Adolf Hitler |
Sosok ini selalu menjadi kontroversi sampai kematiannya. Bagaimana tidak, sampai hari ini jenazahnya saja tidak diketahui dimana keberadaanya. Ada yang mengatakan Hitler bunuh diri di Jerman, bahkan ada kabar yang mengatakan Hitler menghabiskan hidup menjadi seorang dokter di kota kecil Indonesia. Ketika berkuasa ia menyatukan jabatan kanselir dan presiden menjadi Fuhrer, sekaligus menjadikan Nazi sebagai partai tunggal di Jerman. Hitler merupakan pembunuh massal yang tiada duanya. Pada masa perang dunia ke 2, ia membunuh 6 juta jiwa etnis Yahudi tanpa pandang bulu, entah itu anak kecil ataupun wanita semua dibunuhnya. Namun bencana kemanusiaan yang dienal dengan istilah Holocaust itu ternyata diketahui memakan orban 17 juta jiwa. Mereka semua dibunuh di kamp-kamp khusus buatan Nazi. Hitler dan Nazi akhirnya terpuruk seiring kekalahan Jerman.
Joseph Stalin |
Manusia Baja, itulah julukan yang disematkan kepada Joseph Stalin, merupakan penguasa Uni Soviet yang berkuasa sejak 1922-1953. Diktator kejam ini telah memerintahkan pembunuhan terhadap sekitar 30 juta jiwa penduduk Uni Soviet (sekarang Rusia) dan juga negara-negara sekitarnya. Sosok pembenci agama ini selalu dikenal kejam terhadap saingan politiknya atau siapapun yang dicurigai melawannya. Stalin tidak segan-segan langsung menyeret mereka ke kamp-kamp penjara sampai dihukum mati tanpa adanya pengadilan terlebih dahulu. Pada dokumen yang dipublikasikan Rusia tertanggal 1940, Stalin terbukti memeintahkan terhadap 22.000 orang terkemuka Polandia demi menunjukan kepada polandia bahwa Uni Soviet benar-benar memiliki kebijakan anti Polandia. Stalin berkuasa hingga ia meninggal di tahun 1953.
Mao Zedong |
Tokoh yang meninggal pada 1976 ini diketahui telah membantai sekitar 50 juta jiwa selama ia berkuasa. Saat menjadi presiden di pertengahan 1950-an, Mao menangkap 700.000 kaum intelektual dan menyuruh mereka kerja paksa di pedesaan sebagai aksi balas dendam sang pemimpin yang merasa dihianati. Pada tahun 1958 Mao meluncurkan apa yang ia sebut “lompatan jauh ke depan”. Dimana-mana didirikan perkumpulan-perkumpulan desa atau komune, namun secara ekonomis ternyata gagal total dan akhirnya tak terurusi. Diperkirakan hampir 20 juta penduduk china kala itu mati sia-sia.
Idi Amin |
Sejak 1971 hingga 13 April 1979 Uganda dipimpin oleh Jendral Idi Amin Dadaome. Kekuasaanya diwarnai dengan adanya pelangaran HAM, penindasan politik, pnganiayaan etnik dan pembunuhan pengadilan ekstra. Diperkirakan orang yang tewas di masa rezimnya hingga 500.000 orang. Pada April 1979 Idi Amin berhasil digulingkan oleh Tentara Nasionalis Uganda yang dibantu Tanzania. Idi Amin akhirnya kabur terbang ke Libia dan kemudian meminta suaka ke Jedah, Arab Saudi, sealigus menetap disana hingga akhir hayatnya tahun 2003 silam.
Bennito Mussolini |
Bennito Mussolini adalah perdana mentri Italia di tahun 1922-1943. Sempat menjadi editor di berbagai koran, Mussolini kemudian menjadikan fasisme sebagai gerakan politik pada 19 Maret 1919. Ia membentuk kelompok pendukung untuk membela dirinya yang dikenal dengan sebutan “baju hitam”. Kelompok ini berisikan penjahat, kriminal dan preman yang bertugas sebagai algojo. Dengan kekuatan fahamnya, bagi Mussolini manusia yang tidak berkualitas harus dimusnahkan. Ia meyakini ras unggul seperti Italia harus memerintah. 30 ribu warga Etiopia tewas dalam invasi yang dipimpin Mussolini. Pada tanggal 28 Juli 1942 Mussolini dipaksa mundur. Ia ditangkap oleh simpatisan komunis dan dibunuh di Danau Como, Italia. Mayatnya kemudian digantung terbalik di Piazzale Loreto, Milan.
Polpot |
Polpot adalah pemimpin khmer merah dan perdana mentri Kamboja yang berkuasa dari 1976-1979. Sejak Polpot menyatakan nol tahun, masyarakat kamboja harus tunduk dan dimurnikan sesuai keinginannya. Kehidupan kota, budaya barat, dan agama dipadamkan. Media massa dan elektronik ditutup bahkan sampai penggunaan uang dilarang. Semua warga kota di Kamboja kemudian di evakuai paksa ke daerah pedalaman untuk bekerja di perkebunan kolektif dan proyek kerja paksa hingga menyebabkan sekitar 2 juta warga Kamboja terbunuh. Invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1978 membuat Polpot terdesak dari Pnom Penh, Dia melanjutkan pemerintahannya dari hutan, sebelum akhirnya persembunyiannya dibocorkan anak buahnya sendiri. Pol pot tewas saat menjalani tahanan rumah tanggal 15 April 1998.
Slobodan Milosevic |
Slobodan Milosevic akan selalu diingat karena kejahatan perang Serbia-Bosnia. Dalam perang 1992-1995 itu, Milosevic dan pasukan Serbia membantai ribuan penduduk Muslim Bosnia. Dia kemudian diadili sebagai penjahat perang dan meninggal dalam selnya tahun 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar