Sabtu, 04 Februari 2017

7 Kota Paling Mematikan Di Dunia

7 kota paling mematikan di dunia. Kota-kota besar di dunia yang menjadi pusat industri dan tambang. Polusi ada dimana-mana, tidak ada udara segar dan penyakit menjangkit hampir semua warga kota. Benar-benar seperti kota neraka, kota mematikan, kota berbahaya dan terlihat mengenaskan. Kota-kota berikut menjadi kota paling berbahaya untuk ditinggali. Berikut 7 kota neraka paling berbahaya di dunia.


Chernobyl
1. Chernobyl (Ukraina)
Awalnya Chernobyl merupakan kota normal seperti lainnya. Namun di suatu malam tragedi yang tidak pernah diduga itu terjadi. Pada malam hari tanggal 26 April 1986, ketika semua penduduk tertidur lelap, terjadi ledakan dahsyat dari PLTN yang merubah hidup penduduk Chernobyl. Dalam hitungan detik ledakan nuklir Chernobyl langsung membumi hanguskan kota dan melepaskan radioaktif 400 kali lebih besar dari bom atom Hiroshima Nagasaki. Ledakan nuklir Chernobyl juga tercatat menjadi bencana buatan manusia terbesar sepanjang masa, 50 orang tewas dan 93.000 orang terpapar radiasi. Mereka yang terkena radiasi mengalami berbagai penyakit mematikan, leukimia, kanker steroid dan berbagai penyakit mematikan lainnya. Selain itu bayi-bayi yang lahir dari orang tua korban Chernobyl terlahir cacat, ada yang cacat fisik dan ada juga yang cacat mental. Meskipun pemerintah sudah memerintahkan penduduk untuk meninggalkan kota Chernobyl, namun masih ada beberapa penduduk yang memilih untuk tetap tinggal di kota dan rela menanggung semua resiko daripada harus pergi dan pindah ke kota yang tidak pernah dikenal. Hingga kini pemerintah Ukraina masih membiayai tunjangan untuk sekitar 7 juta korban Chernobyl dengan menganggarkan 5% dari anggaran negara tiap tahunnya.


Linfen
2. Linfen (Tiongkok)
Kota Linfen pernah dinobatkan menjadi kota paling
tercemar di dunia oleh majalah Times. 3 juta penduduk kota ini harus terganggu karena batu bara dan polutan limbah lainnya. Ada tambang batu bara sepanjang 19 km dengan produksi 50 juta ton batu bara pertahun di perbukitan Linfen. Setiap harinya ratusan penduduk dirawat di rumah sakit karena masalah pernafasan, seperti paru-paru hitam, bronkitis kronis dan asma. Bahkan beberapa penyakit parah seperti pneumonia dan kanker paru-paru. Pagi, siang maupun sore tidak pernah ada yang namanya udara segar, sejauh mata memandang hanya ada kabut asap polusi tebal. Bahkan ketika menjemur pakaian di luar rumah, ketika pakaian kering warna menjadi menghitam karena udara yang kotor.


La Oroya
3. La Oroya (Peru)
35.000 orang lebih di kota La Oroya sudah tercemari oleh limbah timbal, seng, tembaga dan belerang dioksida. 99% anak di kota ini memiliki darah yang tercemari bahan kimia tingkat tinggi. Parahnya kebanyakan anak yang lahir di kota ini tidak pernah berhasil melebihi usia 6 tahun. Tidak hanya tanah dan udara saja yang tercemar, di kota La Oroya juga terjadi hujam asam yang disebabkan oleh belerang dioksida yang menumpuk di atmosfir. Hujan asam ini sering menghancurkan tanaman penduduk warga. Pencemaran ini berasal dari tambang logam dan tembaga yang ada di kota ini sejak tahun 1922. Mereka menguras harta paling berharga di La Oroya namun tidak bertanggung jawab dengan semua limbah yang dihasilkan oleh pabrik tersebut.


Dzherzhinks
4. Dzherzhinks (Rusia)
Rata-rata harapan hidup usia lanjut di kota ini sangat rendah. Pria di kota ini biasanya meninggal maksimal di usia 42 tahun sedangkan wanita 47 tahun. Penyebab rendahnya harapan hidup di kota ini berasal dari 300.000 tong limbah kimia yang dibuang ke kota ini. Kota ini juga pernah memegang rekor kota tercemar di dunia. Dzherzhinks pernah menjadi pusat pembuatan senjata Uni Soviet pada tahun 1930, sisa pembuatan senjata inilah yang mencemari kota. Air tanah terkontaminasi dengan sekitar 200 bahan kimia mematikan. Pada tahu 2003 angka kematian di kota ini mencapai 206%, melebihi angka kelahiran mereka. Tidak ada yang bisa menyelamatkan kota ini, beberapa penduduk memilih meninggalkan kota daripada hidup dalam waktu yang singkat.


Kabwe
5. Kabwe (Zambia)
Sejak awal abad ke 20 kota Kabwe menjadi surganya
timah. Penduduk dan beberapa perusahaan mencoba mengeruk semua timah yang bersumber di kota ini. Namun mereka semua tidak memperhatikan limbah dari penambangan timah tersebut. Setelah lebih dari 100 tahun penambangan dilakukan, Kabwe menjadi salah satu kota paling tercemar di dunia. 255.000 orang di kota ini terkena timbal termasuk ana-anak. Tidak hanya penduduk yang terkena kontaminasi, tanah pun juga terkena hingga tanaman apapun yang ditanam tidak akan bisa tumbuh di kota ini.


Sumgayit
6. Sumgayit (Azerbaijan)
Kota ini menjadi pusat industri dan memiliki 45 lebih pabrik manufaktur bahan kimia industri serta pertanian. Pabrik-pabrik ini menghasilkan 70-120 ton emisi setiap tahunnya. Limbah pabrik juga mencemari laut Kaspia yang dekat dengan pemukiman penduduk. 51% penduduk berpotensi mengidap penyakit kanker, 8 % diantaranya meninggal karena kanker ganas. Yang lebih parah, beberapa bayi yang lahir di kota ini terlahir dengan cacat fisik maupun mental yang parah. Beberapa orang tua yang tidak sanggup melihat kondisi cacat anaknya akhirnya membunh anaknya sendiri. Angka kematian akibat pencemaran di kota ini mencapai 50%.


Sukinda
7. Sukinda (india)
Kota ini terkenal karena kekayaanya akan biji kromit. 99% pasokan biji kromit di India berasal dari kota ini. 12 tambang terus beroperasi di kota ini tanpa adanya rencana pengelolaan lingkungan dan lebih dari 30 juta limbah batuan tersebar di seluruh kota. Sungai dan air tanah di kota ini sudah tercemar. 2,6 juta penduduk beresiko terkena penyakit kanker, bisul hidung, pilek dan masalah pernafasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar