Selasa, 19 Mei 2015

Desperindag Jabar : Warga Bandung Harus Waspadai Beredarnya Beras Plastik



BANDUNG - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Ferry Sofwan meminta warga Bandung dan masyarakat untuk mewaspadai peredaran beras plastik. Saat ini, peredaran beras plastik mulai masuk ke wilayah Jawa Barat terbukti dengan adanya temuan beras plastik di wilayah Bekasi Timur.

"Adanya temuan berarti sudah ketahuan, jadi bisa kita telusuri," kata Ferry di Gedung Sate, Selasa (19/5).

Ia mengaku mendapat informasi soal beras plastik ini melalui media sosial. Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan untuk mencari tahu keberadaan komoditi berbahaya tersebut.

Selain itu, Disperindag juga akan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian mengingat keberadaan beras plastik akan sangat merugikan konsumen. Pihaknya lalu akan membandingkan beras asli dan beras plastik tersebut.

"Beras plastik ini dipastikan dijual dengan kategori beras medium sehingga akan sulit melakukan penelusuran sumbernya. Konsumen juga kami minta berhati-hati saat membeli beras impor mengingat pemerintah tidak mengimpor beras pada tahun ini," ujarnya. (Tribun)

Jajanan Khas Bandung yang Menyita Perhatian Pecinta Kuliner



BANDUNG - Makanan khas tradisional khas Bandung memang sangat banyak. Namun, dari sekian banyak jajanan manis khas Bandung, ada beberapa jajanan manis yang terkenal enak banget. Meskipun merupakan jajanan tradisional, bukan berarti jajanan manis ini memiliki cita rasa biasa saja. Bahan dasar sederhana dipadu pengolahan sederhana membuat jajanan manis ini cukup menyita perhatian.

Jika Anda termasuk pencinta makanan manis dan tengah berkunjung ke Kota Bandung, tidak ada salahnya untuk mencoba cita rasa sederhana yang berkesan dari jajanan manis tradisional. Berikut ini merupakan jajanan manis tradisional khas Bandung yang bisa menjadi referensi berburu kuliner manis.

Ini Dia 3 Jajanan Manis Tradisional Khas Bandung

1. Colenak


Bandung memang terkenal dengan oleh-oleh peyeumnya. Peyeum atau tape merupakan bahan dasar pembuatan colenak. Colenak dibuat dari tape singkong yang dibakar, lalu diguyur saus kinca dan kelapa parut. Tape bakar ini sangat nikmat dicocol dengan kinca dan kelapa sehingga dinamai colenak yang berarti ‘dicocol enak’. Jajanan tradisional ini sudah ada sejak 1930-an.

Meskipun merupakan jajanan tradisional, colenak memiliki banyak penggemar dari kalangan warga Bandung maupun luar kota. Salah satu tempat jajan colenak paling terkenal di Bandung adalah Colenak Murdi Putra di Jl. Ahmad Yani No. 733. Usaha ini dijalankan secara turun-temurun dan tidak pernah kehilangan penggemar.


2. Kue Balok



Kue balok merupakan jajanan manis khas Bandung yang sudah ada sejak 1960-an. Jajanan ini terbuat dari adonan tepung terigu dan susu, lalu dipanggang di atas cetakan berbentuk balok. Sebenarnya, kue balok mirip dengan kue pukis tetapi ukurannya lebih besar. Karena bentuknya seperti balok, disebutlah kue balok.

Jajanan ini sangat cocok dinikmati sebagai teman minum kopi pagi hari. Ukurannya yang besar membuat kue ini disebut “jibeuh” atau “hiji sebeuh” alias satu pun kenyang. Kue balok dapat ditemui dengan mudah di warung kopi pinggir jalan, namun yang paling terkenal di Bandung ada di Simpang Gandok (pertigaan Jl. Ciumbuleuit dan Jl. Cihampelas).

3. Awug



Satu lagi jajanan manis tradisional khas Bandung yang wajib dicoba, yaitu awug. Jajanan ini terbuat dari tepung beras, gula merah, dan parutan kelapa. Awug ditempatkan dalam cetakan bambu dengan cara berlapis antara tepung serta gula dan parutan kelapa. Awug sangat enak disantap selagi hangat untuk teman santai sore hari.

Di Bandung, penjual awug paling terkenal dan enak ada di Jl. Cibeunying sehingga disebut Awug Cibeunying. Tempat awug yang sudah berjualan sejak 1980-an ini selalu ramai pelanggan karena rasanya yang enak. Tidak salah jika Awug Cibeunying masuk daftar jajanan manis tradisional khas Bandung yang sangat wajib dicoba. (Sebandung)

Melihat Bandung Makin Romantis di "Lutung Kasarung"



BANDUNG - Tempat makan romantis di Bandung yang selanjutya adalah Dusun Bambu. Dusun Bmbu ini adalah sebuah restoran yang memiliki konsep cukup unik. Tema yang diangkat adalah green architecture. Untuk konsepnya sendiri yaitu restoran ramah lingkungan. Bukan hanya ada restoran, di sini juga terdapat wahana permainan seperti flying fox. Di sini juga ada bungalow dan sebuah area yang disebut “Lutung Kasarung”.


Tempat ini lebih menerupai sangkar burung yang ada di atas pohon. Dari tempat ini, suasana yang sangat romantis akan semakin terasa karena pengunjung bisa melihat Susana Bandung dari atas sambil menikmati menu makanna dari restoran ini. Anda tertarik? Tunggu apalagi? Kunjungi Dusun Bambu di jalan Kolonel Maasturi KM 11 Cisarua. (Sebandung)

Senin, 18 Mei 2015

Masjid Bergaya Tionghoa di Bandung



BANDUNG - Pernahkah Anda melihat masjid Tionghoa di Bandung? Masjid ini maksudnya adalah masjid bergaya Tionghoa. Jarang bangunan masjid berdiri dengan desain arsitektur Tionghoa. Masjid Lautze 2 merupakan salah satu diantaranya. Jika kita tidak teliti maka kita bisa mengira bangunan di pinggiran Jalan Tamblong ini adalah sebuah klenteng atau toko milik warga etnis Tionghoa. Bangunan ini memang berada di antara ruko dan tidak terlihat seperti masjid biasa. Hal inilah yang menjadi keunikan dan kekhasan dari Masjid Lautze.

Masjid Tionghoa – Masjid Bergaya Tionghoa di Bandung
Masjid Lautze memang sangat bergaya Tionghoa. Bangunan ini memiliki cat utama berwarna merah, seperti banyak dipakai di bangunan bergaya Tionghoa. Warna merah dan emas memang banyak dipakai oleh orang Tionghoa karena dianggap memberikan keberuntungan. Warna merah ini membuat Masjid Lautze terlihat mencolok dibandingkan dengan bangunan di sekitarnya. Penanda mencolok lainnya adalah kubah berwarna merah yang mencirikan bangunan ini adalah sebuah masjid.

Masjid Tionghoa Lautze ini memang didirikan oleh seorang Tionghoa mualaf bernama Oei Theng Hien. Dia membangun bangunan ini pada tahun 1987. Haji Karim Oei, panggilan akrabnya, memang menginginkan pusat dan wadah perkumpulan dan informasi bagi Islam Tionghoa. Dia telah mendirikan Majid Lautze 1 di Jalan Lautze No. 89, pada tahun 1991. Bangunan ini awalnya hanya berfungsi untuk kantor dengan ada ruangan sholat. Ternyata, banyak warga sekitar yang ikut sholat berjamaah di tempat ini. Akhirnya bangunan ini dijadikan masjid dan dinamakan Lautze, sesuai dengan nama jalannya.

Bangunan Majid Lautze 2 sendiri didesain dengan perpaduan gaya Tionghoa dan masjid pada umumnya. Masjid ini didirikan di Jalan Tamblong karena berada di pusat kota dan mudah dijangkau. Bangunan ini juga berada di pinggir jalan sehingga nampak oleh para pengendara. Bangunan ini menggabungkan gaya Tionghoa, terlihat dari ornamen lampu, tangga, dan interior, serta gaya masjid pribumi. Warna merah memang sengaja dipakai agar warga Tionghoa muslim merasa lekat dengan budayanya. Diharapkan para mualaf Tionghoa tidak canggung untuk mendatangi masjid yang sesuai dengan budayanya.

Walau memiliki nuansa Tionghoa yang khas, namun Masjid Lautze 2 ini terbuka untuk umum. Masjid memang tidak memiliki batasan jamaah dan selalu terbuka bagi siapa saja. Pengurus masjid juga tidak hanya dari etnis Tionghoa, namun juga diisi oleh banyak warga sekitar yang asli Sunda.

Pada hari besar Islam, masjid Tionghoa juga selalu ramai. Apalagi saat bulan Ramadhan tiba. Masjid ini selalu diramaikan dengan jamaah yang datang dari sekitar atau para muslim Tionghoa dari penjuru Bandung. Masjid Lautze 2 menunjukkan keragaman dan keunikan umat beragama di Indonesia. (Sebandung)

Gedung Sate Warisan Arsitektur Bangsa Belanda



BANDUNG - Satu lagi bukti sejarah peninggalan bangsa Belanda yang sampai sekarang masih awet adalah Gedung Sate.  Gedung Sate merupakan gedung tersohor di kota Bandung. Gedung yang menjadi kebanggaan masyarakat Jawa barat diantara gedung-gedung lainnya. Aset sejarah yang usianya mendekati satu abad, atau tepatnya 95 tahun.  Namanya tidak sekedar harum di bibir bangsa Indonesia, tapi juga mewangi hingga ke mancanegara.

Sebagai gedung sejarah peninggalan bangsa Belanda,  Gedung Sate menyimpan banyak sekali kenangan tentang kependudukan bangsa asing di Indonesia sebelum merdeka. Sekaligus, saksi bisu perjuangan rakyat Indonesia mengusir bangsa Belanda dari Indonesia.


Pada awalnya, oleh bangsa Belanda, Gedung Sate dinamakan dengan Gouverments Bedrijven atau Gedung Hebe. Pendirian gedung ini memang ditujukan sebagai kantor pemerintahan bangsa Belanda di Indonesia. Dan, setelah berpindah tangan ke bangsa Indonesia, bangunan ini tetap difungsikan sebagai kantor kantor gubernur Jawa Barat.

Yang unik dari gedung sejarah peninggalan bangsa Belanda ini adalah, ornamen tusuk sate pada puncak menara gedung.  Bila diperhatikan dari dekat, tusuk sate tersebut berisi bola-bola berbentuk jambu air. Konon, bola-bola yang berjumlah enam tersebut melambangkan modal awal pembangunan Gedung Sate itu sendiri di tahun 1920, yakni sebesar enam juta gulden. Dari kejauhan, ornament tersebut memang tampak mirip sekali dengan tusuk sate. Oleh karena itu, di tahun 1960-an bangsa Indonesia mulai mengubah nama Gedung Hebe menjadi Gedung Sate.


Berlokasi di Jalan Diponegoro no 22, Kelurahan Cihargeulis, Kecamatan Coblong, Bandung, Gedung Sate berdiri di atas lahan seluas 27.990.859 m2. Setelah bangsa Belanda angkat kaki dari Indonesia, Gedung Sate dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan Jawatan Pekerjaan Umum. Namun pada tahun 1982, fungsinya dialihkan menjadi kantor pemerintahan Jawa Barat atau biasa disebut kantor gubernur.  Tahun 1989, dilakukan renovasi pada beberapa bagian bangunan, terutama di ruangan dinas Gubernur beserta wakilnya di lantai dua.

Ir. J. Berger selaku arsitek Gedung Sate, merancang bangunan ini dengan konsep memanjang dari selatan ke utara dan berporos lurus ke tengah-tengah Gunung Tangkuban Perahu. Bangunan serta lahan yang luas memungkinkan Gedung Sate ditempati oleh beberapa kantor sekaligus. Sebut saja Kantor Pusat Pos dan Giro yang menempati sayap kiri Gedung Sate. Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat berada di sayap barat. Sedangkan di sayap timur dan barat terdapat dua ruangan yang berfungsi sebagai aula serba guna.


Pada bagian atas gedung terdapat menara yang memiliki teras santai. Rupanya, J. Beger berkiblat pada desain teras di kafe-kafe ternama kota Paris. Dari teras, pengunjung dapat melihat Monumen Perjuangan, Lapangan Gazibu, dan pemandangan di sekitar kota Bandung yang Asri.

Demikian ulasan singkat mengenai Gedung Sate sebagai bukti sejarah peninggalan bangsa Belanda di Indonesia. Semoga menjadi referensi bagi Anda yang membutuhkan.

Selasar Sunaryo Art Space Cafe Berkonsep Gallery di Bandung



BANDUNG - Bagi kalangan penyuka seni, Selasar Sunaryo Art Space merupakan tempat yang wajib dikunjungi. Galeri seni sekaligus café ini menjadi tempat berkumpulnya para penikmat seni dari berbagai kalangan. Selain tempatnya yang berada di kawasan tempat nongkrong anak muda, Selasar Sunaryo ini juga menyediakan berbagai fasilitas menarik yang tentunya menarik perhatian.

Selasar Sunaryo Art Space berada di Bukit Pakar Timur No.100, Bandung, Jawa Barat 40198 no. telp (022) 2507939 atau tepatnya di Dago Atas Bandung. Tidak hanya galeri seni, disini juga merupakan perpustakan seni, gallery shop, dan juga café yang banyak dikunjungi wisatawan.


agi Anda yang ingin menikmati karya-karya seni yang terdapat di Selasar Sunaryo, galeri seni ini tidak dipungut biaya. Namun, ada peraturan yang harus diketahui. Setiap pengunjung yang mengunjungi galeri seni tersebut dilarang untuk memegang atau memotret karya-karya seni. Disini, setiap pengunjung akan selalu diawasi oleh petugas ketika memasukin gallery art. Akan ada petugas yang pasti akan mengikuti Anda ketika berada di gallery tersebut. Untuk gallery art sendiri, art gallery Selasar Sunaryo dibuka hingga pukul 17.00 WIB.


Untuk café sendiri, Selasar Sunaryo menyediakan tempat yang sangat cozy. Tidak heran, banyak orang termasuk muda-mudi yang memilih nongkrong dan menghabiskan waktunya bersama sahabat, pacar, bahkan keluarga di tempat ini. Lokasinya yang berada di kawasan Dago Atas membuat pemandangan Kota Bandung akan terlihat jelas dari Selasar Sunaryo Arts Space ini.(Sebandung)

Sabtu, 16 Mei 2015

Pendaki putri Unpar taklukkan Puncak Elbrus



BANDUNG - Tim pendaki putri Women of Indonesias Seven Summits Expedition Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Parahyangan Bandung berhasil menapakkan kaki di puncak tertinggi Eropa, Gunung Elbrus di Rusia, Jumat (15/5) pukul 12.35 waktu setempat.

"Cuaca sangat cerah, terima kasih atas doa teman-teman dan dukungannya," kata Tim Publikasi Women of Indonesias Seven Summits Expedition (WISSEMU) Mahitala Unpar, Alfons Yusio, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Elbrus adalah puncak kedua yang berhasil digapai tim ekspedisi wanita Indonesia dari tujuh puncak tertinggi di tujuh benua, setelah sebelumnya menaklukkan Puncak Carstensz Pyramid di Papua Agustus lalu.

Tim WISSEMU Unpar itu terdiri dari Fransiska Dimitri Inkiriwang, Matilda Dwi Lestari, dan Dian Indah Carolina.

Gunung Elbrus dikenal dengan puncak kembar yang memiliki ketinggian di atas 5.600 meter di atas permukaan laut (mdpl), dan Puncak Barat (5.642 mdpl) lebih tinggi ketimbang Puncak Timur (5.621 mdpl). 

Gunung Elbrus memiliki dua jalur utama, yakni jalur utara dan jalur selatan. 

"Tim WISSEMU sendiri mencapai Puncak Barat melalui jalur selatan, setelah melalui summit attack selama 7 jam 35 menit," kata Alfons.

Mahitala Unpar sudah dua kali mencapai Puncak Barat pada 17 Agustus 2009 dan 24 Agustus 2010 dengan yang terakhir termasuk rangkaian Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU).

Dua keberhasilan ini membuat ketiga perempuan pendaki ini semakin terbakar semangatnya. 

Setelah ini tim langsung bertolak menuju Arusha, Tanzania untuk mendaki Gunung Kilimanjaro yang adalah puncak tertinggi di Afrika. 

"Pendakian kali itu disengaja tanpa harus kembali dahulu ke Indonesia dengan harapan para pendaki perempuan ini akan semakin terbiasa dengan ketinggian," katanya lagi.

Berangkat dari 8 Mei 2015, tim sampai di Moskow untuk kemudian berpindah ke Mineralnye Vody dua hari kemudian dengan menggunakan maskapai lokal. 

Setelah tiga hari melakukan program aklimatisasi dan satu hari snow exercise untuk mempelajari penggunaan palu es dan crampon, akhirnya pendakian ke puncak dilakukan pada 15 Mei. 

"Misi berikutnya menapakkan kaki di puncak tertinggi di Benua Afrika, Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) masih menanti," kata Alfons Yusio. Antara News

"Love Lock Lisung Cafe" tak kalah dengan yang ada di Paris



BANDUNG- Butuh referensi wisata kuliner Bandung romantis dan alami? Lisung Café jawabannya. Lisung Café merupakan sebuah resto dengan nuansa alam yang terletak di Jl. Dago Pakar Timur No. 111, Bandung. Kebanyakan dari pengunjung di kafe ini merupakan sepasang muda-mudi. Tapi, bukan berarti tempat ini hanya untuk pasangan kekasih. Banyak juga yang menjadikan tempat ini sebagai tempat makan bersama keluarga, sahabat, atau rekan kerja sekalipun.

Sebagai tambahan informasi, Lisung merupakan sepasang alat yang biasa digunakan untuk menumbuk padi. Sepasang alat ini bekerja satu sama lain, artinya jika tidak ada satu alat maka alat tersebut tidak bisa digunakan. Inilah simbolisasi dari kafe ini yang membuat banyak pasangan berkunjung ke tempat tersebut.


Untuk menambah suasana romantis dan hangat, Lisung Café ini menyediakan berbagai macam menu yang tentunya menggugah selera. Berbagai menu makanan, mulai dari menu western, menu tradisional, atau kombinasi keduanya banyak difavoritkan oleh pengunjung. Harganya pun cukup terjangkau, menu makanan yang tersedia di tempat ini dibandrol mulai dari harga Rp. 20.000.

Yang unik dari tempat makan ini dibanding tempat lain adalah adanya tempat Lovelock. Lovelock di Lisung Café tidak kalah dengan lovelock yang terletak di Paris, Cologne, Praha, Seoul, atau tempat lovelock lainnya. Lisung Café juga menyediakan tempat lovelock yang menarik dan banyak disukai pengunjung.


Jika di tempat lain lovelock disimbolkan dengan gembok tanpa kunci maka di Lisung Café terdapat kelotok sapi atau bel yang diikatkan dileher sapi yang didalamnya bisa diberi gembok. Di kelotok tersebut pengunjung bisa menuliskan namanya dengan pasangan dengan gembok yang menjadi sebuah pengikatnya.

Penasaran dengan tempat yang satu ini? Segera kunjungi tempat tersebut.

Selasa, 12 Mei 2015

Food Festival and Inovation Bazaar "Parahyangan Fair 2015"



Universitas Parahyangan
Proudly Present

Parahyangan Fair 2015

15 Mei 2015
Sasana Budaya Ganesha
Presale 35K | Normal Price 50K Unpar Student | 75K Non-Unpar
0821 1819 6289

Minggu, 10 Mei 2015

Wisata Air Tenjun Batu Templek Menjadi Primadona dengan Berbagai Keindahannya



BANDUNG - Wisata alam di Bandung terkenal dengan pemandangan sawah-sawah yang hijau, padang rumput yang asri, hutan pinus yang sejuk, hingga kawah gunung yang menyejukkan mata. Namun nyatanya, wisata alam yang berada di Bandung tidak hanya soal hijau pegunungan dan alam. Masih banyak wisata alam Bandung lain yang juga sangat menarik perhatian, salah satunya adalah Air Terjun Batu Templek.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, wisata alam yang berada di Bandung terkenal kebanyakan tentang keindahan pegunungan, hutan pinus, dan pemandangan alam sekitar Bandung. Hal ini memang tidak salah, mengingat Bandung merupakan kota yang dikelilingi oleh pegunungan hijau yang terkenal sejak beberapa abad yang lalu.

Berbeda dengan wisata alam di Bandung lainnya, Air Terjun Batu Templek merupakan wisata alam yang menyuguhkan pemandangan alam dari sudut pandang lain. Jika di tempat wisata alam lain Anda menemukan hamparan hutan hijau, di Air Terjun Batu Templek ini Anda akan disuguhi oleh fenomena menarik khas Cekungan Bandung yang dialiri air.


Air Terjun Batu Templek merupakan tempat wisata alam bebatuan di Bandung. Tempat ini sebenarnya tempat penambangan batu. Maka, tidak heran jika disepanjang jalan menuju tempat tersebut banyak warga sekitar yang membuka usaha sebagai pengrajin batu.

Air Terjun Batu Templek berada di Pasir Impun Bandung, tidak jauh dari Lapas Sukamiskin. Air terjun ini merupakan sebuah fenomena alam yang sangat luar biasa. Berada di tempat penambangan batu, air terjun yang secara alami keluar dari titik ketinggian bumi ini mengalir di batu-batu yang berdempetan dan akhirnya turun ke dasar hingga mengaliri sungai.

Seperti halnya penambangan batu pada umumnya, Air Terjun Batu Templek ini memang dikelilingi oleh batu-batu besar alam. Air terjun yang mengaliri tempat tersebut berasal dari dalam bumi yang menjadi sumber pengairan pada warga sekitar.

Tinggi dari Air Terjun Batu Templek yang merupakan tempat wisata alam di Bandung ini sekitar 10-15 meter. Di dasar air terjun sendiri terdapat semacam kolam penampungan air terjun. Banyak batu-batuan yang menghiasi kolam yang seolah ditata dengan baik oleh alam sendiri. Biasanya batu-batuan ini sering digunakan pengunjung untuk berfoto.

Meskipun berada di lingkungan penambangan batu, Air Terjun Batu Templek atau warga sekitar menyebutnya Curug Batu, bukan berarti tidak ada penghijauan disekitarnya. Air Terjun Batu Templek ini berada di ketinggian Pasir Impun Bandung. Di sepanjang jalannya, Anda akan menemui beberapa perkebunan, persawahan, hingga pemandangan alam khas Bandung, yaitu kehijauan dari ketinggian. Bahkan, di tempat air terjun ini berdiri pun sekelilingnya banyak perkebunan yang tentu mempercantik keindahan alam kawasan penambangan batu tersebut.

Hingga saat ini, kebanyakan dari pengunjung yang datang ke Air Terjun batu Templek adalah pesepeda. Memang, ada juga pengunjung yang sengaja datang untuk berfoto atau menikmati keindahan alam disini lainnya. Namun, rute perjalanan menuju Air Terjun Batu Templek ini memang sangat cocok bagi mereka yang suka bersepeda. Oleh karena itulah, para pesepada yang paling banyak mengunjungi tempat wisata alam di Bandung tersebut.



Bagi Anda yang ingin mengunjungi tempat Air Terjun Batu Templek ini, rute perjalannnya cukup mudah. Dari Arah Terminal Cicaheum, Anda hanya perlu berjalan menuju Lapas Sukamiskin. Dari Lapas Sukamiskin, Anda akan menemui jalan sebelah kiri yang dikenal sebagai Jalan Pasir Impun. Dari Jalan Pasir Impun ini, Anda hanya perlu berjalan terus mengikuti jalan tersebut. Patokannya, Anda akan melewati area Alam Sentosa sejenis resort atau kampung adat. Dari area tersebut, Air Terjun Batu Templek berada tidak jauh lagi.

Sebagai tambahan informasi, jika Anda ingin mengunjungi tempat wisata alam di Bandung ini, disarankan untuk berhati-hati, karena jalannya banyak yang berlubang.

Penasaran dengan tempat ini? Ayo segera luangkan waktu Anda untuk mengunjungi. (Sebandung.com)

Perpaduan antara Wisata Kuliner dan Wisata Seni di "Congo Cafe & Gallery"


Congo Café and Gallery berada di Jl. Rancakendal Luhur No. 8, Dago Pakar. Di tempat ini Anda tidak hanya bisa menikmati sajian makanan yang tentunya menggugah selera, tetapi juga menikmati gallery seni yang terbuat dari kayu-kayu antik, seperti kayu jati dan jenis-jenis kayu lainnya. Tempat wisata kuliner ini cukup besar dengan lahan parkir yang juga cukup luas. Bagi pengunjung yang datang dengan menggunakan kendaraan pribadi, dapat memarkirkan kendaraannya secara aman dan gratis.

Menyajikan menu-menu makanan yang menggugah selera, tidak berarti pengelola menarifkan tinggi harga setiap menunya. Menu yang disediakan di tempat makan ini dibandrol dari harga mulai Rp. 15.000. bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana alam dan makanan yang enak, Congo Café and Gallery ini buka setiap hari pada pkl 10.00 hingga 23.00 WIB. (Sebandung)

Nikmatnya Udang Rarong Cita Rasa Khas Sunda di Bumbu Desa



BANDUNG - Bumbu Desa merupakan restoran yang menawarkan aneka makanan bercitarasa khas lokal. Anda pasti bisa merasakan nikmatnya udang rarong dan ikan paray yang didatangkan langsung dari Garut dan Tasikmalaya. Anda juga bisa mendapatkan pepes nasi bakar serta gurihnya oncom dadu kering untuk menambah gairah makan Anda.

Alamat

Jl. Pasirkaliki 160, Bandung

Operasional

Buka Pukul 08.00—21.00 WIB

Akses

Lokasi dapat ditempuh dari Terminal Leuwi Pajang dalam waktu kurang lebih 20 menit melalui Jl. Leuwipanjang menuju Jl. Kopo.

Suka Es Cream ? Coba di Rasa Bakery dan Cake


Di muka pintu Anda akan melihat sebuah tulisan dengan desain yang menyala bertuliskan Rasa, Bakery & Cake. Di tempat ini, Anda bisa menikmati ice cream tempo dulu. Menu-menu yang tersedia seperti banana split, belgian waffle, coconut royale, chocolate lava cake, japonaise chocolate, lidah budaya, flag truffle, dan lain-lain. Tempatnya hangat dan nyaman untuk datang beramai-ramai bersama sahabat.

Alamat

Jl. Tamblong no 15 Bandung

Akses

Hanya lima menit dari Grand Royal Panghegar, melalui Jl. Merdeka menuju Jl. Tamblong Dalam

Operasional

Setiap hari Pukul 08.00—21.30 WIB

Harga

Mulai dari Rp 3.000,-

Poster Ridwan Kamil Untuk DKI-1 Beredar di Media Sosial



BANDUNG - Isu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan terjun berlaga di Pilgub DKI 2017 makin santer. Meski pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyiratkan masih ingin bertahan di Bandung, namun sudah muncul ‘poster digital’ yang berisi dukungan untuk pria berlatar belakang arsitek itu.

Poster dukungan Ridwan Kamil DKI-1 2017 mulai beredar di media sosial twitter, Sabtu (9/5/2015) hari ini. Sudah ada sejumlah netizen yang mengunggah poster tersebut.

Poster itu berlatar belakang foto Bundaran HI di malam hari. Materi utama poster itu adalah artwork rambut dan kaca mata khas Ridwan Kamil berwarna kuning dan tulisan ‘RIDWAN KAMIL DKI-1 2017′.

Belum jelas benar akun pertama yang meng-upload poster itu. Namun perederan poster itu sudah cukup masif.

Soal kemungkinan berlaga di Pilgub DKI 2017, Kang Emil sudah memberikan jawaban. Dia mengatakan masih ingin bertahan di Bandung.

“Enggak akan banyak komentar apakah saya mau maju atau enggak,” kata Kang Emil kepada wartawan di rumah dinasnya, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (8/5) tadi malam.

“Belum saatnya juga. Saya melihat apa adanya saja dan fokus di Bandung saja,” imbuhnya.

Nama Ridwan Kamil dihitung oleh lembaga survei politik Cyrus Network sebagai salah satu kandidat pesaing Gubernur DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub 2017. Namun memang hasil survei Cyrus masih menempatkan Ahok sebagai calon terkuat. (Detikcom)

Jumat, 08 Mei 2015

Cyrus Network : Ridwan Kamil Lebih "Kuat dan Rapi" di Banding Ahok



JAKARTA -  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersaing berat dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil jika keduanya maju pada Pilkada DKI 2017 nanti. Hal ini didapat dari survei yang dilakukan oleh Cyrus Network (CN) pada 23-27 April 2015.

Dari survei tersebut, jika Ahok (sapaan Basuki) disejajarkan dengan Ridwan Kamil dalam pilkada 2017 di DKI nanti, maka mereka mendapat pemilih sebesar 42,5 persen. Sementara itu, Ridwan Kamil mendapat pemilih sebanyak 38,6 persen. Sisanya 13,8 persen ragu-ragu dan 5,1 persen tidak menjawab. 

"Ridwan kamil dianggap sukses dan berhasil mengelola Kota Bandung," kata CEO Cyrus Network Hasan Nasbi saat diskusi dan survei Cyrus Network di Jakarta, Kamis (7/5/2015). 

Dari survei tersebut, Ridwan Kamil dianggap bisa menyaingi Ahok jika maju dalam pilkada mendatang di DKI. Untuk itu, Ahok dinilai perlu membuktikan diri dengan lebih baik. "Bagi Ahok, dari kacamata incumbent, tentu ini ancaman," kata Hasan. 

Sementara itu, sosialisasi Ridwan Kamil di media sosial ataupun media massa juga disebut berhasil. Hal ini terlihat dari akun media sosial yang dimiliki oleh Ridwan Kamil. Aspek media sosial ini juga dianggap penting dalam pilkada untuk DKI.

"Sosial media Ridwan Kamil sangat kuat dan rapi. Relawannya tertib. Di tempat itu, Ahok harus bertempur juga," kata pengamat politik, Phillips J Vermonte, di tempat yang sama. 

Pengamat politik lainnya, Muradi, menyebut Ridwan Kamil cocok jika maju dalam pilkada untuk DKI. Ridwan Kamil dianggap dapat menyatu dengan Jakarta. 

"Dia butuh lingkungan seperti Jakarta yang easy going dan mudah diarahkan," kata Muradi. 

Survei tersebut diselenggarakan pada 23-27 April 2015 dengan metode multistage random sampling. Sementara itu, responden tersebar secara proporsional di semua wilayah kelurahan DKI Jakarta dengan umur minimal 17 tahun. Responden yang terpilih lantas diwawancarai secara tatap muka. Adapun jumlah responden sebanyak 1.000 orang dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 3,1 persen. (Kompas)

Kajian Opini Publik Indonesia : Hasil Poling Ridwan Kamil 95 Suara(42,79%) Ahok Hanya 10 Suara (4,5%)



Hasil survei dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (kedaiKOPI) memperlihatkan hasil bahwa Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, berpotensi mengikuti jejak Joko Widodo, mantan Wali Kota Surakarta yang kemudian menjadi Presiden Indonesia.

“Hasil polling menunjukkan bahwa Indonesia memiliki figur calon pemimpin dari daerah yang mungkin belum terekspose media, salah satunya Ridwan Kamil,” kata Juru Bicara KedaiKOPI Hendri Satrio di Jakarta, Rabu malam.

Dari 222 suara yang masuk, Ridwan memperoleh 95 suara (42,79 persen). Ridwan Kamil namanya semakin populer setelah perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang diselenggarakan di Bandung.

Figur lain adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (26 suara, 11,71 persen), Gubernur Jawa Tengah (17 suara, 7,66 persen), Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah (11 suara, 4,95 persen dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (10 suara, 4,5 persen).

KedaiKOPI telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada 27 April 2015 lalu, terkait nama-nama yang dianggap layak menjadi calon presiden nanti. KedaiKOPI menilai kepala daerah berdasarkan kinerja seperti indikator ekonomi daerah yang berkembang pesat, inovasi dalam pembangunan daerahnya dan indikator lainnya.

Selain kelima kepala daerah tersebut, polling juga menyediakan pilihan yaitu bukan salah satu dari nama di atas. Polling digelar sejak 28 April hingga 5 Mei 2015, tentang pemimpin daerah yang berpotensi menjadi pemimpin Nasional.

Pertanyaan tersebut berkisar dengan siapakah kepala daerah yang berpotensi menjadi calon presiden di masa yang akan datang. Kemudian, polling ini juga akan menyikapi Pilkada serentak yang akan dilaksanakan tahun ini. (Antara)

Ridwan Kamil : Hubungan Internasional Saya Banyak, Saya Akan Lobi FIFA



BANDUNG - Tugas berat menanti tim transisi ‘Indonesia Memanggil’ yang dibentuk Menpora untuk menyelematkan sepakbola Indonesia. Selain menjalankan tugas PSSI yang tengah dibekukan, 17 nama terpilih pun harus bernegosiasi dengan FIFA supaya Indonesia tidak mendapat sanksi. Anggota tim transisi, Ridwan Kamil pun mengatakan dirinya bersedia jika mendapat mandat berdiplomasi dengan induk organisasi sepakbola dunia. Terlebih dirinya mengaku mempunyai hubungan internasional yang cukup banyak.

“Masih belum tahu kapan mulainya, sekarang ini saya menunggu bola dulu saja untuk diminta gagasan. Kalau saya diminta lobi saya sangat siap, hubungan internasional saya banyak jadi mungkin bisa bantu mendudukan logika-logikanya,” ungkapnya dalam wawancara di Pendopo Kota Bandung, Jumat (8/5) malam.

Pria yang akrab disapa Emil itu pun tak membantah jika salah satu alasan Menpora meminta bergabung adalah karena kedekatan dengan Persib dan bobotoh. Dia mengaku memang cukup mengenal sepakbola karena selain aktif mendukung Persib, dia juga gemar mengolah si kulit bundar sejak masih menjadi pelajar.

“Salah satu alasan beliau memilih saya memang karena beliau tahu saya dekat dengan bobotoh dan juga sepakbola. Beliau tahu saya memberikan dukungan moril saat Persib main serta banyak komunikasi dengan bobotoh,” lanjutnya.

Menurutnya untuk menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini, diperlukan rasa toleransi dari seluruh pihak. Tidak mengutamakan kepentingan pribadi dan memberikan ruang gerak bagi pihak lain. Karena saat ini klub-klub anggota PSSI menjadi korban. Berhentinya pertandingan berarti tidak ada pemasukan dari sponsor, nasib pemain pun semakin terkatung-katung.

“Kalau semua orang tidak kasih ruang, ya enggak akan beres-beres. Kasihan klub-klub, bahkan katanya ada yang sampai mau bubar karena masalah yang terjadi. Pokoknya kalau memang diminta untuk melakukan diplomasi internasional ke FIFA saya siap,” pungkasnya

Jadi Tim Transisi PSSI, Emil : Saya akan Belajar ke Barcelona



Pihak Menteri Pemuda dan Olahraga akhirnya merilis 17 nama yang dipercaya menjadi tim transisi yang dibentuknya. Tujuannya untuk menggantikan peran PSSI, memastikan pengiriman tim nasional ke berbagai event, menjalankan kompetisi dan memfasilitasi pembentukan PSSI baru. Dari sejumlah nama tersebut, terdapat nama Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Pria berkacamata itu pun mengaku sudah dihubungi oleh Imam Nahrawi dan siap mengemban tugas yang diberikan padanya.

“Sebelumnya saya sudah dihubungi sama Pak Menpora dan diminta untuk mengisi tim transisi. Kalau saya, pada dasarnya dimana negara membutuhkan energi saya, pasti akan saya jalankan,” kata lelaki yang biasa dipanggil Emil ini kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Jumat (8/5) malam.

Ketika disinggung mengenai tugas utamanya sebagai Walikota, pria yang akrab disapa kang Emil itu mengaku akan berupaya membagi waktu sebaik mungkin. Dia juga mengatakan sudah berbicara kepada Menpora bahwa nantinya dia tidak akan fokus sepenuhnya mencurahkan perhatian memperbaiki sepakbola nasional.

“Saya tidak menawarkan diri, jadi penunjukan ini dengan catatan ada keterbatasan waktu karena saya harus menjalankan roda pemerintahan di Kota Bandung,” ungkapnya.

Lebih lanjut mengenai tugasnya nanti, dia mengatakan jika keterlibatannya hanya untuk memberikan gagasan. Bukan terjun secara langsung ke teknis lapangan. Dan menurutnya yang mesti diperhatikan di sepakbola Indonesia adalah pembenahan organisasinya. Untuk itu dia juga mencari referensi dari klub raksasa Spanyol, Barcelona.

“Itu bikin malu, tidak bisa dibiarkan seperti itu. Oleh sebab itulah saya ditugasi pemerintah untuk memberikan pemikirannya untuk membenahinya. Tadi (kemarin) ada tim dari Barcelona juga yang mengundang saya datang untuk melihat base camp mereka. Itu bisa menjadi kesempatan untuk belajar dari mereka (Barcelona) bagaimana cara mereka mengelola sepakbola,” tukasnya.

Berikut adalah daftar 17 orang ota tim transisi:

1. FX Hadi Rudiatmo
2. Lodewig F Paulus
3. Ridwan Kamil
4. Edy Rumpolo
5. Ricky Yacob
6. Bibid Samad Rianto
7. Darmin Nasution
8. Cheppy W Wartoni
9. Tommy Kurniawan
10. Iwan Lukmanto
11. Francis Wanandi
12. Saut H Sirait
13. Andre Darwis
14. Farid Husaini
15. Suhairi Misrawi
16. Diaz Faizal Malik
17. Felix W Wanggai.

Kang Emil Tokoh Paling Populer Untuk Pimpin Jakarta



BANDUNG - Pilkada di DKI Jakarta akan kembali digelar pada 2017. Namun gambaran siapa yang mampu menggantikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memimpin Jakarta periode berikutnya mulai bermunculan dari pandangan publik.

Hasil survei yang dilakukan Cyrus Network memunculkan sosok Walikota Bandung Ridwan Kamil biasa disapa Kang Emil dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Keduanya berpotensi menjadi saingan terberat Ahok jika maju sebagai incumbent dalam Pilkada DKI 2017 nanti.

Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi mengaku melihat ada upaya serius yang dibungkus rapi dengan sangat elegan untuk menarik perhatian publik. Dugaan awal terlihat pada momen Konferensi Asia-Afrika (KAA) beberapa waktu lalu di Jakarta dan Bandung.

"Survei yang kami lakukan ini berlatar belakang rasa penasaran. Momen KAA kemarin sepertinya dimanfaatkan untuk menguatkan karakter dan figur Ridwan Kamil secara masif ke level nasional. Untuk itu kami buktikan secara scientific," ujar Hasan di D' Consulate Lounge, Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Dugaan tersebut kemudian dijadikan hepotesis awal untuk dilakukan penelitian. Sebagai kontrol, nama Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga dimasukkan dalam survei. Publik mempersepsikan bahwa selama ini keduanya sebagai pemimpin yang berprestasi.

"Namun melihat kemiripan karakter wilayah yang dipimpin serta intensitas berita dalam 2 tahun terakhir, hanya Emil dan Risma yang patut disandingkan. Emil berada di kota besar yang dekat dengan Ibukota. Risma juga di Kota Surabaya bahkan lebih besar dari Bandung. Kalau di Banyuwangi, susah dilihat publik karena media jarang masuk ke kota kecil," terang dia.

Survei yang dilakukan pada 24-30 April 2015 ini melibatkan 1.000 responden dari warga DKI Jakarta yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah. Tingkat kepercayaan dalam survei ini sebesar 95% dengan margin of error kurang lebih 3,1%.

Terkait popularitas, Cyrus Network menanyakan kepada responden tanpa memberikan pilihan nama maupun foto/gambar tokoh. Hasilnya ada 3 nama yang mempunyai penilaian tertinggi, yakni Ahok sebesar 96,6% disusul Risma 74,5% dan Emil 73%. Sementara sejumlah tokoh nasional lainnya seperti Menteri Susi, Prabowo Subianto, Wagub Djarot, Haji Lulung, Fauzi Bowo, dan lainnya tingkat popularitasnya masih di bawah 50%.

Sementara tingkat kesukaan kesukaan terhadap ketiganya hampir seimbang. Ahok mendapat poin 62%, sedangkan Emil 62,7% dan Risma 65,6%.

Sedangkan tingkat pemilihan/elektabilitas dalam Pilkada DKI 2017 tanpa memberikan pilihan, nilai tertinggi dipegang Gubernur Jakarta saat ini. Ahok mendapat poin 26,7%, disusul Jokowi 6%, Emil 5,9%, Fauzi Bowo 4,1%, dan Risma 3,1%. Namun saat diberikan pilihan nama dan gambar, 33,9% reaponden memilih Ahok, Risma naik menjadi 11,4%, dan Emil 10,4%.

Pemilihan calon dikerucutkan menjadi 10 hingga 4 nama terbesar. Dan hasilnya selalu Ahok, Emil, dan Risma yang mendapat poin 3 terbesar.

Kemudian jika 2 nama yang akan maju dalam Pilkada DKI 2017 nanti, Ahok dan Emil mempunyai suara yang hampir seimbang. Ahok 42,5%, Emil 38,6%, belum memutuskan 13,8%, dan tidak menjawab 5,1%. Sedangkan jika Ahok melawan Risma, maka Ahok 42,8%, Risma 37,2%, belum memutuskan 14,3%, dan tidak menjawab 5,3%.

Melihat angka tersebut tentu Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini menjadi ancaman besar bagi Ahok seandainya mereka akan maju dalam Pilkada 2017 nanti. Berdasarkan survei, banyak hal yang harus diperbaiki dalam kepribadian Ahok. Seperti manajemen emosi, pemilihan kata, sosialisasi dengan masyarakat, dan sebagainya.

Dari hasil survei ini, Cyrus Network menilai kuatnya dukungan terhadap kedua tokoh tersebut menunjukkan bahwa publik di DKI telah memiliki perspektif yang rasional. Mereka juga hanya mau memilih kandidat pemimpin yang dipersepsikan berhasil dan berintegritas tinggi, meskipun tokoh tersebut bukan dari Jakarta. 

Pemkot Bandung Akan Uji Coba Car Free Night



BANDUNG - Pemkot Bandung merencanakan uji coba kawasan Car Free Night (CFN) dan Car Free Day (CFD) di Jalan Asia Afrika pada pertengahan Mei mendatang. Kendaraan roda dua dan empat tidak boleh melintas ruas jalan tersebut selama 17 jam.

"CDF dan CFN diuji coba pada Sabtu 16 Mei 2015," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Ricky Gustiadi usai rapat bersama instansi terkait membahas persiapan CFN dan CFD Jalan Asia Afrika di kantor Dishub Kota Bandung, Jalan Soekarno Hatta, Jumat (8/5/2015).

Ricky menjelaskan, masyarakat bisa datang sambil berjalan kaki menikmati suasana elok Jalan Asia Afrika yang kini bergaya mirip nuansa Eropa. Bertepatan kegiatan CFN dan CFD nanti, sambung dia, sepenggal ruas Jalan Asia Afrika ditutup selama 17 jam atau mulai pukul 18.00 WIB (Sabtu 16 Mei) hingga pukul 11.00 WIB ( Minggu 17 Mei).

"Kawasan CFN dan CFD itu mulainya dari Jalan Tamblong - Jalan Asia Afrika atau Hotel Preanger hingga Jalan Asia Afrika - Jalan Alun Alun Timur atau jembatan," tutur Ricky.

Antusiasme warga mengunjungi kawasan tersebut sangat tinggi pascaperingatan 60 tahun KAA. Wajar saja, karena Pemkot Bandung telah melakukan sejumlah perbaikan infrastruktur di sekitar Jalan Asia Afrika dengan konsep gaya art deco. Trotoar jalan diganti menggunakan granit dan beton berpola. Sepanjang jalan juga dihiasi dengan penerangan jalan umum (PJU) bergaya klasik seperti di Eropa.

Selain itu, ratusan bangku bergaya klasik dan pot bunga berukuran jumbo juga menambah indahnya estetika kota. Monumen Dasasila Bandung, Air Mancur Menari dan Monumen Globe Asia Afrika juga menjadi tempat favorit untuk berfoto.

Tips Keluarkan Kotoran Telinga Dengan Mudah


Kotoran telinga yang berlebihan terkadang sulit dibersihkan. Cairan jahat ini berkumpul di telinga karena trauma atau penyumbatan dalam saluran telinga. Salah satu cara terbaik untuk mengeluarkan kotoran telinga adalah dengan obat rumahan.

Menurut para ahli, kekurangan asam lemak Omega 3, seng, dan magnesium bisa menghasilkan kotoran telinga yang berlebihan. Apabila Anda mengabaikannya akan menumpuk jauh di dalam saluran telinga dari waktu ke waktu. Seseorang juga bisa kehilangan pendengaran karena kotoran yang menumpuk.

Berikut beberapa obat rumahan untuk menyingkirkan kotoran telinga seperti dilansir Boldsky,

1. Minyak zaitun

Minyak zaitu merupakan cara yang paling aman dan bisa mengeluarkan kotoran telinga. Celupkan sepotong kapas ke dalam minyak zaitu hangat. Peras kelebihan minyak dan tempatkan kapas di telinga Anda. Setelah 15 menit, keluarkan kapas. Ulangi cara ini sampai kotoran berkurang.

2. Baby oil

Ini merupakan alteratif berikutnya. Baby oil itu lembut dan tak ada efek samping untuk setiap jenis kulit. Lakukan proses yang sama seperti minyak zaitun.

3. Cuka dan alkohol

Campur dua cairan tersebut. Semprotkan ke telinga (dua tetes). Ambil kapas yang bersih dan lembut, pijat telinga bagian dalam. Ulangi proses ini sampai kotoran kuping yang berlebihan bisa diangkat.

4. Air garam

Ini obat terbaik untuk menghilangkan kotoran telinga. Buatlah larutan garam menggunakan air suam-suam kuku. Ketika siap, miringkan kepala Anda ke samping dan teteskan air perlahan-lahan ke dalam telinga. Kembalikan kepala Anda ke posisi normal dan gunakan kapas bola ke telinga Anda. Ulangi proses untuk telinga yang lain.

5. Air hangat

Setelah Anda mandi, cuci telinga Anda dengan air hangat.

6. Minyak kelapa

Tuang minyak kelapa ke dalam sendok, panaskan sendok dengan api lilin. Setelah agak hangat, celupkan kapas bola, hilangkan kelebihan minyak, dan pasang kapas berukuran kecil di telinga Anda. Panas dari minyak kelapa akan merontokkan kotoran telinga.

7. Gliserin

Resep rumahan lain yang gampang untuk membersihkan telinga adalah gliserin. Tuangkan 2 atau 3 tetes gliserin ke telinga. Kemudian bersihkan telinga dengan kapas bola, dan ulangi proses sampai telinga bersih.

8. Bawang putih

Hancurkan bawang putih di ulekan, setelah itu masukkan bawang putih ke sendok dan panaskan di atas lilin. Teteskan minyak yang ada ke telinga. Ini akan membantu membersihkan kotoran telinga.

9. Hidrogen peroksida

Mungkin ini terdengan terlalu kimiawi, tetapi hidrogen peroksida adalah bahan alami. Campurkan peroksida dengan air dengan komposisi yang sama, tuangkan cairan ke dalam kapas, kemudian peras kapas dan masukkan cairan ke telinga.

10. Cuka Apel

Cuka apel adalah resep rumahan yang efektif membersihkan kotoran telinga. Tinggal miringkan kepala Anda ke samping kemudian teteskan 2 atau 3 tetes cuka apel.

Gulung bola kapas di telinga Anda, dan biarkan selama satu jam. Ulangi proses sampai Anda merasa nyaman.

Senin, 04 Mei 2015

Titik Nol Kilometer Bandung dan Mega Proyek Anyer - Panarukan


Mengunjungi titik nol kilometer Bandung, adalah kunjungan sejarah yang tidak bisa diabaikan. Dari sinilah dimulai perkembangan kota Bandung khususnya dan jawa umumnya. Dari titik nol kilometer inilah terbentang jalan panjang Anyer Panarukan.

Gubernur Jendral Hindia Belanda yang mempunyai mega proyek jalan raya pos dari Anyer hingga Panarukan. Daendels ditunjuk menjadi Gubernur Jendral Hindia Belanda oleh Raja Perancis, karena saat itu Belanda sedang dikuasai Prancis. Sekitar 30.000 pribumi terbunuh dalam mega proyek tersebut, jumlah yang sangat banyak. Walaupun terkenal dengan kekejamannya, Daendels merupakan orang yang punya jasa dalam pembangunan Kota Bandung.



Sebenarnya kalau kita perhatikan, jalan raya pos Anyer-Panarukan itu membentang di sekitar pantai utara Pulau Jawa, namun mengapa jalan tersebut belok ke daerah Bandung? Karena pada saat itu hasil bumi dari Priangan sangat banyak, dan dibelokan karena jalan ini juga mempunyai fungsi untuk mengangkut/jalur distribusi hasil bumi tersebut.

Lalu mengapa di tempat itu dijadikan titik nol kilometer Bandung? Jalan raya pos (groote postweg) di daerah Bandung harus membelah sungai Cikapundung, maka dibangunlah sebuah jembatan untuk menghubungkan jalan tersebut. Pada hari peresmiannya, Daendels bersama Wiranatakusumah II, yang menjabat sebagai Bupati Bandung saat itu, sedang berjalan ke arah timur. Lalu pada suatu titik, Daendels menancapkan tongkatnya dan berkata “Zorg, dat als ik terug kom hier een staad is gebouwd”, yang kurang lebih artinya “Usahakan, jika aku kembali ke sini, di daerah ini telah dibangun sebuah kota”. Seperti yang kita ketahui, Bandung, pada tahun 1800-an awal, belum menjadi sebuah peradaban seperti Batavia atau Cirebon.

Boemi Joglo Wisata Kuliner Khas Sunda Tak Bikin Kantong Bolong



BANDUNG - Boemi Joglo merupakan tempat makan yang cocok bagi Anda yang ingin menikmati suasana tradisional dan alami. Di Boemi Joglo, pengunjungnya diharuskan menaiki beberapa anak tangga untuk mencapai tempat makan.

Ketika mencapai tempatnya, Anda akan diberi pilihan untuk bisa menikmati menu makanan Khas Jawa Barat. Anda bisa memilih makan di saung, di dalam rumah, tenda payung, atau bisa juga di balkon. Semua tempat tersebut sangatlah nyaman digunakan. Anda juga bisa langsung menikmati Kota Bandung dari tempat ini.


Untuk hidangan makanan, menu yang disajikan pun tidak jauh dari konsep dekorasi Boemi Joglo, yaitu khas Jawa Barat dan tradisional. Ada nasi liwet yang disajikan dalam berbagai variasi dengan wangi khas dari nasi liwet yang menggugah selera.

Selain itu, ada juga sate maranggi yang gurih dan menggoyang lidah. Pengunjung tidak perlu khawatir soal harga, di tempat makan ini, menu makanan dibandrol dari harga mulai Rp 20.000 untuk makanan berat, Rp 1.500 untuk makanan ringan atau camilan,  dan Rp 3.500 untuk menu minuman.

Bagi Anda yang ingin mencoba datang dan menikmati suasana dan kelezatan di tempat wisata kuliner Bandung ini, bisa langsung datang ke Jl. Rancakendal Luhur No. 17, Dago Pakar Bandung.


"Sumoboo" Trend Asian Dessert Mirip Es Campur di Bandung


BANDUNG - Siap-siap mengantri jika ingin mencicipi lezatnya dessert Sumoboo. Saat ini Sumboo membuka cabang di Bandung, yaitu di Paris van Java Mall (dekat Dominos Pizza). 

Untuk menikmati ini biasanya harus antri jika ingin mencicipi Sumoboo ini. Beberapa pilihan yang bisa dipesan antara lain Sumoboo Dessert berupa Q-Ball, red bean, taro ball, boba, egg pudding, dan satu scoop es krim green tea. Enak! Taste-nya tidak terlalu manis dibandingkan dessert Pandako. 

Dessert lain yang terkenal di Sumoboo adalah Kakigori, yaitu es serut dan es krim yang dibentuk menjadi karakter-karakter lucu.

Berikut alamatnya :
Paris Van Java, Jl. Sukajadi No.137 - 139, Cihampelas
(022) 287783602



"Menyepi di Taman Buru Masigit Kareumbi" Wisata Alam di Timur Bandung



BANDUNG - Wisatawan lokal dan mancanegara mulai menyerbu kawasan Bandung di musim libur tahun ini. Mereka lebih banyak menumpuk di kawasan Jalan RE Martadinata dan Jalan Dago yang menjadi pusat belanja dan kuliner. Padahal kawasan Bandung Raya menyimpan aneka ragam eksotisme alam yang masih banyak luput dari perhatian wisatawan.

Salah satunya adalah lokasi ekowisata Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi. Letaknya tak jauh-jauh amat dari Kota Bandung. Kawasan ini berada di 40 kilometer arah timur Kota Bandung. Di sini wisatawan bisa menikmati lebatnya hutan hujan tropis dengan keanekaragaman hayatinya. Selain itu, Anda juga bisa menjadi wali pohon untuk ikut menghijaukan kembali kawasan hutan yang gundul.

Tak ada penunjuk yang jelas dari pemerintah untuk menuju kawasan ini. Jika Anda naik kendaraan dari Bandung, masuklah tol menuju Cileunyi. Keluar jalan tol arahkan mobil Anda ke jalur menuju Garut. Dari situ Anda hanya perlu mencari jalan menuju curug Cinulang. Orang lebih mengenal kawasan ini sebagai KW, jadi jika Anda perlu peta mulut, sebutlah nama itu pada penduduk dan mereka akan menunjukkan jalan menuju kawasan ini.

Pemandangan alam nan indah akan menemani kita sepanjang perjalanan. Sawah terasering berwarna hijau jadi pencuci mata yang membawa kita pada cerita kakek nenek tentang indahnya alam di tanah Pasundan.

Jalan kecil dan berkelak-kelok akan mengantarkan kita pada gerbang kawasan yang ditandai dengan hadirnya jalan makadam. Diperlukan kendaraan yang fit untuk bisa melintasinya.

Anda akan melihat juga beberapa pohon yang baru ditanam dengan nama orang yang menanam di sisinya. Itu adalah program wali pohon yang digalakkan pengelola kawasan ini. Salah satunya adalah prasasti Bukit Yusril Djalinus yang ditanami 999 pohon di bukit yang dulunya gundul. 

Memasuki kawasan ekowisata kita akan disambut petugas dari Wanadri yang mengelola kawasan ini. Dari sinilah petualangan dimulai. Jika Anda berencana berkemah, pengelola telah menyiapkan peralatan tenda dan sebagainya untuk keperluan itu.

Kalau ingin merasakan sensasi tidur di rumah pohon, pengelola menyediakan fasilitas rumah pohon yang bisa ditinggali hingga 6 orang. "Kami menyediakan sleeping bag untuk tiap orangnya," kata Ipey yang bertanggung jawab atas rumah pohon.

Dari rumah pohon ini yang dikelilingi hutan pinus ini, saban pagi wisatawan akan ditemani beragam suara burung dan hewan hutan lainnya. "Biasanya monyet ekor panjang juga ada di sini," katanya.

Hewan hutan lainnya yang kerap muncul adalah babi hutan. Selain itu Hutan Masigit Kareumbi juga merupakan rumah bagi Kukang Jawa yang telah ditetapkan sebagai satwa yang dilindungi. Jika beruntung, Anda bisa melihat hewan ini.

Budi, seorang wisatawan asal Bandung yang tengah mendirikan tenda, menyebut liburan di kawasan ini menyenangkan. "Kami ingin menikmati alam," ujarnya. Selain itu fasilitas lain yang ada di sini adalah penangkaran rusa. Dulu kawasan ini memang tempat berburu rusa.

Wisatawan juga bisa menikmati berkano di sungai yang tak terlalu dalam. "Untuk kano kami juga menyediakan," kata Ipey. Menghirup udara segar dan menikmati suara burung dan hewan hutan lainnya bisa Anda nikmati tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam di tempat ini.

Nah, jika Anda tertarik, kenapa tak bergegas menuju kawasan ini!



Jumat, 01 Mei 2015

Cari Tempat Kumpul Bareng Teman ? Cobain ke "SODA" Resto & Bar


Satu lagi tempat makan unik dan ngehits yang ada di Kota Bandung. Salah satu tempat wisata kuliner Bandung yang patut dikunjungi ini adalah SODA Resto & Bar. SODA Resto & Bar berada di Jl. Ir. H. Djuand no. 3, tepatnya di samping Hotel 101. Nama SODA sendiri merupakan singkatan dari Soul Of Dago. Hal ini dikarenakan, lokasi dari tempat wisata kuliner di Bandung ini berada di kawasan Dago Bandung.

Café yang banyak dikunjungi oleh kawula muda ini mengusung konsep Charming, Entertaining, dan juga Happening. Tidak heran jika tempat makan ini tidak pernah sepi pengunjung. Setiap harinya, banyak pengunjung memadati tempat makan tersebut, mulai dari anak sekolah, mahasiswa, hingga orangtua


Sebagai tempat makan yang ngehits, SODA Resto & Bar ini melengkapi interiornya dengan sebuah mini swimming pool. Dengan adanya mini swimming pool yang berada didalamnya, Anda akan merasakan suasana summer yang tentunya sangat disukai oleh semua orang. Disini, Anda juga bisa menemukan suasana tempat hangout yang asyik dan keren. Dengan interior yang catchy abis, Anda bisa asyik berfoto dan bernarsis-narsis ria.


Yang lebih asyik lagi, pengunjung bisa mendapatkan promo special yang diadakan setiap Senin dan Kamis. Promo ini berlaku untuk pengunjung yang memesan menu pizza. Pengunjung bisa mendapatkan dua varian pizza sekaligus seharga 50 ribu rupiah.


Namun, Anda tidak perlu khawatir jika tidak bisa mendapatkan promo dua pizza seharga 50 ribu rupiah. Di hari-hari lain, Anda masih bisa menikmati menu-menu yang ada di tempat makan ini dengan range harga mulai dari 20 ribu hingga 50 ribu rupiah. Harga tersebut sangat ramah dikantong. Tidak heran jika pengunjung di tempat makan ini berdatangan dari berbagai kalangan.

Lalu, menu apa saja yang ada di tempat wisata kuliner Bandung ini? Jawabannya sangatlah banyak. Ada berbagai macam menu yang disajikan dan banyak disukai oleh pengunjung. Mulai dari menu makanan ringan, minuman, hingga menu makanan berat yang tentunya aman diperut dan kantong.


Ada menu minuman yang bernama Green Smart. Menu minuman healthy juice ini sangat enak dan asyik dimulut. Jika yang kebanyakan minuman sehat itu kurang enak dilidah, berbeda halnya dengan menu minuman sehat yang ada di SODA Resto & Bar. Menu minuman ini jauh dari kata pahit, bahkan banyak pengunjung yang merekomendasikan minuman ini sebagai menu minuman paling hitz di SODA Resto & Bar.


Walau Terlihat Berat, Kusnadi Tetap Push Up 60 Kali di Depan Ridwan Kamil



BANDUNG - Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil memberikan tiga jenis hukuman bagi Fadil Simeray dan Kusnadi. Dua orang perusak fasilitas Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung.

"Hukumannya tiga, satu push up 60 kali, ngepel troatoar Jalan Braga, dan ketiga masing-masing harus posting foto atau tulisan tentang kecintaannya terhadap Bandung selama 30 hari di media sosial," kata Ridwan Kamil, di Pendopo Kota Bandung, Jumat (01/05/2015).

Hukuman push up 60 kali langsung dilakukan oleh kedua orang tersebut setelah mereka menemui Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung.

Dipimpin Ridwan Kamil, kedua orang tersebut bergantian menjalankan hukuman push up di halaman belakang Pendopo Kota Bandung.

Sementara itu, hukuman mengepel Jalan Braga Bandung direncanakan dilakukan usai Shalat Jumat.
"Yang ngepel itu warga juga banyak yang berminat, mau ikut bantu. Mungkin karena ada bonus bisa foto bareng saya," kata pria yang akrab disapa Emil itu.

Fadil Simeray menyesali perbuatannya yang telah menaiki salah satu kursi taman KAA di Jalan Braga Bandung.

"Pada intinya itu, itu kejadian spontan sebelum KAA. Lalu setelah KAA ada pemberitaan kursi yang rusak, terus mungkin kena imbas dan posisinya salah berdiri ke atas kursi," kata dia.
"Mau enggak mau, daripada kabur malah jadi masalah, jadi lebih baik saya mengakui salah," lanjut Fadil.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kusnadi, pria yang berprofesi sebagai tukang foto keliling asal Lembang, Kabupaten Bandung Barat tersebut menerima hukuman yang diberikan oleh Wali Kota Bandung tersebut.

"Sebenarnya saya enggak sadar naik ke kursi karena waktu itu posisinya mau ambil gambar parade KAA," kata Kusnadi. (Rima News)