Senin, 30 November 2015

Street Photography Festival 2015 "Jendela Dunia Untuk Mentawai"

Mentawai dikenal sebagai negeri tato, surga wisata, surga flora dan fauna dan surganya surfer.

www.seabournsurf.com
Tato Mentawai atau Titi adalah jenis tato yang dilukis di atas tubuh orang di suku Mentawai di kepulauan Mentawai. Bagi orang Mentawai, tato merupakan busana abadi yang dapat dibawa mati. Hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Mentawai. Mentawai pun memiliki alam yang sangat indah, flora dan fauna langka banyak ditemukan disini. Apalagi terjangan ombaknya yang sangat tinggi, menjadikan Mentawai sebagai penyelenggara World Champions Surfing Series atau Seri Kejuaraan Dunia Selancar Air yang dijadwalkan tiap bulan Agustus. Dengan adanya kejuaraan ini, Mentawai bisa menjaring 3000 wisatawan asing pada 2007. Sebanyak 60% dari wisatawan yang datang berasal dari Australia, 39% dari Amerika Serikat, dan sisanya dari Eropa, dan Asia. Wisatawan rata-rata menghabiskan US$ 2.500 selama berselancar di Mentawai.

Mentawai adalah negeri yang indah, bagaikan seorang putri yang sangat cantik. Namun kondisi rakyat disana sangat jauh dari kata mewah, apalagi dari segi pendidikan.

SD di Tinambu, Siberut, Mentawai © Zulfikar (Sawokuini Production)
Kondisi ini bagaikan luka di tubuh seorang putri nan cantik dan elok. Itik berenang dalam air mati kehausan, ayam bertelur di padi mati kelaparan. Tentu kita pernah mendengar peribahasa tadi di bangku sekolah. Keterbatasan sarana prasarana di segi pendidikan adalah salah satu hal yang menjadikan peribahasa tadi sangat cocok digunakan. Di daerah Tinambu, Siberut, satu sekolah dasar terdiri dari empat kelas. Mereka dididik oleh dua orang guru dalam satu ruangan tanpa sekat antar kelas.

Kondisi tersebut membawa Komunitas Street Photo Hunter untuk ikut andil membantu pendidikan dasar di Tinambu, Mentawai melalui media street photography. Komunitas Street Photo Hunter membentuk sebuah event bernama Street Photography Festival, Sumatera Barat dengan tema Jendela Dunia untuk Mentawai. Kegiatan ini terdiri dari empat kegiatan utama dan dua kegiatan pendukung. Kegiatan utama terdiri dari Pameran Foto, Workshop Street Photography, Photowalk dan Lelang Foto. Sedangkan untuk kegiatan pendukung ada panggung hiburan akustik dan street food. Untuk persiapan dan pelaksanaan, Street Photo Hunters menggalang dana dengan cara crowdfunding.


Street Photography Festival 2015 © Oscar Perdana (Zimper Grafika)
Ketua Pelaksana Street Photography Festival, Muhammad Ikhwan menerangkan, “Street Photography Festival, Jendela Dunia untuk Mentawai adalah sebuah kegiatan, simbol dan kunci agar bisa menyentuh banyak pihak. Kami ingin kegiatan ini menghasilkan dampak positif bagi semua orang. Pameran Foto di ruang publik bertujuan untuk menampilkan karya fotografi kepada publik. Workshop Street Photography dan Photowalk adalah sarana edukasi street photography di Sumatera Barat. Di kegiatan lelang foto, kami mengundang banyak pihak, pelaku usaha, seniman, penikmat foto, stakeholder di Sumatera Barat. Hasil lelang foto akan kita salurkan untuk sarana prasarana pendidikan dasar di Tinambu. Kami ingin membukakan jendela dunia untuk anak-anak ini, membuka jendela hati kita semua agar lebih peduli terhadap sesama. Saya yakin jika tujuan ini sampai kepada banyak orang, akan ada jendela-jendela dunia lain yang akan muncul. Seperti efek I like Monday yang menyebar seperti virus.”

Street Photography Festival 2015 akan dilaksanakan mulai tanggal 11-12 Desember 2015 di Badan Perpustakaan Daerah dan Kearsipan, Sumatera Barat. Untuk info lebih lengkap silahkan kunjungi streetphotohunters.blogspot.co.id atau hubungi 08982698071.

original post by streetphotohunters

Jumat, 06 November 2015

Jendela Dunia untuk Mentawai

Assalamualaikum

Hari ini saya sedang berada di Bank Indonesia, Padang dalam kegiatan Pesta Wirausaha Tangan di Atas. Saya ikut memeriahkan ini di booth komunitas nomor 22, Street Photo Hunters.

Di kegiatan ini saya meng-kampanye-kan Jendela Dunia untuk Mentawai. 

Copyright Zulfikar

Jendela dunia untuk Mentawai adalah sebuah program amal untuk pendidikan anak-anak di Bumi Sikerei melalui fotografi. Mentawai adalah salah satu kabupaten di Sumatera Barat yang terpisah dengan pulau Sumatera. 
Wilayah yang jauh dari pusat kota membuat daerah ini lambat berkembang, termasuk dari segi pendidikan. Pendidikan di Mentawai sangat terbatas, baik dari segi perlengkapan maupun peralatan, khususnya di Bumi Sikerei. Mereka sekolah di Balai-Balai Desa tanpa adanya sekat antar kelas, empat kelas dengan dua orang guru. 
Lemari buku juga belum ada, oleh sebab itu semua buku di bawa pulang oleh guru setelah proses belajar mengajar selesai. Di sisi lain, anak-anak ini memiliki semangat yang tinggi untuk sekolah. Orang tua mereka pun sangat ingin anak-anaknya untuk bisa sekolah. 
Ironi, anak-anak ini memiliki keinginan yang kuat namun tidak memiliki prasarana yang memadai.

Demikian narasi yang disampaikan Muhammad Ikhwan, Ketua Street Photography Festival 2015 Sumatera Barat. Street Photo Hunters ingin agar hasil karya ini tidak hanya bernilai dari sisi seni, namun juga berdampak secara langsung maupun tidak langsung kepada kehidupan sosial, ekonomi, masyarakat, dll.

Dari sisi seni tentunya kegiatan SPH sampai saat ini sudah memberikan dampak yang besar, tidak hanya di Sumatera Barat, bahkan sudah sampai ke level internasional. Contohnya, SPH pernah ikut andil dalam kegiatan One Minute On Earth, sebuah kegiatan amal untuk anak-anak Jalanan di Afrika yang di manage oleh Kujaja di Jerman.
Dari sisi sosial dan charity SPH tidak ingin hanya sekedar memberikan begitu saja. SPH ingin pesan dan keinginan mereka untuk membantu anak-anak di Bumi Sikerei juga dirasakan oleh banyak orang. Oleh karena itu kegiatan dimulai dari Pameran Foto (Mengenalkan Street Photography) > Workshop Street Photography (Edukasi) > Street Hunting (Mengaplikasikan ilmu yang didapat dari Workshop) > Lelang Foto (Penjualan hak pakai foto) > Jendela Dunia untuk Mentawai (Kegiatan amal). Jadi kegiatan ini bisa menjangkau banyak pihak, tidak hanya Penyelenggara, Donatur dan Anak-Anak di Bumi Sikerei, tapi juga bisa menyentuh hati orang banyak.

Kamu bisa ikut membantu secara aktif dengan cara donasi ke kitabisa.com/jendeladuniamentawai/  (reviewing). Video campaign Jendela Dunia untuk Mentawai bisa dilihat di https://www.youtube.com/JendelaDuniaUtkMentawai 

Secara individual, saya sempat berpikir kenapa pendidikan di Bumi Sikerei sangat jauh dari kata memadai. Bisa teman-teman bayangkan satu ruangan dibagi 4 kelas, tidak ada sekat, duduk saling membelakangi dengan kelas lain, yang ini belajarnya berhitung yang dibelakang belajarnya membaca, suara bercampur dalam satu ruangan, dua guru berganti-gantian mengajar di empat kelas. Ketika saya bertemu aktivis dari Yayasan Citra Mandiri Mentawai. Mereka mengutarakan bahwa anak-anak di Bumi Sikerei sangat membutuhkan perlengkapan sekolah seperti buku tulis, alat tulis, buku pelajaran, seragam sekolah, tas sekolah, sepatu, buku pelajaran, lemari buku, dll. Namun yang menjadi prioritas mendasar adalah guru dan trainer untuk para guru. Guru disana rata-rata merupakan penduduk asli tamatan SMA. 

Saya sendiri pernah menjadi guru SMK selama satu semester. Melihat keadaan di Bumi Sikerei ini saya merasa sangat tersentuh. Kondisinya sangat berbeda dengan sekolah yang saya kunjungi. Dari video dokumentasi yang direkam oleh Zulfikar, saya mendapatkan gambaran jelas kondisi disana. Ternyata jauh lebih menyedihkan dibandingkan dengan yang saya bayangkan. Saya pun menitikkan air mata ketika melihat video dokumentasi tersebut. Untuk orang yang jarang mengeluarkan air mata, ini merupakan sebuah keadaan yang luar biasa bagi saya. 

Saya bertanya kembali, apakah program SM3T dari Universitas Negeri Padang, Perguruan Tinggi tempat saya bernaung tidak menyentuh daerah ini. Padahal saya pernah mendapatkan informasi bahwa SM3T juga ada untuk daerah Mentawai. Ternyata program yang menyediakan calon guru ini diperuntukkan untuk daerah Papua, Nusa Tenggara dan Aceh. Mungkin ada beberapa alasan oleh para pengambil kebijakan kenapa Mentawai tidak termasuk dalam SM3T, saya tidak tahu. Tapi keadaan ini seperti pribahasa yang pernah saya dengar sewaktu masih berseragam SD, "Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, Semut di seberang lautan tampak". Ini adalah realita pribahasa yang saya pelajari saat SD, teman-teman semua apakah merasakan hal yang sama dengan saya?

Jumat, 02 Oktober 2015

Wadah Fotografi Orang Minangkabau, #udaunipajalan

Hai

Butuh tenaga ekstra disaat saya melakukan banyak hal sekaligus, kuliah, kerja, kegiatan di Street Photo Hunters, mempersiapkan event Street Photography Festival dan ada satu lagi yang baru. Kali ini saya mau cerita tentang Uda Uni Pajalan. 

Uda uni pajalan adalah gagasan dari Tomi Saputra, salah satu senior saya ketika di bangku SMA. Ide nya sederhana namun elegan. Kenapa sederhana? Tujuan dari Uda Uni Pajalan adalah sebagai wadah fotografi untuk semua orang Minang, dimanapun mereka berada, apa yang mereka lihat, apa yang ada di sekitar mereka. Lantas kenapa saya sebut elegan? Karena cuma untuk orang Minang saja. Seperti yang kita tau, orang Minang sangat suka merantau, mereka ada dimana-mana, pastinya semua foto akan jadi beragam. 

How it works?
Uda Uni Pajalan dikemas dalam sebuah akun @udaunipajalan dengan hashtag #udaunipajalan di Instagram. Nantinya kamu juga bisa melihat karya fotografi dari uda uni dari berbagai daerah. Foto yang sudah masuk dengan hashtag #udaunipajalan akan dikurasi oleh tim kurator dan tampil di akun @udaunipajalan. Kamu bisa upload foto apapun, kecuali selfie sama nude ya. Silahkan berkreasi, potret apa yang uda uni suka.

Kamu orang Minang dan suka fotografi? Yuk upload foto mu di instagram dan sertakan hashtag #udaunipajalan. 

Terima kasih, sampai jumpa di postingan saya selanjutnya. 

[EVENT] Beramal Lewat Fotografi

Tahun ini, event internasional ONE MINUTE ON EARTH kembali diadakan. Event ini adalah event amal lewat fotografi. Sebelum saya jelaskan prosedurnya ada baiknya saya ceritakan sedikit latar belakang event ini.



One Minute On Earth digagas oleh Gido dan Jo Williams, Street Photographer yang berdomisili di Jerman. Mereka berdua adalah founder dari kujaja.com, sebuah organisasi fotografi yang berbasis di Hamburg, Jerman. Ide ini tercetus begitu saja, iseng-iseng, namun ternyata ini adalah ide yang sangat brilian. Mereka ingin memberikan bantuan kepada anak-anak yang membutuhkan lewat fotografi. Satu menit, bisakah untuk merubah dunia, bisakah untuk membuat dampak yang besar. Ternyata bisa jika dilakukan oleh banyak orang. Kita hidup didunia ini dalam rentang waktu yang berbeda, kamu bisa saja membaca postingan ini pada malam hari, di luar sana ada orang lain membaca nya di siang hari.

One Minute On Earth, bersama-sama memotret dalam waktu satu menit, di seluruh dunia. Foto dari semua fotografer tadi akan dikemas menjadi satu buku (photobook), tentunya setelah proses kurasi. Kemudian buku tersebut dijual secara online melalui blurb.com. Profit/ keuntungan dari penjualan buku ini akan didonasikan kepada anak-anak yang membutuhkan. Di tahun 2013, profit didonasikan untuk anak-anak jalanan di Kolkata, India. Tahun 2014, didonasikan untuk panti asuhan di Cape Town, Afrika. Sedangkan untuk tahun ini akan didonasikan untuk anak-anak di daerah Middle-East.

Tahun 2015 ini, One Minute On Earth kembali diadakan pada tanggal 10 Oktober jam 10:10:10 GMT atau jika dikonversi ke waktu WIB di Indonesia jam 17:10:10. Hanya satu menit, artinya selesai pada jam 17:11:10 WIB. Event ini terbuka untuk umum, yang artinya tidak hanya fotografer profesional yang bisa ikut. Lantas bagaimana prosedurnya? Mari kita ikuti langkah di bawah ini.
  1. Mendaftar di situs http://www.kujaja.com/en/
  2. Setelah kamu menjadi member kujaja, buka http://www.kujaja.com/en/photobooks/show/one-minute-on-earth-2015
  3. Klik join this book
  4. Kemudian kamu sudah bisa bergabung di event ini bersama seluruh fotografer yang ikut OMOE 2015, kamu bisa cek siapa saja yang ikut pada tab member
  5. Silahkan kamu koreksi waktu untuk daerahmu, misalnya untuk WIB, menjadi jam 17:10:10.
  6. Kamu boleh memotret apapun yang kamu suka (landscape, seascape, street photography, people, flower, portrait, conceptual) dengan satu syarat, ada unsur langit dalam fotomu
  7. Kamu bisa mengajak teman atau komunitas mu untuk bergabung dan bisa memotret bersama
  8. Persiapkan semua nya sebelum jam yang ditentukan agar disaat eksekusi kamu sudah siap
  9. Kamu boleh memotret sebanyak yang kamu mau dalam rentang waktu satu menit.
  10. Pilih 3 foto terbaikmu (maksimal 5) untuk diupload di kujaja, kamu bisa menguploadnya di link http://www.kujaja.com/en/photobooks/show/one-minute-on-earth-2015
  11. Jika kamu tidak bisa memotret 3 foto dalam satu menit, misalnya kamu terkendala karena cuaca. Kamu bisa mengupload satu foto saja.
  12. Untuk perlatan, tidak ada batasan, kamu bisa menggunakan kamera handphone, kamera compact, kamera mirrorless atau kamera DSLR.
  13. Upload dengan ukuran 3000x2500 pixel dgn min 240dpi!!), lebih dari itu lebih baik. Editing minor diperbolehkan.
  14. Watermark dan Border tidak diperbolehkan
  15. Sertakan keterangan pada bagian deskripsi (deskripsi foto dan deskripsi tentang kamu)
  16. Foto yang sudah diupload nantinya akan dikurasi oleh tim kurator kujaja
  17. Foto yang sudah dikurasi akan dimasukkan ke dalam photobook sedangkan untuk foto yang tidak lolos kurasi tidak akan dimasukkan ke dalam photobook, tapi masih akan tayang di situs kujaja
  18. Foto yang masuk ke kujaja otomatis akan diberi hak cipta dari kujaja (copyright) 
  19. One Minute On Earth adalah non-profit book. Untuk buku profitnya akan didonasikan 100% untuk anak-anak di Middle-East
Hope you all join. Saya sendiri sudah bergabung dan ini adalah kali kedua saya ikut One Minute On Earth. Pada saat memotret, walaupun sendirian tapi saya tidak merasa sendiri, karena di saat bersamaan saya dan rekan-rekan lain di seluruh dunia sama-sama memencet shutter.

Bagaimana? Sekarang kamu percaya satu menit bisa menghasilkan dampak yang besar?

Selasa, 28 Juli 2015

FJB Padang dan Bisnes Internasional

Assalamualaikum sobat blogger

Sudah hampir jam 3 pagi tapi mata masih belum ngantuk. Daripada makin susah tidur mending saya bikin tulisan dulu. Sebenarnya sudah banyak yang mau saya tulis, namun ada-ada saja yang menghalangi, banyak kegiatan, ngantuk, dll.

Kali ini saya mau bahas mengenai postingan yang lagi hot di FJB Padang. Kenapa saya kasih judul FJB Padang dan Bisnes Internasional? Bukannya kalimat yang betul itu Bisnis? Gak tau lah saya cuma ngutip dari salah satu member yang komen di hot thread tersebut (udah kayak kaskus aja). 

FJB Padang sendiri adalah salah satu grup di facebook yang berfungsi sebagai wadah bagi para membernya untuk kegiatan jual beli produk (mungkin jasa juga termasuk), khusus daerah Sumatera Barat. Waktu member nya masih sekitar 5000, postingan masih normal, komentar masih normal. Seiring berjalan waktu, member bertambah, komentar mulai beragam, mulai dari yang gak penting sampai yang emang serius mau transaksi. Saya jadi ingat grup FJB Pekanbaru yang tenar, namun postingan banyak yang gak sesuai, ada yang jual kolor bekas lah, jual batu kecil depan rumahnya, sampai jual jasa esek-esek, aneh-aneh semua. Polisi FJB pun kewalahan, karena member yang banyak, postingan yang muncul tiap sebentar, gak semua bisa dikontrol. Kita balik lagi ke FJB Padang, jadi ada yang bikin iklan produk Yamaha. Pengiklan kayaknya sales Yamaha, deskripsinya jelas, kontaknya ada, fotonya ada plus cewek SPH diatas motor, lengkap semua. Fotonya gak saya masukin di tulisan saya ini karena agak seksi gimana gitu, hehe.


Nah, ini nih iklannya, ada promonya lagi. Tapi disini saya tekankan saya sama sekali tidak ada kaitan dengan pihak Yamaha & pihak pengiklan juga, ulasan ini murni saya yang buat tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Udah, kita lanjut ya ke bagian komentar. Untuk nama akun fb yang ngasih komentar saya samarkan, saya kasih kotak berwarna.

Warna Hitam : Yang komen
Warna Biru : Pengiklan
Warna Abu-Abu : Nama orang yang di mention dalam komentar
Warna Merah: Admin
Kurniadi Ilham : Saya (gak disensor)



Ini yang saya maksud bisnes internasional, hehehe gapapa lah ya, hiburan tengah malam. Komentar pun sudah semakin panas.

Makin panas nih



Postingan berujung saling caci maki, entah siapa yang salah. Semua komen dengan argumen masing-masing. Kalau saya punya pendapat sendiri, menurut saya Pengiklan tidak salah, wajar lah ada promo begitu, namanya juga strategi. Namun ngomong kasar gak akan menyelesaikan apapun. Ya kalau mau, silahkan tanya, tanya nya yang normal aja. Misalnya bisa ketemuan gak om? Kantornya dimana om? Kapan ada di kantor? Untuk tipe yang lain ada promo juga gak?. Kalau gak mau, silahkan scroll aja kebawah, cari iklan lain yang sesuai sama keinginan kamu. Jangan lupa, setiap grup pasti punya aturan, ikuti, patuhi, kalau gak suka aturannya kamu tinggal cari grup lain sesuai keinginan kamu.

Sama seperti tulisan saya ini, kamu bisa berargumen apapun, mungkin kamu juga punya pendapat sendiri yang beda dengan saya. Namun komentar itu harus lah beretika, jangan dipikir zaman demokrasi kamu bisa ngeluarin kata-kata sembarangan. Hargai orang lain, maka orang lain pasti juga akan hargain kamu. Kalau ada yang salah, ngomong baik-baik, kasih pengertian, alasan, dll, pasti jadinya enak. Kita orang Minangkabau, belajar Kato nan Ampek, belajar tata krama, dan masih banyak lagi. Kalau mau tetap ngomong kasar seperti beberapa komentar diatas, ngobrol aja noh sama orang-orangan sawah, atau sama kebo sekalian.

Sekian terima kasih.
Semoga bermanfaat bagi saya dan sobat blogger semua
Semoga menjadi pribadi yang lebih baik.
Wassalam.

Minggu, 05 Juli 2015

Congratulations Kurniadi Ilham

Assalamualaikum
Selamat siang semua.

Akhir-akhir ini saya memang jarang sekali menulis, mungkin teman-teman lihat ada sarang laba-laba di pojok kanan atas atau ada gelandangan tidur di bawah. Haha saya becanda, gak sampai segitunya kali.

Kali ini saya pengen agak narsis dibanding biasanya, kepingin eksis juga. Beberapa waktu yang lalu saya buka akun gmail saya, sebenarnya memang setiap hari sih saya buka email. Inbox saya biasa nya cuma berisi pemberitahuan update dari beberapa website yang saya ikuti, ada juga info lowongan pekerjaan, ada juga voucher diskon dari beberapa eCommerce. Saya terhenti di satu email, biasa nya sih saya abaikan, karena isinya cuma pemberitahuan kegiatan baru di World Street Photography. 



Yang belum sempat mengikuti saya, akan saya kasih tau lagi. Saya seorang Entrepreneur, Street Photographer, Copywriter, Audio Editor, dll. Kembali ke email tadi, saya melihat tulisan Congratulations. Saya buka, saya baca, usek-usek mata, gak percaya, usek-usek mata lagi, dan saya lupa paket internet udah mau habis. Saya close tab lain, kemudian saya lihat baik-baik email tadi, ternyata saya terpilih sebagai Nominator Best Street Photography dari World Street Photography. Tentu saja saya sangat senang, karena penghargaan ini datang dari grup internasional. Walau baru masuk sebagai nominator, tapi saya merasa sangat senang, semoga nantinya bisa lolos.

Passion, Love, Life.

Sampai jumpa di postingan selanjutnya teman-teman.

Selasa, 19 Mei 2015

Desperindag Jabar : Warga Bandung Harus Waspadai Beredarnya Beras Plastik



BANDUNG - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Ferry Sofwan meminta warga Bandung dan masyarakat untuk mewaspadai peredaran beras plastik. Saat ini, peredaran beras plastik mulai masuk ke wilayah Jawa Barat terbukti dengan adanya temuan beras plastik di wilayah Bekasi Timur.

"Adanya temuan berarti sudah ketahuan, jadi bisa kita telusuri," kata Ferry di Gedung Sate, Selasa (19/5).

Ia mengaku mendapat informasi soal beras plastik ini melalui media sosial. Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan untuk mencari tahu keberadaan komoditi berbahaya tersebut.

Selain itu, Disperindag juga akan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian mengingat keberadaan beras plastik akan sangat merugikan konsumen. Pihaknya lalu akan membandingkan beras asli dan beras plastik tersebut.

"Beras plastik ini dipastikan dijual dengan kategori beras medium sehingga akan sulit melakukan penelusuran sumbernya. Konsumen juga kami minta berhati-hati saat membeli beras impor mengingat pemerintah tidak mengimpor beras pada tahun ini," ujarnya. (Tribun)

Jajanan Khas Bandung yang Menyita Perhatian Pecinta Kuliner



BANDUNG - Makanan khas tradisional khas Bandung memang sangat banyak. Namun, dari sekian banyak jajanan manis khas Bandung, ada beberapa jajanan manis yang terkenal enak banget. Meskipun merupakan jajanan tradisional, bukan berarti jajanan manis ini memiliki cita rasa biasa saja. Bahan dasar sederhana dipadu pengolahan sederhana membuat jajanan manis ini cukup menyita perhatian.

Jika Anda termasuk pencinta makanan manis dan tengah berkunjung ke Kota Bandung, tidak ada salahnya untuk mencoba cita rasa sederhana yang berkesan dari jajanan manis tradisional. Berikut ini merupakan jajanan manis tradisional khas Bandung yang bisa menjadi referensi berburu kuliner manis.

Ini Dia 3 Jajanan Manis Tradisional Khas Bandung

1. Colenak


Bandung memang terkenal dengan oleh-oleh peyeumnya. Peyeum atau tape merupakan bahan dasar pembuatan colenak. Colenak dibuat dari tape singkong yang dibakar, lalu diguyur saus kinca dan kelapa parut. Tape bakar ini sangat nikmat dicocol dengan kinca dan kelapa sehingga dinamai colenak yang berarti ‘dicocol enak’. Jajanan tradisional ini sudah ada sejak 1930-an.

Meskipun merupakan jajanan tradisional, colenak memiliki banyak penggemar dari kalangan warga Bandung maupun luar kota. Salah satu tempat jajan colenak paling terkenal di Bandung adalah Colenak Murdi Putra di Jl. Ahmad Yani No. 733. Usaha ini dijalankan secara turun-temurun dan tidak pernah kehilangan penggemar.


2. Kue Balok



Kue balok merupakan jajanan manis khas Bandung yang sudah ada sejak 1960-an. Jajanan ini terbuat dari adonan tepung terigu dan susu, lalu dipanggang di atas cetakan berbentuk balok. Sebenarnya, kue balok mirip dengan kue pukis tetapi ukurannya lebih besar. Karena bentuknya seperti balok, disebutlah kue balok.

Jajanan ini sangat cocok dinikmati sebagai teman minum kopi pagi hari. Ukurannya yang besar membuat kue ini disebut “jibeuh” atau “hiji sebeuh” alias satu pun kenyang. Kue balok dapat ditemui dengan mudah di warung kopi pinggir jalan, namun yang paling terkenal di Bandung ada di Simpang Gandok (pertigaan Jl. Ciumbuleuit dan Jl. Cihampelas).

3. Awug



Satu lagi jajanan manis tradisional khas Bandung yang wajib dicoba, yaitu awug. Jajanan ini terbuat dari tepung beras, gula merah, dan parutan kelapa. Awug ditempatkan dalam cetakan bambu dengan cara berlapis antara tepung serta gula dan parutan kelapa. Awug sangat enak disantap selagi hangat untuk teman santai sore hari.

Di Bandung, penjual awug paling terkenal dan enak ada di Jl. Cibeunying sehingga disebut Awug Cibeunying. Tempat awug yang sudah berjualan sejak 1980-an ini selalu ramai pelanggan karena rasanya yang enak. Tidak salah jika Awug Cibeunying masuk daftar jajanan manis tradisional khas Bandung yang sangat wajib dicoba. (Sebandung)

Melihat Bandung Makin Romantis di "Lutung Kasarung"



BANDUNG - Tempat makan romantis di Bandung yang selanjutya adalah Dusun Bambu. Dusun Bmbu ini adalah sebuah restoran yang memiliki konsep cukup unik. Tema yang diangkat adalah green architecture. Untuk konsepnya sendiri yaitu restoran ramah lingkungan. Bukan hanya ada restoran, di sini juga terdapat wahana permainan seperti flying fox. Di sini juga ada bungalow dan sebuah area yang disebut “Lutung Kasarung”.


Tempat ini lebih menerupai sangkar burung yang ada di atas pohon. Dari tempat ini, suasana yang sangat romantis akan semakin terasa karena pengunjung bisa melihat Susana Bandung dari atas sambil menikmati menu makanna dari restoran ini. Anda tertarik? Tunggu apalagi? Kunjungi Dusun Bambu di jalan Kolonel Maasturi KM 11 Cisarua. (Sebandung)

Senin, 18 Mei 2015

Masjid Bergaya Tionghoa di Bandung



BANDUNG - Pernahkah Anda melihat masjid Tionghoa di Bandung? Masjid ini maksudnya adalah masjid bergaya Tionghoa. Jarang bangunan masjid berdiri dengan desain arsitektur Tionghoa. Masjid Lautze 2 merupakan salah satu diantaranya. Jika kita tidak teliti maka kita bisa mengira bangunan di pinggiran Jalan Tamblong ini adalah sebuah klenteng atau toko milik warga etnis Tionghoa. Bangunan ini memang berada di antara ruko dan tidak terlihat seperti masjid biasa. Hal inilah yang menjadi keunikan dan kekhasan dari Masjid Lautze.

Masjid Tionghoa – Masjid Bergaya Tionghoa di Bandung
Masjid Lautze memang sangat bergaya Tionghoa. Bangunan ini memiliki cat utama berwarna merah, seperti banyak dipakai di bangunan bergaya Tionghoa. Warna merah dan emas memang banyak dipakai oleh orang Tionghoa karena dianggap memberikan keberuntungan. Warna merah ini membuat Masjid Lautze terlihat mencolok dibandingkan dengan bangunan di sekitarnya. Penanda mencolok lainnya adalah kubah berwarna merah yang mencirikan bangunan ini adalah sebuah masjid.

Masjid Tionghoa Lautze ini memang didirikan oleh seorang Tionghoa mualaf bernama Oei Theng Hien. Dia membangun bangunan ini pada tahun 1987. Haji Karim Oei, panggilan akrabnya, memang menginginkan pusat dan wadah perkumpulan dan informasi bagi Islam Tionghoa. Dia telah mendirikan Majid Lautze 1 di Jalan Lautze No. 89, pada tahun 1991. Bangunan ini awalnya hanya berfungsi untuk kantor dengan ada ruangan sholat. Ternyata, banyak warga sekitar yang ikut sholat berjamaah di tempat ini. Akhirnya bangunan ini dijadikan masjid dan dinamakan Lautze, sesuai dengan nama jalannya.

Bangunan Majid Lautze 2 sendiri didesain dengan perpaduan gaya Tionghoa dan masjid pada umumnya. Masjid ini didirikan di Jalan Tamblong karena berada di pusat kota dan mudah dijangkau. Bangunan ini juga berada di pinggir jalan sehingga nampak oleh para pengendara. Bangunan ini menggabungkan gaya Tionghoa, terlihat dari ornamen lampu, tangga, dan interior, serta gaya masjid pribumi. Warna merah memang sengaja dipakai agar warga Tionghoa muslim merasa lekat dengan budayanya. Diharapkan para mualaf Tionghoa tidak canggung untuk mendatangi masjid yang sesuai dengan budayanya.

Walau memiliki nuansa Tionghoa yang khas, namun Masjid Lautze 2 ini terbuka untuk umum. Masjid memang tidak memiliki batasan jamaah dan selalu terbuka bagi siapa saja. Pengurus masjid juga tidak hanya dari etnis Tionghoa, namun juga diisi oleh banyak warga sekitar yang asli Sunda.

Pada hari besar Islam, masjid Tionghoa juga selalu ramai. Apalagi saat bulan Ramadhan tiba. Masjid ini selalu diramaikan dengan jamaah yang datang dari sekitar atau para muslim Tionghoa dari penjuru Bandung. Masjid Lautze 2 menunjukkan keragaman dan keunikan umat beragama di Indonesia. (Sebandung)

Gedung Sate Warisan Arsitektur Bangsa Belanda



BANDUNG - Satu lagi bukti sejarah peninggalan bangsa Belanda yang sampai sekarang masih awet adalah Gedung Sate.  Gedung Sate merupakan gedung tersohor di kota Bandung. Gedung yang menjadi kebanggaan masyarakat Jawa barat diantara gedung-gedung lainnya. Aset sejarah yang usianya mendekati satu abad, atau tepatnya 95 tahun.  Namanya tidak sekedar harum di bibir bangsa Indonesia, tapi juga mewangi hingga ke mancanegara.

Sebagai gedung sejarah peninggalan bangsa Belanda,  Gedung Sate menyimpan banyak sekali kenangan tentang kependudukan bangsa asing di Indonesia sebelum merdeka. Sekaligus, saksi bisu perjuangan rakyat Indonesia mengusir bangsa Belanda dari Indonesia.


Pada awalnya, oleh bangsa Belanda, Gedung Sate dinamakan dengan Gouverments Bedrijven atau Gedung Hebe. Pendirian gedung ini memang ditujukan sebagai kantor pemerintahan bangsa Belanda di Indonesia. Dan, setelah berpindah tangan ke bangsa Indonesia, bangunan ini tetap difungsikan sebagai kantor kantor gubernur Jawa Barat.

Yang unik dari gedung sejarah peninggalan bangsa Belanda ini adalah, ornamen tusuk sate pada puncak menara gedung.  Bila diperhatikan dari dekat, tusuk sate tersebut berisi bola-bola berbentuk jambu air. Konon, bola-bola yang berjumlah enam tersebut melambangkan modal awal pembangunan Gedung Sate itu sendiri di tahun 1920, yakni sebesar enam juta gulden. Dari kejauhan, ornament tersebut memang tampak mirip sekali dengan tusuk sate. Oleh karena itu, di tahun 1960-an bangsa Indonesia mulai mengubah nama Gedung Hebe menjadi Gedung Sate.


Berlokasi di Jalan Diponegoro no 22, Kelurahan Cihargeulis, Kecamatan Coblong, Bandung, Gedung Sate berdiri di atas lahan seluas 27.990.859 m2. Setelah bangsa Belanda angkat kaki dari Indonesia, Gedung Sate dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan Jawatan Pekerjaan Umum. Namun pada tahun 1982, fungsinya dialihkan menjadi kantor pemerintahan Jawa Barat atau biasa disebut kantor gubernur.  Tahun 1989, dilakukan renovasi pada beberapa bagian bangunan, terutama di ruangan dinas Gubernur beserta wakilnya di lantai dua.

Ir. J. Berger selaku arsitek Gedung Sate, merancang bangunan ini dengan konsep memanjang dari selatan ke utara dan berporos lurus ke tengah-tengah Gunung Tangkuban Perahu. Bangunan serta lahan yang luas memungkinkan Gedung Sate ditempati oleh beberapa kantor sekaligus. Sebut saja Kantor Pusat Pos dan Giro yang menempati sayap kiri Gedung Sate. Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat berada di sayap barat. Sedangkan di sayap timur dan barat terdapat dua ruangan yang berfungsi sebagai aula serba guna.


Pada bagian atas gedung terdapat menara yang memiliki teras santai. Rupanya, J. Beger berkiblat pada desain teras di kafe-kafe ternama kota Paris. Dari teras, pengunjung dapat melihat Monumen Perjuangan, Lapangan Gazibu, dan pemandangan di sekitar kota Bandung yang Asri.

Demikian ulasan singkat mengenai Gedung Sate sebagai bukti sejarah peninggalan bangsa Belanda di Indonesia. Semoga menjadi referensi bagi Anda yang membutuhkan.

Selasar Sunaryo Art Space Cafe Berkonsep Gallery di Bandung



BANDUNG - Bagi kalangan penyuka seni, Selasar Sunaryo Art Space merupakan tempat yang wajib dikunjungi. Galeri seni sekaligus café ini menjadi tempat berkumpulnya para penikmat seni dari berbagai kalangan. Selain tempatnya yang berada di kawasan tempat nongkrong anak muda, Selasar Sunaryo ini juga menyediakan berbagai fasilitas menarik yang tentunya menarik perhatian.

Selasar Sunaryo Art Space berada di Bukit Pakar Timur No.100, Bandung, Jawa Barat 40198 no. telp (022) 2507939 atau tepatnya di Dago Atas Bandung. Tidak hanya galeri seni, disini juga merupakan perpustakan seni, gallery shop, dan juga café yang banyak dikunjungi wisatawan.


agi Anda yang ingin menikmati karya-karya seni yang terdapat di Selasar Sunaryo, galeri seni ini tidak dipungut biaya. Namun, ada peraturan yang harus diketahui. Setiap pengunjung yang mengunjungi galeri seni tersebut dilarang untuk memegang atau memotret karya-karya seni. Disini, setiap pengunjung akan selalu diawasi oleh petugas ketika memasukin gallery art. Akan ada petugas yang pasti akan mengikuti Anda ketika berada di gallery tersebut. Untuk gallery art sendiri, art gallery Selasar Sunaryo dibuka hingga pukul 17.00 WIB.


Untuk café sendiri, Selasar Sunaryo menyediakan tempat yang sangat cozy. Tidak heran, banyak orang termasuk muda-mudi yang memilih nongkrong dan menghabiskan waktunya bersama sahabat, pacar, bahkan keluarga di tempat ini. Lokasinya yang berada di kawasan Dago Atas membuat pemandangan Kota Bandung akan terlihat jelas dari Selasar Sunaryo Arts Space ini.(Sebandung)

Sabtu, 16 Mei 2015

Pendaki putri Unpar taklukkan Puncak Elbrus



BANDUNG - Tim pendaki putri Women of Indonesias Seven Summits Expedition Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Parahyangan Bandung berhasil menapakkan kaki di puncak tertinggi Eropa, Gunung Elbrus di Rusia, Jumat (15/5) pukul 12.35 waktu setempat.

"Cuaca sangat cerah, terima kasih atas doa teman-teman dan dukungannya," kata Tim Publikasi Women of Indonesias Seven Summits Expedition (WISSEMU) Mahitala Unpar, Alfons Yusio, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Elbrus adalah puncak kedua yang berhasil digapai tim ekspedisi wanita Indonesia dari tujuh puncak tertinggi di tujuh benua, setelah sebelumnya menaklukkan Puncak Carstensz Pyramid di Papua Agustus lalu.

Tim WISSEMU Unpar itu terdiri dari Fransiska Dimitri Inkiriwang, Matilda Dwi Lestari, dan Dian Indah Carolina.

Gunung Elbrus dikenal dengan puncak kembar yang memiliki ketinggian di atas 5.600 meter di atas permukaan laut (mdpl), dan Puncak Barat (5.642 mdpl) lebih tinggi ketimbang Puncak Timur (5.621 mdpl). 

Gunung Elbrus memiliki dua jalur utama, yakni jalur utara dan jalur selatan. 

"Tim WISSEMU sendiri mencapai Puncak Barat melalui jalur selatan, setelah melalui summit attack selama 7 jam 35 menit," kata Alfons.

Mahitala Unpar sudah dua kali mencapai Puncak Barat pada 17 Agustus 2009 dan 24 Agustus 2010 dengan yang terakhir termasuk rangkaian Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU).

Dua keberhasilan ini membuat ketiga perempuan pendaki ini semakin terbakar semangatnya. 

Setelah ini tim langsung bertolak menuju Arusha, Tanzania untuk mendaki Gunung Kilimanjaro yang adalah puncak tertinggi di Afrika. 

"Pendakian kali itu disengaja tanpa harus kembali dahulu ke Indonesia dengan harapan para pendaki perempuan ini akan semakin terbiasa dengan ketinggian," katanya lagi.

Berangkat dari 8 Mei 2015, tim sampai di Moskow untuk kemudian berpindah ke Mineralnye Vody dua hari kemudian dengan menggunakan maskapai lokal. 

Setelah tiga hari melakukan program aklimatisasi dan satu hari snow exercise untuk mempelajari penggunaan palu es dan crampon, akhirnya pendakian ke puncak dilakukan pada 15 Mei. 

"Misi berikutnya menapakkan kaki di puncak tertinggi di Benua Afrika, Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) masih menanti," kata Alfons Yusio. Antara News

"Love Lock Lisung Cafe" tak kalah dengan yang ada di Paris



BANDUNG- Butuh referensi wisata kuliner Bandung romantis dan alami? Lisung Café jawabannya. Lisung Café merupakan sebuah resto dengan nuansa alam yang terletak di Jl. Dago Pakar Timur No. 111, Bandung. Kebanyakan dari pengunjung di kafe ini merupakan sepasang muda-mudi. Tapi, bukan berarti tempat ini hanya untuk pasangan kekasih. Banyak juga yang menjadikan tempat ini sebagai tempat makan bersama keluarga, sahabat, atau rekan kerja sekalipun.

Sebagai tambahan informasi, Lisung merupakan sepasang alat yang biasa digunakan untuk menumbuk padi. Sepasang alat ini bekerja satu sama lain, artinya jika tidak ada satu alat maka alat tersebut tidak bisa digunakan. Inilah simbolisasi dari kafe ini yang membuat banyak pasangan berkunjung ke tempat tersebut.


Untuk menambah suasana romantis dan hangat, Lisung Café ini menyediakan berbagai macam menu yang tentunya menggugah selera. Berbagai menu makanan, mulai dari menu western, menu tradisional, atau kombinasi keduanya banyak difavoritkan oleh pengunjung. Harganya pun cukup terjangkau, menu makanan yang tersedia di tempat ini dibandrol mulai dari harga Rp. 20.000.

Yang unik dari tempat makan ini dibanding tempat lain adalah adanya tempat Lovelock. Lovelock di Lisung Café tidak kalah dengan lovelock yang terletak di Paris, Cologne, Praha, Seoul, atau tempat lovelock lainnya. Lisung Café juga menyediakan tempat lovelock yang menarik dan banyak disukai pengunjung.


Jika di tempat lain lovelock disimbolkan dengan gembok tanpa kunci maka di Lisung Café terdapat kelotok sapi atau bel yang diikatkan dileher sapi yang didalamnya bisa diberi gembok. Di kelotok tersebut pengunjung bisa menuliskan namanya dengan pasangan dengan gembok yang menjadi sebuah pengikatnya.

Penasaran dengan tempat yang satu ini? Segera kunjungi tempat tersebut.

Selasa, 12 Mei 2015

Food Festival and Inovation Bazaar "Parahyangan Fair 2015"



Universitas Parahyangan
Proudly Present

Parahyangan Fair 2015

15 Mei 2015
Sasana Budaya Ganesha
Presale 35K | Normal Price 50K Unpar Student | 75K Non-Unpar
0821 1819 6289

Minggu, 10 Mei 2015

Wisata Air Tenjun Batu Templek Menjadi Primadona dengan Berbagai Keindahannya



BANDUNG - Wisata alam di Bandung terkenal dengan pemandangan sawah-sawah yang hijau, padang rumput yang asri, hutan pinus yang sejuk, hingga kawah gunung yang menyejukkan mata. Namun nyatanya, wisata alam yang berada di Bandung tidak hanya soal hijau pegunungan dan alam. Masih banyak wisata alam Bandung lain yang juga sangat menarik perhatian, salah satunya adalah Air Terjun Batu Templek.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, wisata alam yang berada di Bandung terkenal kebanyakan tentang keindahan pegunungan, hutan pinus, dan pemandangan alam sekitar Bandung. Hal ini memang tidak salah, mengingat Bandung merupakan kota yang dikelilingi oleh pegunungan hijau yang terkenal sejak beberapa abad yang lalu.

Berbeda dengan wisata alam di Bandung lainnya, Air Terjun Batu Templek merupakan wisata alam yang menyuguhkan pemandangan alam dari sudut pandang lain. Jika di tempat wisata alam lain Anda menemukan hamparan hutan hijau, di Air Terjun Batu Templek ini Anda akan disuguhi oleh fenomena menarik khas Cekungan Bandung yang dialiri air.


Air Terjun Batu Templek merupakan tempat wisata alam bebatuan di Bandung. Tempat ini sebenarnya tempat penambangan batu. Maka, tidak heran jika disepanjang jalan menuju tempat tersebut banyak warga sekitar yang membuka usaha sebagai pengrajin batu.

Air Terjun Batu Templek berada di Pasir Impun Bandung, tidak jauh dari Lapas Sukamiskin. Air terjun ini merupakan sebuah fenomena alam yang sangat luar biasa. Berada di tempat penambangan batu, air terjun yang secara alami keluar dari titik ketinggian bumi ini mengalir di batu-batu yang berdempetan dan akhirnya turun ke dasar hingga mengaliri sungai.

Seperti halnya penambangan batu pada umumnya, Air Terjun Batu Templek ini memang dikelilingi oleh batu-batu besar alam. Air terjun yang mengaliri tempat tersebut berasal dari dalam bumi yang menjadi sumber pengairan pada warga sekitar.

Tinggi dari Air Terjun Batu Templek yang merupakan tempat wisata alam di Bandung ini sekitar 10-15 meter. Di dasar air terjun sendiri terdapat semacam kolam penampungan air terjun. Banyak batu-batuan yang menghiasi kolam yang seolah ditata dengan baik oleh alam sendiri. Biasanya batu-batuan ini sering digunakan pengunjung untuk berfoto.

Meskipun berada di lingkungan penambangan batu, Air Terjun Batu Templek atau warga sekitar menyebutnya Curug Batu, bukan berarti tidak ada penghijauan disekitarnya. Air Terjun Batu Templek ini berada di ketinggian Pasir Impun Bandung. Di sepanjang jalannya, Anda akan menemui beberapa perkebunan, persawahan, hingga pemandangan alam khas Bandung, yaitu kehijauan dari ketinggian. Bahkan, di tempat air terjun ini berdiri pun sekelilingnya banyak perkebunan yang tentu mempercantik keindahan alam kawasan penambangan batu tersebut.

Hingga saat ini, kebanyakan dari pengunjung yang datang ke Air Terjun batu Templek adalah pesepeda. Memang, ada juga pengunjung yang sengaja datang untuk berfoto atau menikmati keindahan alam disini lainnya. Namun, rute perjalanan menuju Air Terjun Batu Templek ini memang sangat cocok bagi mereka yang suka bersepeda. Oleh karena itulah, para pesepada yang paling banyak mengunjungi tempat wisata alam di Bandung tersebut.



Bagi Anda yang ingin mengunjungi tempat Air Terjun Batu Templek ini, rute perjalannnya cukup mudah. Dari Arah Terminal Cicaheum, Anda hanya perlu berjalan menuju Lapas Sukamiskin. Dari Lapas Sukamiskin, Anda akan menemui jalan sebelah kiri yang dikenal sebagai Jalan Pasir Impun. Dari Jalan Pasir Impun ini, Anda hanya perlu berjalan terus mengikuti jalan tersebut. Patokannya, Anda akan melewati area Alam Sentosa sejenis resort atau kampung adat. Dari area tersebut, Air Terjun Batu Templek berada tidak jauh lagi.

Sebagai tambahan informasi, jika Anda ingin mengunjungi tempat wisata alam di Bandung ini, disarankan untuk berhati-hati, karena jalannya banyak yang berlubang.

Penasaran dengan tempat ini? Ayo segera luangkan waktu Anda untuk mengunjungi. (Sebandung.com)

Perpaduan antara Wisata Kuliner dan Wisata Seni di "Congo Cafe & Gallery"


Congo Café and Gallery berada di Jl. Rancakendal Luhur No. 8, Dago Pakar. Di tempat ini Anda tidak hanya bisa menikmati sajian makanan yang tentunya menggugah selera, tetapi juga menikmati gallery seni yang terbuat dari kayu-kayu antik, seperti kayu jati dan jenis-jenis kayu lainnya. Tempat wisata kuliner ini cukup besar dengan lahan parkir yang juga cukup luas. Bagi pengunjung yang datang dengan menggunakan kendaraan pribadi, dapat memarkirkan kendaraannya secara aman dan gratis.

Menyajikan menu-menu makanan yang menggugah selera, tidak berarti pengelola menarifkan tinggi harga setiap menunya. Menu yang disediakan di tempat makan ini dibandrol dari harga mulai Rp. 15.000. bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana alam dan makanan yang enak, Congo Café and Gallery ini buka setiap hari pada pkl 10.00 hingga 23.00 WIB. (Sebandung)

Nikmatnya Udang Rarong Cita Rasa Khas Sunda di Bumbu Desa



BANDUNG - Bumbu Desa merupakan restoran yang menawarkan aneka makanan bercitarasa khas lokal. Anda pasti bisa merasakan nikmatnya udang rarong dan ikan paray yang didatangkan langsung dari Garut dan Tasikmalaya. Anda juga bisa mendapatkan pepes nasi bakar serta gurihnya oncom dadu kering untuk menambah gairah makan Anda.

Alamat

Jl. Pasirkaliki 160, Bandung

Operasional

Buka Pukul 08.00—21.00 WIB

Akses

Lokasi dapat ditempuh dari Terminal Leuwi Pajang dalam waktu kurang lebih 20 menit melalui Jl. Leuwipanjang menuju Jl. Kopo.

Suka Es Cream ? Coba di Rasa Bakery dan Cake


Di muka pintu Anda akan melihat sebuah tulisan dengan desain yang menyala bertuliskan Rasa, Bakery & Cake. Di tempat ini, Anda bisa menikmati ice cream tempo dulu. Menu-menu yang tersedia seperti banana split, belgian waffle, coconut royale, chocolate lava cake, japonaise chocolate, lidah budaya, flag truffle, dan lain-lain. Tempatnya hangat dan nyaman untuk datang beramai-ramai bersama sahabat.

Alamat

Jl. Tamblong no 15 Bandung

Akses

Hanya lima menit dari Grand Royal Panghegar, melalui Jl. Merdeka menuju Jl. Tamblong Dalam

Operasional

Setiap hari Pukul 08.00—21.30 WIB

Harga

Mulai dari Rp 3.000,-

Poster Ridwan Kamil Untuk DKI-1 Beredar di Media Sosial



BANDUNG - Isu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan terjun berlaga di Pilgub DKI 2017 makin santer. Meski pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyiratkan masih ingin bertahan di Bandung, namun sudah muncul ‘poster digital’ yang berisi dukungan untuk pria berlatar belakang arsitek itu.

Poster dukungan Ridwan Kamil DKI-1 2017 mulai beredar di media sosial twitter, Sabtu (9/5/2015) hari ini. Sudah ada sejumlah netizen yang mengunggah poster tersebut.

Poster itu berlatar belakang foto Bundaran HI di malam hari. Materi utama poster itu adalah artwork rambut dan kaca mata khas Ridwan Kamil berwarna kuning dan tulisan ‘RIDWAN KAMIL DKI-1 2017′.

Belum jelas benar akun pertama yang meng-upload poster itu. Namun perederan poster itu sudah cukup masif.

Soal kemungkinan berlaga di Pilgub DKI 2017, Kang Emil sudah memberikan jawaban. Dia mengatakan masih ingin bertahan di Bandung.

“Enggak akan banyak komentar apakah saya mau maju atau enggak,” kata Kang Emil kepada wartawan di rumah dinasnya, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (8/5) tadi malam.

“Belum saatnya juga. Saya melihat apa adanya saja dan fokus di Bandung saja,” imbuhnya.

Nama Ridwan Kamil dihitung oleh lembaga survei politik Cyrus Network sebagai salah satu kandidat pesaing Gubernur DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub 2017. Namun memang hasil survei Cyrus masih menempatkan Ahok sebagai calon terkuat. (Detikcom)

Jumat, 08 Mei 2015

Cyrus Network : Ridwan Kamil Lebih "Kuat dan Rapi" di Banding Ahok



JAKARTA -  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersaing berat dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil jika keduanya maju pada Pilkada DKI 2017 nanti. Hal ini didapat dari survei yang dilakukan oleh Cyrus Network (CN) pada 23-27 April 2015.

Dari survei tersebut, jika Ahok (sapaan Basuki) disejajarkan dengan Ridwan Kamil dalam pilkada 2017 di DKI nanti, maka mereka mendapat pemilih sebesar 42,5 persen. Sementara itu, Ridwan Kamil mendapat pemilih sebanyak 38,6 persen. Sisanya 13,8 persen ragu-ragu dan 5,1 persen tidak menjawab. 

"Ridwan kamil dianggap sukses dan berhasil mengelola Kota Bandung," kata CEO Cyrus Network Hasan Nasbi saat diskusi dan survei Cyrus Network di Jakarta, Kamis (7/5/2015). 

Dari survei tersebut, Ridwan Kamil dianggap bisa menyaingi Ahok jika maju dalam pilkada mendatang di DKI. Untuk itu, Ahok dinilai perlu membuktikan diri dengan lebih baik. "Bagi Ahok, dari kacamata incumbent, tentu ini ancaman," kata Hasan. 

Sementara itu, sosialisasi Ridwan Kamil di media sosial ataupun media massa juga disebut berhasil. Hal ini terlihat dari akun media sosial yang dimiliki oleh Ridwan Kamil. Aspek media sosial ini juga dianggap penting dalam pilkada untuk DKI.

"Sosial media Ridwan Kamil sangat kuat dan rapi. Relawannya tertib. Di tempat itu, Ahok harus bertempur juga," kata pengamat politik, Phillips J Vermonte, di tempat yang sama. 

Pengamat politik lainnya, Muradi, menyebut Ridwan Kamil cocok jika maju dalam pilkada untuk DKI. Ridwan Kamil dianggap dapat menyatu dengan Jakarta. 

"Dia butuh lingkungan seperti Jakarta yang easy going dan mudah diarahkan," kata Muradi. 

Survei tersebut diselenggarakan pada 23-27 April 2015 dengan metode multistage random sampling. Sementara itu, responden tersebar secara proporsional di semua wilayah kelurahan DKI Jakarta dengan umur minimal 17 tahun. Responden yang terpilih lantas diwawancarai secara tatap muka. Adapun jumlah responden sebanyak 1.000 orang dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 3,1 persen. (Kompas)

Kajian Opini Publik Indonesia : Hasil Poling Ridwan Kamil 95 Suara(42,79%) Ahok Hanya 10 Suara (4,5%)



Hasil survei dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (kedaiKOPI) memperlihatkan hasil bahwa Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, berpotensi mengikuti jejak Joko Widodo, mantan Wali Kota Surakarta yang kemudian menjadi Presiden Indonesia.

“Hasil polling menunjukkan bahwa Indonesia memiliki figur calon pemimpin dari daerah yang mungkin belum terekspose media, salah satunya Ridwan Kamil,” kata Juru Bicara KedaiKOPI Hendri Satrio di Jakarta, Rabu malam.

Dari 222 suara yang masuk, Ridwan memperoleh 95 suara (42,79 persen). Ridwan Kamil namanya semakin populer setelah perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang diselenggarakan di Bandung.

Figur lain adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (26 suara, 11,71 persen), Gubernur Jawa Tengah (17 suara, 7,66 persen), Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah (11 suara, 4,95 persen dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (10 suara, 4,5 persen).

KedaiKOPI telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada 27 April 2015 lalu, terkait nama-nama yang dianggap layak menjadi calon presiden nanti. KedaiKOPI menilai kepala daerah berdasarkan kinerja seperti indikator ekonomi daerah yang berkembang pesat, inovasi dalam pembangunan daerahnya dan indikator lainnya.

Selain kelima kepala daerah tersebut, polling juga menyediakan pilihan yaitu bukan salah satu dari nama di atas. Polling digelar sejak 28 April hingga 5 Mei 2015, tentang pemimpin daerah yang berpotensi menjadi pemimpin Nasional.

Pertanyaan tersebut berkisar dengan siapakah kepala daerah yang berpotensi menjadi calon presiden di masa yang akan datang. Kemudian, polling ini juga akan menyikapi Pilkada serentak yang akan dilaksanakan tahun ini. (Antara)

Ridwan Kamil : Hubungan Internasional Saya Banyak, Saya Akan Lobi FIFA



BANDUNG - Tugas berat menanti tim transisi ‘Indonesia Memanggil’ yang dibentuk Menpora untuk menyelematkan sepakbola Indonesia. Selain menjalankan tugas PSSI yang tengah dibekukan, 17 nama terpilih pun harus bernegosiasi dengan FIFA supaya Indonesia tidak mendapat sanksi. Anggota tim transisi, Ridwan Kamil pun mengatakan dirinya bersedia jika mendapat mandat berdiplomasi dengan induk organisasi sepakbola dunia. Terlebih dirinya mengaku mempunyai hubungan internasional yang cukup banyak.

“Masih belum tahu kapan mulainya, sekarang ini saya menunggu bola dulu saja untuk diminta gagasan. Kalau saya diminta lobi saya sangat siap, hubungan internasional saya banyak jadi mungkin bisa bantu mendudukan logika-logikanya,” ungkapnya dalam wawancara di Pendopo Kota Bandung, Jumat (8/5) malam.

Pria yang akrab disapa Emil itu pun tak membantah jika salah satu alasan Menpora meminta bergabung adalah karena kedekatan dengan Persib dan bobotoh. Dia mengaku memang cukup mengenal sepakbola karena selain aktif mendukung Persib, dia juga gemar mengolah si kulit bundar sejak masih menjadi pelajar.

“Salah satu alasan beliau memilih saya memang karena beliau tahu saya dekat dengan bobotoh dan juga sepakbola. Beliau tahu saya memberikan dukungan moril saat Persib main serta banyak komunikasi dengan bobotoh,” lanjutnya.

Menurutnya untuk menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini, diperlukan rasa toleransi dari seluruh pihak. Tidak mengutamakan kepentingan pribadi dan memberikan ruang gerak bagi pihak lain. Karena saat ini klub-klub anggota PSSI menjadi korban. Berhentinya pertandingan berarti tidak ada pemasukan dari sponsor, nasib pemain pun semakin terkatung-katung.

“Kalau semua orang tidak kasih ruang, ya enggak akan beres-beres. Kasihan klub-klub, bahkan katanya ada yang sampai mau bubar karena masalah yang terjadi. Pokoknya kalau memang diminta untuk melakukan diplomasi internasional ke FIFA saya siap,” pungkasnya

Jadi Tim Transisi PSSI, Emil : Saya akan Belajar ke Barcelona



Pihak Menteri Pemuda dan Olahraga akhirnya merilis 17 nama yang dipercaya menjadi tim transisi yang dibentuknya. Tujuannya untuk menggantikan peran PSSI, memastikan pengiriman tim nasional ke berbagai event, menjalankan kompetisi dan memfasilitasi pembentukan PSSI baru. Dari sejumlah nama tersebut, terdapat nama Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Pria berkacamata itu pun mengaku sudah dihubungi oleh Imam Nahrawi dan siap mengemban tugas yang diberikan padanya.

“Sebelumnya saya sudah dihubungi sama Pak Menpora dan diminta untuk mengisi tim transisi. Kalau saya, pada dasarnya dimana negara membutuhkan energi saya, pasti akan saya jalankan,” kata lelaki yang biasa dipanggil Emil ini kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Jumat (8/5) malam.

Ketika disinggung mengenai tugas utamanya sebagai Walikota, pria yang akrab disapa kang Emil itu mengaku akan berupaya membagi waktu sebaik mungkin. Dia juga mengatakan sudah berbicara kepada Menpora bahwa nantinya dia tidak akan fokus sepenuhnya mencurahkan perhatian memperbaiki sepakbola nasional.

“Saya tidak menawarkan diri, jadi penunjukan ini dengan catatan ada keterbatasan waktu karena saya harus menjalankan roda pemerintahan di Kota Bandung,” ungkapnya.

Lebih lanjut mengenai tugasnya nanti, dia mengatakan jika keterlibatannya hanya untuk memberikan gagasan. Bukan terjun secara langsung ke teknis lapangan. Dan menurutnya yang mesti diperhatikan di sepakbola Indonesia adalah pembenahan organisasinya. Untuk itu dia juga mencari referensi dari klub raksasa Spanyol, Barcelona.

“Itu bikin malu, tidak bisa dibiarkan seperti itu. Oleh sebab itulah saya ditugasi pemerintah untuk memberikan pemikirannya untuk membenahinya. Tadi (kemarin) ada tim dari Barcelona juga yang mengundang saya datang untuk melihat base camp mereka. Itu bisa menjadi kesempatan untuk belajar dari mereka (Barcelona) bagaimana cara mereka mengelola sepakbola,” tukasnya.

Berikut adalah daftar 17 orang ota tim transisi:

1. FX Hadi Rudiatmo
2. Lodewig F Paulus
3. Ridwan Kamil
4. Edy Rumpolo
5. Ricky Yacob
6. Bibid Samad Rianto
7. Darmin Nasution
8. Cheppy W Wartoni
9. Tommy Kurniawan
10. Iwan Lukmanto
11. Francis Wanandi
12. Saut H Sirait
13. Andre Darwis
14. Farid Husaini
15. Suhairi Misrawi
16. Diaz Faizal Malik
17. Felix W Wanggai.