thunderbolt |
Camera | Built-in HD camera and array mic |
Connectivity | Integrated 802.11ac, BT 4.0 support |
Audio | Built-in Speakers and Analog Microphone, Built-in Azalia compliant audio chip, SonicMaster. Built-in subwoofer, 4 speakers. ESS Sabre Headphone DAC to enhance audio performance. |
Dimension | |
Battery | |
MSRP | |
Warranty | 2 years full global warranty |
Semoga nanti aku di endorse ASUS (ngimpi). Hello ASUS, aku Kurniadi Ilham (@choukyin), penulis dan fotografer, nominasi street photography award dunia lho, haha. Malah tambah ngawur, padahal gak menang, cuma sampai nominasi.
See ya in the next article. KUDTU...